Ternyata, Membakar Sampah Bisa Berbahaya bagi Kesehatan
https://www.naviri.org/2019/06/ternyata-membakar-sampah-bisa-berbahaya.html
Naviri Magazine - Abu buangan dan polusi udara hasil penggunaan insinerator untuk menghancurkan sampah ternyata berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Hal ini dinyatakan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta, Puput Tri Dharma Putra.
"Sisa abu pembakaran dan polusi udara berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya," ujar Putra.
Putra mengingatkan, insinerator bukanlah alat pembakar sampah yang begitu saja dapat dioperasikan. Menjalankan insinerator butuh pengetahuan soal insinerasi atau pengetahuan soal pengolahan dan pembakaran sampah.
Ia menjelaskan bahwa insinerator menghasilkan abu buangan 10 hingga 15 persen dan gas yang berbahaya bagi pernapasan, semisal metan.
Pantauan Walhi Pusat terhadap penggunaan insinerator di satu lokasi di Jawa Tengah, menunjukkan masyarakat di sekitar menderita gangguan kesehatan. Yang tua batuk-batuk dan badannya melemah, sementara anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan.
“Hal ini terjadi akibat tingginya gas metana yang mereka hirup dari dekomposer," tutur Zenzi Suhadi, pengurus teras Walhi Pusat.
Ia mengingatkan, ambang baku radikal bebas di DKI Jakarta sudah sangat tinggi. Jika ditambah metan dari mesin pengolahan sampah tersebut akan sangat berbahaya, jelasnya.
Karena itulah, Walhi tidak menyarankan penggunaan insinerator untuk penghancur sampah.
Insinerator yang digunakan di DKI Jakarta berupa tanki besar untuk menampung sampah dan membakarnya dalam suhu tinggi. Asap hasil pembakaran dibuang ke udara, disalurkan melalui pipa cerobong setinggi sekitar 15 meter.