Tragedi Chernobyl, Bencana Nuklir Terbesar di Dunia (Bagian 1)

Tragedi Chernobyl, Bencana Nuklir Terbesar di Dunia

Naviri Magazine - Secara garis besar, bencana Chernobyl dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada 25 April 1986, reaktor unit 4 direncanakan dipadamkan untuk perawatan rutin.

Selama pemadaman berlangsung, teknisi akan melakukan tes untuk menentukan apakah pada kasus reaktor kehilangan daya turbin dapat menghasilkan energi yang cukup untuk membuat sistem pendingin tetap bekerja, sampai generator kembali beroperasi.

Tanggal 26 April 1986, pukul 01.23, terjadi ledakan pada Unit 4 PLTN Chernobyl. Peristiwa ini menggemparkan dunia, karena mengingatkan kembali pada ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, saat berkecamuk Perang Dunia II, yang menewaskan sekitar 220.000 orang.

Trauma Hiroshima dan Nagasaki belum hilang dari ingatan orang, muncul kembali peristiwa Chernobyl yang termasuk kecelakaan terbesar pada PLTN selama kurang lebih 60 tahun. Berbagai media cetak dan elektronik sejagat memberitakan tragedi itu secara beragam, baik yang bersifat normatif, emosional, ataupun bombastis.

Trauma yang melanda masyarakat di lokasi kejadian dan sekitarnya akibat peristiwa Chernobyl, menjadikan setiap tanggal 26 April pukul 01.23 lonceng berdentang-dentang di Ukraina. Walaupun malam telah larut dan udara dingin, warga tetap terjaga. Mereka meletakkan bunga dan lilin di monumen korban bencana Chernobyl.

Upacara yang sama digelar di Slavutych, Rusia, kota yang didirikan untuk menampung para pekerja reaktor Chernobyl. Upacara juga diperingati di negara tetangga Ukraina, yaitu Belarus, yang ikut menderita akibat bencana Chernobyl.

Penyebab kecelakaan

Reaktor Chernobyl jenis RBMK didirikan di atas tanah rawa di sebelah utara Ukraina, sekitar 80 mil sebelah utara Kiev. Reaktor unit 1 mulai beroperasi pada 1977, unit 2 pada 1978, unit 3 pada 1981, dan unit 4 pada 1983. Sebuah kota kecil, Pripyat, dibangun dekat PLTN Chernobyl, untuk tempat tinggal pekerja pembangkit itu dan keluarganya.

Tipe PLTN Chernobyl dirancang untuk menghasilkan “plutonium”, guna pembuatan senjata nuklir serta listrik. Tipe PLTN berfungsi ganda seperti ini tidak ada di negara-negara Barat, seperti AS dan Prancis yang merupakan negara pionir PLTN, di samping Uni Soviet (pada waktu itu) sebagai pionir pertama.

Proses pemadaman dan tes dimulai pukul 01.00 pada 25 April. Untuk mendapatkan hasil akurat, operator memilih mematikan beberapa sistem keselamatan, yang kemudian pilihan ini membawa malapetaka.

Pada pertengahan tes, pemadaman harus ditunda selama sembilan jam, akibat peningkatan permintaan daya di Kiev. Proses pemadaman dan tes dilanjutkan kembali pada pukul 23.10, pada 25 April. Pada pukul 01.00, 26 April, daya reaktor menurun tajam, menyebabkan reaktor berada pada situasi yang membahayakan.

Operator berusaha mengompensasi rendahnya daya, tetapi reaktor jadi tak terkendali. Jika sistem keselamatan tetap aktif, operator dapat menangani masalah. Namun mereka tidak dapat melakukannya, dan akhirnya reaktor meledak pada pukul 01.30.

Kecelakaan PLTN Chernobyl masuk level ke-7 (level paling atas) yang disebut major accident, sesuai dengan kriteria yang ditentukan INES (The International Nuclear Event Scale). Di samping kesalahan operator yang mengoperasikannya di luar SOP (standard operation procedure), PLTN Chernobyl juga tidak memenuhi standar desain sebagaimana yang ditentukan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency).

PLTN Chernobyl tidak mempunyai kungkungan reaktor sebagai salah satu persyaratan untuk menjamin keselamatan jika terjadi kebocoran radiasi dari reaktor.

Apabila PLTN Chernobyl memiliki kungkungan, maka walau terjadi ledakan, kemungkinan radiasi tidak akan keluar ke mana-mana, tetapi terlindung oleh kungkungan. Atau, bila terjadi kebocoran, tidak separah dibandingkan dengan tidak memiliki kungkungan.

Secara terperinci, kecelakaan itu disebabkan, pertama, oleh desain reaktor. Yakni tidak stabil pada daya rendah; daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara.

Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan, hanya delapan batang kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi reaktor.

Baca lanjutannya: Tragedi Chernobyl, Bencana Nuklir Terbesar di Dunia (Bagian 2)

Related

World's Fact 2987619958628825108

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item