Misteri Orang Gila Penyebar Gas yang Menghebohkan Amerika (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2019/09/orang-gila-penyebar-gas-page-2.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri Orang Gila Penyebar Gas yang Menghebohkan Amerika - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Apa yang dialami oleh Aline Kearney segera menjadi sensasi dengan cepat. Media-media mulai memberitakan kalau orang gila penyebar gas yang pernah meneror Virginia 10 tahun yang lalu, telah datang ke Illinois.
Lalu, media mulai menjuluki oknum penyebar gas itu dengan berbagai julukan. Mulai dari Mad Gasser of Mattoon, Anesthetic Prowler, atau Phantom Anesthetic. Figur misterius ini kemudian dianggap bertanggung jawab atas serangan-serangan yang menyusul pada minggu-minggu berikutnya.
Setelah pemberitaan oleh banyak media, beberapa orang mulai melaporkan terjadinya serangan serupa. Mereka mengklaim serangan gas yang dialami telah menyebabkan mereka mengalami pusing, kelumpuhan, mual dan muntah.
Pada 5 September, Nyonya Carl Cordes melaporkan penemuan sebuah kain kecil basah di serambi rumahnya. Ketika memungutnya, ia mencium bau yang sangat kuat.
"Rasanya seperti lumpuh," katanya. "Suamiku harus membantuku masuk ke dalam rumah. Segera bibirku mulai membengkak, dan langit-langit mulut dan tenggorokanku terasa seperti terbakar. Aku mulai memuntahkan darah, dan suamiku segera memanggil dokter. Dibutuhkan waktu sekitar dua jam hingga aku merasa normal kembali."
Para penduduk Mattoon mulai diliputi ketakutan.
Ada alasan lain mengapa ketakutan ini cepat menyebar. Pada saat itu, perang dunia II sedang berlangsung, dan media-media nasional di Amerika pernah memperingatkan kalau pasukan Nazi mungkin menggunakan gas racun untuk menyerang warga sipil. Jadi, para penduduk mulai menghubung-hubungkan peristiwa ini, dan bertanya-tanya apakah Nazi terlibat dalam serangan-serangan ini.
Pada minggu-minggu berikutnya, pihak kepolisian menerima beberapa laporan serangan setiap malam. Banyak korban melaporkan melihat figur tinggi berpakaian hitam, yang terlihat berlari dari halaman rumah mereka, sesaat setelah serangan terjadi. Selain itu, ada yang melaporkan melihat asap berwarna biru, dan mendengar suara berdengung yang aneh.
Karena polisi tidak kunjung memecahkan misteri ini, para warga berinisiatif membentuk kelompok ronda, yang menyisir jalan setiap malam. Namun usaha ini tidak juga membawa hasil.
Pada 13 September, korban serangan gas telah mencapai lebih dari 30 orang.
Namun, setelah tanggal itu, tidak ada lagi laporan adanya serangan. Seakan-akan, orang gila penyebar gas dari Mattoon telah memutuskan untuk berhenti total. Akibatnya, polisi yang belum berhasil mengumpulkan petunjuk yang memadai, menemui jalan buntu, dan misteri ini tidak terpecahkan hingga saat ini.
Selama lebih dari setengah abad, para penulis, peneliti, dan sejarawan, mencoba melihat kembali kasus ini dan berusaha menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi di Botetourt County dan Mattoon pada saat itu.
Walaupun kasus ini tidak menimbulkan korban jiwa, situasi kasus yang misterius telah menarik perhatian banyak peneliti, sehingga orang gila penyebar gas dari Mattoon dikategorikan ke dalam misteri penyerang siluman, sejajar dengan Jack the Ripper.
Beberapa penulis cenderung menganggap peristiwa ini sebagai contoh histeria massa. Ini terlihat dari headline harian Roanoke Times, yang beranggapan kalau sesungguhnya tidak pernah ada orang gila penyebar gas. Teori ini kemudian didukung pihak kepolisian yang menyimpulkan peristiwa ini adalah histeria massa yang dibantu penyebarannya oleh media.
