Teknologi Baru untuk Mengatasi Gusi yang Turun atau Menyusut
https://www.naviri.org/2019/11/teknologi-baru-untuk-mengatasi-gusi-turun.html
Naviri Magazine - Selain gigi berlubang, periondontitis menjadi penyakit gigi yang sering dialami masyarakat. Periodontitis merupakan penyakit radang, yang menyebabkan turunnya posisi gusi, dan jika tidak diobati dapat kehilangan gigi.
Di seluruh dunia, periodontitis sangat lazim dan menyebabkan hilangnya gigi seseorang yang terkena penyakit ini. Periodontitis juga mengancam kualitas hidup penduduk paruh baya, terutama mengenai fungsi lisan. Gejala yang terlihat adalah turunnya gusi yang memperlihatkan penampakan gigi lebih luas.
Bakteri-bakteri sisa makanan menjadi penyebab munculnya penyakit periondontitis. Banyak cara alternatif yang telah dilakukan oleh penderita periodontitis untuk menghilangkan penyakit tersebut, mulai dari obat herbal sampai obat-obatan kimia.
Namun, hal tersebut tidak menjadi jaminan untuk menyembuhkan kerusakan pada jaringan ligamen periodontal yang hilang dari struktur normal. Hal ini jelas ada kebutuhan klinis untuk perawatan pernyakit tersebut.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi peran penting bagi dunia kedokteran untuk mengembangkan berbagai cara untuk menyembuhkan penyakit. Banyak cara yang telah ditemukan oleh peneliti di bidang kedokteran untuk menyembuhkan penyakit gigi, salah satunya dengan Stem Cell.
Stem Cell merupakan metode terapi penanaman sel induk yang berfungsi membentuk sel baru. Sel-sel baru tersebut membentuk jaringan yang sebelumnya telah rusak.
Pada pertengahan abad ke-20, terapi Stem Cell sudah menjadi fokus penelitian dalam bidang kedokteran sebagai pengobatan penyakit akut. Kemampuan sel induk untuk beregenerasi menjadi sel baru yang sesuai fungsinya ini didasari oleh sifat totipotensi sel itu sendiri.
Sel-sel yang dijadikan sumber untuk terapi Stem Cell bisa ditemukan pada sumsum tulang belakang, plasenta, dan blastula.
Seiring dengan pesatnya penelitian mengenai Stem Cell pada bidang kedokteran, khususnya kedoteran gigi, selain pada sumsum tulang belakang, plasenta dan blastula, ditemukan pula sel yang mampu beregenerasi menjadi sel baru (totipotensi), namun hanya untuk sel yang spesifik, yaitu pada sel ligament periodontal.
Stem cell pada jaringan periodontal bisa menjadi salah satu solusi untuk kesehatan gigi di Indonesia.
Menurut Chen et al (2016), berdasarkan hasil penelitiannya, periodontitis dapat disembuhkan terapi Stem Cell, namun membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 12 bulan, seperti yang telah dilakukan oleh Chen.
Proses Stem Cell pada pengobatan periodontitis berdasarkan hasil penelitian Chen secara umum, yaitu dengan pengambilan sel dari jaringan ligamen periodental dari tubuh pasien, setelah itu dipisahkan, dipelihara, dan dikembangbiakan sel induk tersebut di luar tubuh.
Kemudian, sel induk yang telah dibiakkan dimasukkan ke dalam jaringan ligamen periodontal yang mengalami kerusakan melalui proses pembedahan. Sel tersebut akan bekerja di dalam, dan berdiferensiasi menjadi sel yang baru.
Selain membutuhkan waktu cukup lama, terapi Stem Cell pun masih belum umum di kalangan masyarakat, dan masih membutuhkan biaya besar untuk melaksanakannya.
Pengobatan ini aman untuk masyarakat karena berbasis PDLSC (Periodontal Ligamen Stem-Cell), yang berasal dari jaringan ligament periodontal pasien itu sendiri. Namun, menurut Chen (2016), uji klinis yang ketat dianjurkan untuk mengevaluasi hasil terapi ini.
Upaya klinis untuk masa yang akan datang pada terapi sel periodontal harus berdasarkan hasil identifikasi lebih dalam dan cocok untuk penanganan penyakit periodontal dengan prosedur yang baik dan aman.
Kedokteran gigi, sebagai lembaga yang berada di garis depan dalam penelitian ilmu untuk penyakit gigi, memiliki banyak isu yang harus diselesaikan sebelum terapi sel induk menjadi hal umum di kalangan masyarakat, dan dokter gigi harus terus memantau perkembangan teknologi tersebut agar memudahkan peyembuhan berbagai penyakit gigi.
Untuk itu, menjaga kebersihan gigi merupakan hal penting bagi kesehatan gigi. Walaupun telah banyak cara baru untuk mengobati berbagai penyakit gigi, pencegahan tetap amat penting agar tidak terjadi penyakit di kemudian hari, dan agar kualitas kesehatan terus meningkat.