Gempa Bumi Asia Selatan 2005, Bencana Dahsyat di Abad Modern
https://www.naviri.org/2019/07/gempa-bumi-asia-selatan-2005.html
Naviri Magazine - Gempa bumi Asia Selatan 2005 terjadi di Kashmir, Pakistan utara, namun kerusakannya mencapai Afganistan dan utara India. Peristiwa ini terjadi pada 8 Oktober 2005, pukul 03:50:38 UTC, menewaskan sedikitnya 74.000 orang dan menyebabkan 2,5 juta penduduk kehilangan tempat tinggal.
United States Geological Survey memberitakan, gempa memiliki magnitudo 7,6, dengan episenter di 34°29'35? LU 73°37'44? BT, dekat Muzaffarabad, sekitar 105 km (65 mil) timur laut Islamabad, dengan kedalaman 26 km (16,2 mil) dari permukaan. Japan Meteorological Agency memberikan magnitudo sebesar 7,8. Gempa ini diklasifikasikan besar oleh USGS.
Banyak korban yang meninggal dunia saat bangunan yang mereka diami runtuh. 50% gedung-gedung di Muzaffarabad dinyatakan rata dengan tanah. Di Islamabad, dua bangunan tinggi yang merupakan apartemen, runtuh, sehingga korban dalam gedung mencapai ratusan. Empat tahun kemudian, gempa bumi berkekuatan sama terjadi di Padang.
Tanggapan internasional
Sekretaris Parlemen untuk Urusan Luar Negeri Australia, Bruce Billson, turut berduka cita, dan mengatakan bahwa Australia akan menyumbangkan A$500.000 untuk bantuan medis dan "relief", untuk membantu menyediakan pertolongan medis dan perlindungan bagi komunitas yang terpengaruh.
Kanada telah menawarkan K$100.000 kepada Gerakan Palang Merah dan Sabit Merah Internasional untuk bantuan awal. Dan tambahan K$200.000 telah disediakan kepada Kedutaan Besar Kanada di Pakistan untuk tanggapan terhadap kebutuhan darurat.
Perdana Menteri Manmohan Singh menawarkan bantuan gempa kepada Pakistan. India dan Pakistan High Commisioners saling berhubungan untuk bekerja sama dalam membantu korban.
Indonesia mengirimkan pesawat C-130 Hercules dengan tim medis, obat-obatan dan berbagai bahan-bahan pertologan ke Pakistan. Palang Merah Indonesia (PMI) juga siap mengirimkan dana bantuan kemanusiaan dan tim khusus.
Jepang menyediakan para ahli dan peralatan untuk operasi penyelamatan.
Turki mengirimkan 30 pesawat terbang membawa tim medis ke Pakistan.
Sekretaris Luar Negeri Britania Raya, Jack Straw, mengatakan bahwa Britania mengirimkan 60 pekerja tanggap bencana, termasuk 50 staf medis. Sekretaris Pembangunan Internasional, Hilary Benn, mengumumkan bantuan awal 10 juta rupee, atau sekitar AS$168.000
United States Agency for International Development menyediakan AS$100.000 dalam dana pertolongan darurat. Militer AS juga menyediakan persediaan dan bantuan untuk pertolongan bencana.