Selama puluhan tahun, kisah ini bahkan sering dijadikan contoh histeria massa yang terjadi akibat perang dunia, dan akibat istri-istri yang ditinggal suami pergi berperang.
Salah satu contoh media yang dianggap membantu penyebarannya adalah Mattoon Journal Gazzette, yang membuat pemberitaan dengan headline "Mrs. Kearney dan Putrinya Korban pertama."
Pada saat itu, belum diketahui apakah akan ada korban berikutnya. Namun, judul pemberitaan yang provokatif itu dianggap telah membantu menimbulkan histeria yang berkepanjangan.
Teori histeria massa ini juga dikutip dan didukung oleh psikolog bernama Donald M Johnson, yang mendokumentasikan kasus Mattoon pada 1945, dan JP Chaplin pada 1959. Menurut para psikolog ini, efek-efek fisik seperti pusing, mual, dan muntah, sesungguhnya efek dari histeria yang umum terjadi.
Selain teori histeria massa, ada juga teori polusi.
Kesimpulan ini cukup wajar, karena bau gas yang menyengat itu dianggap sangat mirip bau gas yang berasal dari polutan atau limbah buangan. Banyak yang bersepekulasi kalau bau itu berasal dari carbon tetrachloride atau trichloroethylene yang memiliki bau manis, dan dapat mengakibatkan efek seperti pada korban.
Pada konferensi pers tanggal 12 September, pihak kepolisian sebenarnya juga sudah mengemukakan kemungkinan ini. Namun, teori ini segera dikesampingkan karena saat itu tidak ditemukan pabrik yang memiliki limbah buangan semacam itu.
Selain teori-teori di atas, ada penulis yang percaya kalau sesungguhnya memang ada oknum gila yang telah menyebarkan gas berbau tersebut. Salah seorang di antaranya adalah penulis bernama Scott Maruna. Bahkan ia yakin kalau ia mengetahui siapa sesungguhnya orang gila penyebar gas tersebut.
Maruna sadalah seorang guru sains yang menulis sebuah buku berjudul "The Mad Gasser of Mattoon: Dispelling the Hysteria", yang terbit tahun 2003. Ia penduduk asli Mattoon.
Menurut Maruna, peristiwa ini tidak bisa dianggap sebagai histeria massa, karena banyaknya laporan yang menyebut bau gas yang datang dari jendela, dan adanya sosok manusia yang sedang berlari di kegelapan. Jadi memang ada oknum yang menyebarkan gas tersebut.
Menurutnya lagi, pada masa itu, di Mattoon, ada seorang pelajar jenius yang juga kutu buku. Namanya Farley Llewellyn, seorang pelajar jurusan kimia yang suka bereksperimen dengan berbagai bahan kimia. Suatu hari, laboratoriumnya bahkan sempat meledak hingga terdengar sampai ke tetangga-tetangganya.
Maruna percaya kalau Llewellyn adalah orang gila penyebar gas yang sesungguhnya.
Jika memang Llewellyn pelakunya, apa motifnya?
Llewellyn ternyata sakit hati akibat dikucilkan oleh masyarakat, karena dicurigai sebagai seorang homoseksual. Jadi, selain memiliki kemampuan, ia juga memiliki motif. Karena itu, korban serangan tersebut terlihat acak, karena ia memang dendam kepada keseluruhan masyarakat. Bahkan kebanyakan serangan juga terjadi di dekat rumahnya.
"Farley, sang jenius kimia yang jago dengan bahan kimia, adalah penyebar gas yang sesungguhnya," kata Maruna.
Ia percaya kalau gas yang disebarkan oleh Llewellyn adalah tetrachlorethane.
Tetapi, Maruna gagal menjelaskan peristiwa yang terjadi sepuluh tahun sebelumnya di Botetourt County. Apakah Llewellyn juga pelakunya? Sepertinya hampir tidak mungkin.
Ataukah Llewellyn hanya meniru serangan 10 tahun sebelumnya?
Pertanyaan ini masih belum terjawab hingga sekarang. Dan karena pertanyaan-pertanyaan seperti inilah, misteri orang gila penyebar gas tidak pernah dianggap benar-benar terpecahkan.