Highway of Tears, Jalan Paling Seram dan Misterius di Kanada
https://www.naviri.org/2019/09/highway-of-tears-jalan-paling-seram.html
Naviri Magazine - Jalan sepanjang 800 mil (sekitar 1.290 kilometer) yang terletak di Kanada ini dikenal sebagai ‘Highway of Tears’, atau jalan air mata.
Julukan tersebut akibat misteri yang mengelilingi jalan raya terpencil di Kanada tersebut, setelah 43 orang wanita diyakini telah hilang di sana dalam 30 tahun terakhir.
Banyak yang percaya, hilangnya para wanita di sepanjang jalan Highway 16, yang membentang antara kota Prince George dan Prince Rupert di British Columbia, adalah hasil perbuatan pembunuh berantai yang menargetkan wanita muda.
Tapi sampai saat ini polisi belum pernah mengidentifikasi tersangka dalam kasus ini, dan beberapa orang mengatakan para perempuan tersebut hanyalah korban dari belantara Kanada yang keras dan terpencil.
Korban terakhir adalah seorang gadis berusia 20 tahun, Madison Scott, lenyap dekat jalan terkenal tersebut pada 28 Mei 2011, setelah ia menghadiri sebuah pesta. Polisi berhasil menemukan tenda dan truknya, tetapi wanita muda itu tetap hilang.
Setahun kemudian, orang tua Madison masih berjuang untuk menemukannya, dan menawarkan hadiah sebesar US$ 100.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dalang dalam kasus tersebut.
Hannah White, seorang reporter dari Vanderhoof Omineca Express, mengatakan kepada Daily Beast bahwa hilangnya Madison mengguncang masyarakat. “Seluruh kota masih shock, dan tidak ada yang tahu apa yang harus mereka lakukan,” katanya.
Meskipun pihak berwenang mengatakan jumlah wanita yang telah hilang di sepanjang jalan tersebut hanya 18 orang, namun para penduduk setempat mengatakan bahwa jumlahnya adalah 43 orang.
Polisi mengatakan bahwa delapan dari yang hilang secara khusus tampak berhubungan, dan mungkin adalah perbuatan satu orang.
Satu-satunya terobosan dalam kasus misterius ini datang ketika polisi merilis sebuah sketsa seorang pria tua yang berusaha menculik seorang wanita berusia 20 tahun, dekat Highway 16. Namun, sampai saat ini dia belum juga ditemukan.
Banyak wanita yang telah hilang di sepanjang jalan raya ini tinggal di komunitas aborigin, dan mencari tumpangan sebagai transportasi, yang menurut pihak berwenang dapat menjadikan mereka sebagai sasaran empuk.
Perempuan lokal telah didesak untuk menghindari menumpang jika ingin bepergian, meski banyak masyarakat miskin tidak mampu menemukan metode alternatif untuk bepergian.
“Itu mungkin perbuatan orang ‘gila’ yang menyadari bahwa perempuan yang menumpang adalah sasaran yang mudah,” kata Chris Freimond, juru bicara Komisi yang menyeidiki hilangnya para wanita ini.
Karena kurangnya jawaban yang dihasilkan oleh penyelidikan, beberapa orang telah mengambil inisatif sendiri untuk mencoba memecahkan misteri itu.
Ray Michalko, detektif swasta yang berbasis di Vancouver, mulai menyelidiki misteri itu pada tahun 2006. Dia mengatakan kepada Daily Beast, “Polisi tidak melakukan banyak hal atas misteri ini, dan aku bisa dapat berkomunikasi secara baik dengan penduduk asli.”
Namun upayanya tidak dihargai sejauh ini, meskipun ia menghabiskan setidaknya 40 jam seminggu mengejar petunjuk, dan hilangnya wanita-wanita ini tetap menjadi misteri.