Perlu Tahu, V-Belt Motor Matik Perlu Diganti Tiap 2 Tahun
https://www.naviri.org/2019/06/v-belt-motor-matik-perlu-diganti.html
Naviri Magazine - Beda dari motor manual yang menggunakan rantai dan gear sebagai komponen penggerak, motor matik pakai v-belt atau sabuk penggerak, guna media penyaluran tenaga mesin.
Hanya saja, sebagai komponen yang terus bergerak, jangan abaikan kondisinya. Apalagi akibat gesekan yang ditimbulkan, selain panas yang bisa mengurangi umur pakainya, v-belt juga bisa berkurang kualitasnya, sehingga berakibat pada penurunan performa mesin.
Umumnya, v-belt punya umur pakai hingga 24 ribu km atau dua tahun sejak motor pertama kali digunakan. Juki, penggawa bengkel spesialis motor matik R59 Matic Shop, menuturkan, sebaiknya langsung ganti kalau kondisi v-belt mulai pecah-pecah.
"Gampangnya, bengkokin aja, lihat v-belt-nya. Kalau udah retak pecah-pecah, ya langsung ganti. Misal dipaksain jalan, takutnya putus malah mogok, rusak semua," ujarnya.
Namun, selain memantau dari fisiknya, v-belt yang mulai aus bisa dirasakan dari rasa berkendaranya. "Kalau motor udah digas tapi kurang responsif, terus tiba-tiba ngisi lagi tenaganya, ya itu soalnya belt-nya udah enggak bagus lagi kerjanya," tambah Juki.
Jelasnya lagi, umur dua tahun bukan jaminan umur maksimal kalau v-belt harus diganti. Kalau sering menghentakkan gas, atau membetotnya untuk akselerasi yang cepat, maka umur v-belt jadi lebih pendek.
Adapun untuk penggantian v-belt, bisa menggunakan produk bawaan atau belt aftermarket atau racing yang ada di pasaran. Hanya saja, pastikan kalau panjangnya sesuai dengan bawaan pabrikan.
Umumnya, belt aftermarket dirancang bisa lebih panjang atau pendek. Bila kependekan, ada komponen penggerak yang bisa cepat rusak. Sebab, pada putaran awal, terdapat gejala nahan atau ngeden. Bila dibiarkan terus-menerus, bearing bisa rusak sebab putarannya tidak sempurna.
Hal ini karena v-belt aftermarket sengaja dibuat sedikit lebih tebal untuk menjaga kualitasnya, sehingga banderolnya pun juga bisa dua kali lipat dari v-belt bawaan pabrikan. Contohnya v-belt Honda Vario bawaan pabrik yang dibanderol Rp 122 ribu, v-belt yang serupa aftermarket besutan BRT bisa dilego hingga Rp 230-an ribu.
"Biasanya gitu, kalau udah sekali ganti v-belt terus pakai bawaan pabrik lagi, biasanya enggak ada satu tahun udah harus ganti lagi," tuntas Juki.