Misteri Peradaban dan Makhluk-makhluk di Planet Mars (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2019/07/misteri-peradaban-mars-page-2.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri Peradaban dan Makhluk-makhluk di Planet Mars - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Hal yang perlu diketahui adalah, di sana ada ribuan ilmuwan Amerika, staf medis, dan spesialis bidang lain, yang secara rahasia tinggal di kota dan pangkalan bawah tanah di planet Mars. Mereka adalah yang diculik oleh UFO dan ditempatkan di sana, atau bagian dari program pertukaran yang sangat rahasia dengan perwailan MJ-12 Pentagon yang disebut Alternative Three.
Pentagon telah secara rahasia melakukan pertukaran peternakan, mineral, dan tenaga buruh untuk para Zetan di Mars, untuk setidaknya dua dekade, dengan teknologi yang dikembangkan menjadi sistem pertahanan Perang Bintang, laser, logam mulia, komputer, peningkatan di bidang medis, dan lain-lain.
Makhluk Mars juga tinggal di pangkalan rahasia dan kota bawah tanah di Bumi, seperti salah satunya di pulai Maldiv di Samudera Hindia, yang didirikan oleh Baavian (kelompok ET yang datang dari planet Baavi di Proxima Centauri). Kebanyakan makhluk Mars tingginya antara 3 sampai 4 kaki (90 cm hingga 120 cm), namun tidak semua dari mereka sama ukuran atau ras.
Peradaban di bawah tanah tidak ada polusi, penyakit, kejahatan, kemiskinan, korupsi politik, salah nutrisi atau peperangan, dan sangat sedikit masalah jika dibandingkan dengan peradaban Bumi. Ini telah dideskripsikan sebagai suatu teknologi, intelektual, ilmiah, dimana emosi seperti kesenangan, perasaan kenikmatan, dan ciri khas individu telah dihilangkan di antara mereka. Mengikuti para pemimpin yang disebut Knowers adalah aturan. Kloning adalah teknik utama dari reproduksi.
Dalam riset yang dipublikasikan oleh ahli sejarah dan arkeolog Perancis, Robert Charroux, Mars dikoloni oleh extraterrestrial dari sistem bintang Proxima Centauri sekitar 15.000 tahun yang lalu. Mereka adalah aliens berpostur tinggi dari sebuah planet yang ukurannya separuh Bumi, yang disebut Baavi.
Ekspedisi mereka menemukan bahwa Mars memiliki kesamaan dalam ukuran dengan Baai, dengan kesamaan karakteristik astmosfir. Mars memiliki banyak ngarai, dan pada dasarnya terdapat pohon mirip semak belukar, dengan ukuran tidak lebih dari 3 meter, berdiri pada sisi sebuah aliran sungai kecil. Pada bagian pinggir aliran sungai ini ada semacam lumpur yang menyimpan panas inframerah dari matahari selama seharian, dan kemudian secara bertahap melepaskan panas di malam hari.
Sebagai hasilnya, ketika malam, suhu di dataran planet Mars turun menjadi 60 ke 100 derajat di bawah nol, namun dekat daerah lumut di dasar ngarai hal itu mencapai 40 sampai 50 derajat di atas nol. Oksigen di udara kebanyakan ditentukan oleh tanah di bawah tekanan atmosfir yang sekitar sepuluh kali dari tekanan di permukaan bumi (permukaan laut), jadi hal itu bisa menyebabkan perbedaan 40 derajat antara udara dengan tanah.
Dasar ngarai telah mengeluarkan cukup oksigen untuk mendukung makhluk humanoid kecil dengan fisik yang kuat. Bahkan NASA tampaknya juga mengakui kandungan oksigen yang sangat besar serta air terperangkap di bawah permukaan planet Mars.
Di laporan, ada informasi mengenai mamalia di Mars yang berupa hewan pengerat dengan bulu putih tebal, mirip kelinci besar, yang memakan akar-akaran, larva, dan telur dari kadal besar yang hidup di sekitar batuan rendah yang ada di dinding tebing atau ngarai.
Di kedalaman lembah, air membentuk rawa, tempat binatang sejenis crustacea berkembang biak. Sekitar 12.000 tahun lalu, kondisi yang menunjang kehidupan di Mars memburuk sehingga menjadi prioritas utama untuk mengevakuasi makhluk hidup yang ada, yang bermigrasi ke bumi, dan mendarat di dataran tinggi di sebuah pegunungan di Tibet, di mana udara di sana tipis dengan sedikit oksigen seperti di Mars.
Akan tetapi, sebelum eksodus, para Baavian telah membuat pencampuran silang genetik dengan makhluk asli Mars yang pendek, yang hasilnya menyerupai bentuk oriental. Campuran antar ras ini telah mendiami beberapa generasi lebih dari 3000 tahun, membuat sebuah ras hibrid humanoid. Akan tetapi, banyak penduduk Mars yang terbang ke Bulan dan Bumi, di mana banyak masyarakat purba yang masih primitif salah mengira mereka sebagai para dewa.
