Mengenal Miranda Rights, Aturan Penting Terkait Hukum di Amerika

Naviri Magazine - Miranda Rights atau Hak Miranda adalah peringatan yang harus dilakukan oleh pihak kepolisian kepada tersangka kriminal yang akan ditahan, dalam penegakan hukum di Amerika Serikat. Peringatan ini harus dilakukan sebelum pihak tersanga diajukan pertanyaan mengenai peristiwa kejahatan sebelum interogasi.

Miranda Rights terdiri dari empat hal, yaitu hak untuk tetap diam, mengingatkan bahwa kata-kata apa pun bisa digunakan terhadap diri tersangka, hak untuk nasihat dan terkait peringatan untuk pengacara, dan bila tidak mampu membayar maka akan disediakan pengacara.

Pengakuan maupun informasi lain yang diberikan tersangka kepada pihak kepolisian tidak akan secara langsung menjadi pembuktian yang dapat diterima, kecuali jika tersangka secara sadar dan telah diberitahu mengenai Hak Miranda.

Bagi yang menyukai film dengan tema polisi dari Amerika, pasti sudah tidak asing lagi dengan Hak Miranda. Berikut ini isi Hak Miranda:

    Anda punya hak untuk tetap diam.
    Apapun yang Anda ucapkan dapat digunakan untuk melawan Anda di muka pengadilan nanti.
    Anda berhak untuk didampingi pengacara saat diinterogasi.
    Anda berhak didampingi pengacara yang disediakan negara, bila tidak mampu.

Hak Miranda sebenarnya terdiri dari lima bagian, namun yang sering disebutkan hanya empat pertamanya saja.

Sejarah Miranda Rights 

Tanggal 13 Maret 1963, terjadi perampokan terhadap seorang pekerja bank di negara bagian Phoenix, Arizona. Kerugian ditaksir senilai US$ 800. Polisi kemudian menangkap seseorang yang dicurigai sebagai pelaku perampokan tersebut, ia adalah Ernesto Arturo Miranda.

Setelah ditangkap, Miranda diinterogasi selama 2 jam, dan selama itu juga dia tidak didampingi pengacara ataupun ditawari untuk didampingi pengacara. Dalam interogasi, Miranda mengaku bukan hanya melakukan perampokan sebesar US$ 800, namun juga mengaku 11 hari sebelumnya telah melakukan penculikan serta pemerkosaan terhadap seorang gadis berusia 18 tahun.

Pengakuan tersebut membuat Miranda dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun. Jaksa penuntut Miranda mengajukan keberatan ke Pengadilan Arizona, dan ditolak pada awalnya. Kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Amerika, yang akhirnya menerima keberatan tersebut.

Tanggal 13 Juni 1966, Pengadilan Tinggi Amerika membuka persidangan dengan agenda Miranda VS Keputusan Pengadilan Arizona.

Pengadilan ulang akhirnya dilakukan, karena menganggap pengadilan di Arizona tidak berlaku, dengan alasan pengakuan Miranda tidak dapat dijadikan sebagai bukti akibat saat proses pemeriksaan Miranda tidak didampingi pengacara. Pada akhirnya, Miranda diberi hak-hak yang dapat dia peroleh karena berstatus sebagai tersangka.

Akibat kejadian tersebut, mulai tahun 1996 Pengadilan Tinggi Amerika membuat aturan bersejarah, berdasarkan kasus Miranda VS Keputusan Pengadilan Arizona. Aturan tersebut adalah setiap tersangka diberi hak untuk tetap diam, dan penuntut tidak dapat menggunakan pernyataan tersangka kecuali jika didampingi oleh pengacara atau penasihat hukum.

Kasus tersebut mengubah kepolisian Amerika secara total saat menangani tersangka atau siapa pun yang ditangkap oleh polisi. Hingga saat ini, setiap polisi di Amerika wajib membacakan Miranda Rights atau menyerukannya sebagai peringatan.

Kembali pada Ernesto Arturo Miranda. Dia dijatuhi hukuman selama 11 tahun penjara, dan dibebaskan pada tahun 1972.

Saat usia 34 tahun, Miranda ditikam dan kemudian terbunuh dalam sebuah perkelahian di bar, pada tahun 1976. Tersangka penikaman tersebut tertangkap. Dan sebelum ditangkap, polisi membacakan Miranda Rights padanya. Ironis bahwa polisi membacakan Miranda Rights pada pelaku yang membunuh Miranda.