Steve Fossett: Miliuner, Petualang, dan Pemecah 116 Rekor Dunia
https://www.naviri.org/2019/07/steve-fossett-miliuner-petualang.html
Naviri Magazine - Berita hilangnya miliuner petualangan, Steve Fossett, di wilayah gurun Nevada sejak 3 September 2007, dan pesimisme tim SAR, membuat banyak pihak mulai mempersiapkan upacara penghormatan terakhir baginya.
Kali ini Fossett berpetualang di tanah kelahirannya. Bukan melintasi lautan Atlantik. Bukan pula menapaki lapisan tipis atmosfer dengan balon udara. Petualangan kali ini hanya di Nevada yang panas dan kering, menggunakan pesawat bermesin tunggal Bellanca.
Menurut juru bicara Federal Aviation Administration, Hank Price, diduga Fossett yang terbang dari M Ranch dengan pesawat berisi penuh bahan bakar, gagal mencapai landasan Yerington, Nevada.
Selusin penerbangan pencarian sudah dikirim, begitu juga kamera satelit penginderaan jauh telah diarahkan pada titik-titik jalur lintasan penerbangan Fossett, namun tak ada satu pun tanda-tanda keberadaan pria berusia 63 tahun itu.
Diakui atau tidak, semua petualang modern akan angkat topi pada sosok kelahiran Jackson, Tennessee, Amerika Serikat, 22 April 1944 itu. Fossett tangguh di segala medan. Jago menaklukkan ombang ganas di laut mana pun, pendaki gunung andal, dan pilot luar biasa.
Pelaut manapun akan geleng-geleng kepala saat melihat tekad Fossett bermodal kapal bercadik dua Chayenne, untuk mengarungi seluruh rute laut terganas. Lautan Atlantik, Bermuda, Miami-New York, hingga lautan Mediterian.
Meski gila, Fossett petualang penuh perhitungan. Dua kali gagal menaklukkan puncak tertinggi Everest, dia pun menabalkan niat mencapai ketinggian dengan cara lain, yaitu dengan balon udara.
Petualangan pertamanya dilakukan pada Agustus 2001. Sayang, kekurangan oksigen dan cuaca buruk, balonnya harus mendarat di Bage, Brazil. Tapi Fossett tak menyerah, dia kembali mengudara dengan balon ‘Spirit of Freedom’ pada 18 Juni 2002.
Dalam petualangan bertajuk Bud Light Spirit of Freedom itu, Fossett harus melayang dalam kapsul yang memiliki ukuran angkot. Penerbangan selama 13 hari 12 jam 16 menit dan 13 detik itu menempuh jarak 1.400 km dan berakhir di Birdsvilla, Australia Barat, pada 4 Juli 2002.
Lepas dari balon udara, bersama seorang rekannya, Terry Delore, Fossett terbang dengan pesawat tanpa bahan bakar (glider) bernama ASH-25, berhasil terbang hingga sejauh 1.000 kilometer, dengan kecepatan 166.46 kilometer per jam.
Tiga tahun kemudian, jebolan Universitas Stanford dan Universitas Washington ini terbang dengan pesawat futuristik Virgin Atlantic GlobalFlyer untuk mencatatkan diri sebagai penerbang solo paling cepat yang mengitari bumi tanpa henti: 67 jam dengan jarak 37 ribu kilometer.
Pesawat GlobalFlyer dirancang oleh legenda pembuat pesawat Burt Rutan. Rutan juga membuat pesawat Voyager yang dipakai adiknya, Dick Rutan dan Jeanne Yeager, saat mencetak rekor keliling dunia tanpa pengisian ulang bahan bakar selama sembilan hari pada 1986.
Februari 2006, bos Lakota Trading, Inc. dan Marathon Securities, Inc itu kemudian memecahkan penerbangan terpanjang nonstop atas namanya, 76 jam 45 menit dengan jarak 42 ribu kilometer.
Jawara di lautan dan di angkasa, Fossett juga luar biasa di daratan dan sungai. Dia pernah berenang menyeberangi Selat Inggris tahun 1985, ikut serta dalam lomba atletik tergila Ironman Triathlon, dan menempuh perjalanan darat sejauh 1.887 km mengunakan kereta ditarik anjing Iditarod Trail Sled Dog Race, melintasi Alaska dan menempati posisi ke-47.
Kurang cukup mengetahui batas kemampuannya, dia kemudian ikut ngebut di lintasan balap ketahanan 24 jam Le Mans Car Race tahun 1996.
Bukan sekali ini saja nyawa Fossett nyaris melayang. Sebelumnya, dia pernah nyaris tenggelam di lautan Australia, karena balon udaranya bocor pada ketinggian 9.000 meter.
Sementara pada ekpedisi GlobalFlyer 2005, sistem navigasi pesawatnya sempat mati. GPS Fossett mati, sesaat setelah melewati Kanada.
Untuk segala kegilaan itu, Fossett mendapat beragam penghargaan bergengsi, di antaranya Gold Air Medal dari Federasi Penerbangan Internasional, pelaut pilihan Asosiasi Pelayaran AS 2001, dan penghargaan eksplorasi dari National Geographic Society.
Kini, setelah berpetualang dan mencetak 116 rekor di lima jenis cabang olahraga dalam buku rekor dunia, dengan 76 di antaranya belum terpecahkan, Fossett dinyatakan hilang.