Mars pernah sekali waktu memiliki samudera yang luas, atmosfir yang berlimpah, dan tanaman, menurut penelitian resmi NASA. Namun mereka berusaha menutupi hal itu saat ini.
Makhluk Mars yang mendarat di Bumi sekitar 11 sampai 12 ribu tahun yang lalu, lebih dari ratusan generasi, secara perlahan beradaptasi dengan iklim bumi, dan mereka secara bertahap melakukan migrasi ke dataran yang lebih rendah selama berabad-abad, dan menjadi benih dari ras Asia.
Penelitian lain menunjukkan bahwa Mars pernah terlibat perang nuklir ketika Orion Empire menyerang tata surya kita di masa lalu, menghancurkan hutan-hutan, lautan, sungai dan atmosfir di Mars dan Merkurius… dan menyebabkan kehancuran kerajaan Atlantean di bumi di zaman prasejarah.
Nuklir yang menghancurkan di zaman Atlantean masih bisa dilacak sedikit sisa radioaktifnya pada masa kini. Laporan yang lain mengindikasikan bahwa Mars juga dihancurkan oleh bencana alam dengan mendekatnya sebuah komet di zaman dulu, dan diperkirakan lebih dari satu kali terjadi bencana alam di Mars.
Kebanyakan para Martian memilih untuk berkoloni dengan aman di dalam planet mereka, jauh di bawah tanah, daripada pergi ke Bumi. Mereka membangun kubah buatan untuk melindungi kota bawah tanah, mengatur udara dengan mengontrol kota-kota yang dihubungkan dengan lorong-lorong dan jalan bawah tanah, yang bisa digunakan untuk pergi di seluruh penjuru planet Mars.
Masyarakat yang tinggal di bawah tanah itu tumbuh secara swasembada dalam hal pangan, di sebuah fasilitas produksi makanan buatan yang menggunakan teknologi maju mereka, menambang bagian dalam planet, dan membuat pesawat ruang angkasa. Mars dilaporkan tidak lagi terlibat dengan kolonisasi Bumi atau berusaha ikut campur dalam masalah Bumi, seperti yang pernah mereka lakukan di masa lalu.
Di sana juga ada ras lain yang tinggal di Mars. Ras-ras ini berasal dari sistem bintang yang lain, dan tidak berada di tingkat spiritual yang sama, teknik, atau evolusi intelektual, yang menghindari urusan antar planet. Salah satu ras aktif di Mars dilaporkan dari Zeta Reticuli, sosok humanoid kecil ras grey dengan kepala besar, tangan kurus panjang, dan tanpa paru-paru (mereka tidak butuh atmosfir untuk bernapas), serta tanpa sistem pencernaan.
Sebagaimana kita ketahui, Zetans adalah makhluk biologi yang menyerupai serangga, dengan kulit tebal yang mampu beradaptasi dengan atmosfir yang keras seperti di permukaan planet Mars. Di sana juga ada android dan robot yang tinggal di permukaan Mars.
Kerajaan antarplanet Sirian (The Sirian Interplanetary Empire) dilaporkan mengklaim Mars sebelum mengklaim Bumi di zaman Atlantean, dan masyarakat zaman purba menyebut konstelasi Sirian dengan nama konstelasi Phoenix.
Catatan kronologi mengindikasikan bahwa pada suatu waktu dulu Sirians mengontrol Mars, Pleiadeans mengontrol Venus, Orion League mengontrol Bulan, dan Vegan Lyrans mengontrol Bumi.
Sementara perang galaktik menghancurkan Lemuria, Atlantis, dan kerajaan Bumi di masa itu, ras-ras ini berusaha memperebutkan kendali sumber daya alam di bumi, masyarakatnya, dan membuat aturan-aturan di Bumi.
Sirian mengevakuasi diri dari Mars ketika atmosfir dan permukaannya hancur akibat perang nulir dan sebuah komet, sementara Alcyone Pleiadeans mengevakuasi diri dari Venus. Semua ras yang tinggal di planet Merkurius juga meninggalkan planet itu, namun kita belum mempunyai rincian tentang siapa yang tinggal di sana sebelum planet itu terlempar dari garis orbitnya, dan berputar makin dekat ke matahari dalam sebuah bencana nuklir.
Hal ini yang menjadi alasan mengapa Galactic Confederation, Solar Police Force, Ashtar Command, bahkan juga Orion League (Star Wars Evil Empire) tidak mengizinkan lagi perang besar nuklir di Bumi. Bencana hebat seperti ini dapat menghancurkan koloni Orion di Bulan (Luna) dan koloni Sirian hari ini di Mars.
Wahana antariksa tak berawak Clementine mengambil jutaan foto permukaan Bulan yang sangat detail di tahun 1990-an, yang menunjukkan kubah dan reruntuhan serta artefak di permukaan Bulan yang tidak tersedia untuk publik.