Kisah Inspiratif: Menolonglah, Maka Kamu Akan Ditolong

Kisah Inspiratif: Menolonglah, Maka Kamu Akan Ditolong

Naviri Magazine - Ada sebuah kisah yang bisa jadi bahan renungan tentang pentingnya memiliki sikap suka menolong.

Suatu sore Mamat berjalan pulang dengan lesu. Dagangan es cincau yang dipikulnya semakin terasa berat. Hujan terus mengguyur bumi sepanjang hari, artinya Mamat tak bisa mendapat rezeki untuk dibawa pulang. Terbayang istrinya yang hamil tua. Dari mana biaya untuk melahirkan kalau waktunya tiba?

Jalanan tergenang air selepas hujan yang akhirnya berhenti. Saat itulah Mamat melihat seorang wanita tua berpakaian bagus di depan mobil yang mogok. Kap mesin dibuka sebentar, wanita itu tampak mengutak-atik sesuatu, lalu menutupnya kembali dan masuk ke dalam mobil, mencoba menyalakan mesin. Tidak berhasil.

Mamat semakin mendekat. Wanita itu melihatnya. Ada perasaan galau, meminta tolong atau mengunci pintu. Maklum, hari semakin gelap dan jalanan sepi. Siapa tahu pedagang cincau itu punya maksud tidak baik. Apalagi sang wanita sempat melihat raut muka Mamat dari kejauhan tampak aneh.

Mamat berhenti di dekat mobil dan mengetuk kacanya. Ia bertanya apakah butuh pertolongan. Kaca jendela terbuka sedikit, dan wanita itu menjelaskan masalahnya. Setelah terlibat perbincangan sesaat, akhirnya wanita itu setuju menerima pertolongan Mamat.

Mamat pun segera meletakkan pikulannya, dan meminta sang wanita menekan tombol pembuka kap mesin.

“Anda tak perlu turun kalau takut, Nyonya,” ucap Mamat.

Setelah kap mesin terbuka, Mamat segera memeriksa penyebab kerusakan. Dulu ia sempat bekerja jadi montir di bengkel mobil Koh Acong, sebelum akhirnya tutup akibat keluarga bosnya mengungsi saat kerusuhan 1998. Sejak itulah Mamat memilih jadi pedagang cincau.

Akhirnya ia selesai, tetapi dia kelihatan kotor dan lelah. Wanita itu membuka kaca jendela mobilnya dan berbicara kepadanya. Dia merasa tidak cukup kalau hanya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Wanita itu berkata berapa yang harus ia bayar, berapa pun jumlahnya yang ia minta tidak menjadi masalah.

Mamat hanya tersenyum dan menolak bayaran dari sang wanita. Dia berkata, “Menolong orang bukan pekerjaan yang harus dibayar.” Mamat cukup puas bisa membantu dan membuktikan kalau ia bukan orang jahat seperti yang dikhawatirkan wanita tersebut.

Dalam benaknya, Mamat hanya berpikir: Apabila menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan tanpa suatu imbalan, suatu hari nanti Tuhan pasti akan membalas amal perbuatannya.

Mobil pun bisa hidup kembali. Sang wanita menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya. Lalu mobil itu melaju, menghilang dari pandangan. Mamat mengambil dagangannya dan pulang.

Setelah berjalan beberapa ratus meter, wanita itu sadar kalau harus membeli nasi goreng pesanan anaknya. Kebetulan ia melihat gerobak nasi goreng di pinggir jalan. Ia pun berhenti dan memesan dua bungkus nasi goreng.

Saat menunggu, dilihatnya seorang wanita hamil datang mencari sisa-sisa gelas plastik. Rupanya pemulung. Wanita ini menjadi iba, ia teringat Mamat yang baru saja menolongnya. Maka ia pun memanggil sang wanita hamil, lalu dikeluarkannya 6 lembar pecahan seratus ribu rupiah dari dompetnya, dan diberikan pada wanita hamil itu.

“Ibu, terima kasih banyak. Tapi uang ini sangat besar. Saya tak tahu harus bilang apa,” isak si wanita hamil penuh haru.

“Kamu tidak berutang apa pun pada saya, karena seseorang telah menolong saya. Karena itulah saya menolongmu, dan inilah yang harus kamu lakukan. Jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang,” ujarnya.

Malam harinya, saat wanita hamil tadi sudah di rumah dan bersiap tidur bersama suaminya, ia memeluk dan menunjukkan uang hasil pemberian seorang wanita padanya.

“Alhamdulillah, kang Mamat. Kita ada tambahan, dan ini cukup untuk membayar bidan kalau datang waktunya saya melahirkan.”

Suaminya, Mamat, memandang istrinya dengan terharu. Mereka berdoa penuh syukur karena Tuhan telah menolong mereka.

Ya, Mamat inilah sang penjual cincau. Namun ia tidak tahu kalau wanita yang ditolongnya telah memberi uang pada istrinya. Dan istrinya pun tak tahu kalau sang suami yang menolong wanita itu.

Hidup adalah misteri. Namun alam semesta mengajarkan hukum siklus, yakni saat kamu menolong maka suatu saat pertolongan akan datang padamu saat dibutuhkan.

Related

Inspiration 2757768499242235869

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item