Kisah 5 Wanita Bangsawan Paling Mengerikan Sepanjang Sejarah
https://www.naviri.org/2019/07/kisah-5-wanita-bangsawan.html
Naviri Magazine - Di masa lalu, ketika sistem kerajaan masih menjadi sistem satu-satunya, keluarga bangsawan dan istana menduduki posisi tertinggi. Posisi itu memungkinkan mereka dapat melakukan apa saja, dan tak ada hukum atau apa pun yang bisa menghentikan.
Karena latar belakang semacam itu, sejarah masa lalu pernah diwarnai dengan tragedi-tragedi mengerikan yang dilakukan oleh kalangan istana dan bangsawan, yang kini menjadi sejarah buram. Berikut ini lima wanita yang terkenal mengerikan di masa lalu.
Elizabeth Bathory, Hongaria
Elizabeth Bathory memiliki hobi menyiksa gadis muda di lingkungan kerajaannya. Dia memberikan janji pekerjaan kepada para gadis desa, dan membawa mereka ke dalam istana yang akhirnya tidak pernah kembali. Karena status sosialnya, ia tidak pernah diadili, meski terhitung ada ratusan korban selama 25 tahun. Tapi ia akhirnya ditahan di bawah tanah hingga akhir hidupnya.
Jiang Qing, China
Jiang Qing, yang merupakan wakil penguasa di era komunis China di masa Revolusi Budaya China, membuat penyiksaan hak-hak asasi selama Revolusi Budaya. Bahkan ada pemecatan secara paksa, dan total kematian yang ditimbulkannya mencapai 500.000 orang.
Ranavalona I, Madagaskar
Ranavalona I adalah istri Raja Radama yang meninggal karena diracun (dan menurut kabar diracun istrinya sendiri). Setelah bertahun-tahun Madagaskar berada di bawah kolonial Eropa, Ranavalona berjanji bahwa kepercayaan penduduk Madagaskar akan dikembalikan. Tidak ada lagi penjajahan dan penyiksaan kepada budak. Faktanya?
Hidup di dalam peperangan dan kolonialisme, membuat Ranavalona seperti kehilangan hati nurani. Untuk membalas dendam, ia membunuhi pendeta, menggantungnya dengan kejam.
Ia juga menghukum mati umat Kristen yang tinggal di Magadaskar sejak berkuasa pada tahun 1828. Tidak berhenti sampai di situ, ratu ini juga membunuh 1 juta lebih budak yang dianggapnya tidak bisa lagi bekerja.
Selama masa pemerintahannya, Madagaskar seperti berada pada masa horor yang mencekam. Tidak hanya itu, ia juga tega untuk menjadikan jenazah orang yang ia bunuh untuk makanan anjing. Sungguh gila!
Queen Mary I, Inggris
Meski hanya memerintah dalam waktu singkat, Queen Mary meninggalkan jejak dalam sejarah. Mary, satu-satunya anak perempuan Henry VIII dan Chaterine dari Aragon yang masih hidup, adalah penganut Katholik Roma yang taat dan alim.
Mary menjatuhkan hukuman yang kejam terhadap penganut Protestan, dan membakar lebih dari 300 orang penganut Protestan tersebut dalam periode empat tahun, yang membuat dia dijuluki “Bloody Mary.” Mary meninggal dunia pada usia 42 di Istana St. James, pada 17 November 1558.
Queen Elizabeth I
Ratu Elizabeth sama kejamnya dengan para pemimpin kejam lainnya. Jika Queen Mary membawa England kembali ke Katolik Roma, Elizabeth menindasnya dengan cara sekejam mungkin. Dia memerintahkan ribuan penganut Katolik di Irlandia dan di England dibunuh.
Dia juga terlibat dalam gerakan jual beli budak dengan cara mensponsori para pedagang budak untuk menangkap orang-orang Afrika. Dia juga memberi perlindungan pada Queen Mary dari Scotlandia, tetapi kemudian mengingkarinya dan memenjarakannya selama 19 tahun, sebelum akhirnya membunuhnya.