Misteri Penampakan Cahaya Hantu yang Sangat Membingungkan
https://www.naviri.org/2019/06/misteri-penampakan-cahaya-hantu.html
Naviri Magazine - Ruas County Road E50, yang menghubungkan Newton County ke Missouri, serupa jalan lain di pedesaan Oklahoma. Berkerikil, dibingkai baris pepohonan dan parit. Namun, fenomena luar biasa sering terjadi di sana. Sesuatu yang mengerikan. Yang membuatnya dijuluki Spook Light Road, atau "rute cahaya hantu".
Warga di sekitar perbukitan Ozarks mengaku melihat cahaya misterius itu, dan akrab dengan kisah itu sepanjang hidup mereka.
"Cahaya hantu” yang ditemukan di selatan Joplin, Missouri, berwujud lingkaran-lingkaran cahaya sebesar bola basket yang melayang rendah, lalu menghilang di sisi bukit. Sejumlah pengendara mengaku menjadi saksi penampakan itu.
Legenda setempat menyebut, penduduk asli Indian Quapaw adalah yang pertama melihat fenomena itu pada tahun 1800-an. Jauh sebelum para pemukim kulit putih tiba pada 1886. Mereka yakin, cahaya itu adalah roh dua sejoli yang mati penasaran, yang jatuh dari tebing, menghindari kemarahan kepala suku. Mereka terhempas di bebatuan Spring River. Konon, cahaya itu adalah pria Indian yang mencari cintanya yang hilang.
Cerita rakyat lain menyebut, cahaya itu adalah obor seorang Quapaw atau Indian Osage yang dipenggal. Ia gentayangan untuk mencari kepalanya yang hilang. Lainnya menduga, itu cahaya dari penambang atau tentara Konfederasi yang dipenggal dan mencari kepalanya yang hilang.
Ada juga kisah seorang pria Indian yang menemukan beberapa mayat di hutan. Setelah ia menguburkan mereka, seorang petani kulit putih datang dengan membawa lentera. Keduanya saling bunuh, namun cahaya lentera mereka masih ada hingga saat ini.
Setiap kisah punya sebutan sendiri untuk fenomena itu: Hornet Ghost Light, Devil's Jack-O'-Lantern, Ozark Spook Light, dan Joplin Ghost Light.
Apa pun, kemunculan tiba-tiba cahaya misterius itu bisa membuat orang yang melihatnya merinding ketakutan.
Salah satunya Roberta Williams dari Carthage, Missouri. Kala itu, sesaat sebelum tengah malam. "Penampakannya seperti bola besar, bersinar kuning, dan bergerak lurus ke arah mobil kami. Aku berteriak saat itu," kata dia, seperti dimuat Daily Mail.
Sejarawan lokal, Mary Roundtree, juga mengaku melihat cahaya itu. Saat masih anak-anak. "Sangat menakutkan," kata dia. "Awalnya cahaya itu terlihat jauh, lalu tiba-tiba tepat di hadapan," kata dia.
Meski sudah lama berlalu, Mary masih ingat betapa keras debaran jantungnya, tenggorokannya tercekat, keringat dingin mengalir dari tangannya.
Mantan walikota setempat, Seneca Gary Roark, mengaku tak pernah melihat cahaya itu. Namun, ia tahu, banyak warga yang pernah menyaksikannya. "Seperti fenomena UFO. Banyak orang melihat sesuatu, tapi tak tahu apa itu."
Sudah lama orang-orang mencari tahu apa gerangan sesungguhnya 'cahaya hantu' itu. Bahkan di tahun 1940-an, para ilmuwan dari U.S. Army Corps of Engineers telah mempelajarinya. Namun belum menemukan jawaban pasti.
Di samping penjelasan soal hantu maupun UFO, orang-orang yang memakai logika pun belum bisa menawarkan kesimpulan.
Sejumlah orang mengatakan, cahaya-cahaya itu berasal dari gas yang muncul dari shale—batuan yang berasal dari endapan tanah liat yang mudah pecah.
Lainnya menduga, itu adalah pantulan lampu mobil, meski data resmi menunjukkan pada 1881 cahaya misterius itu muncul sebelum mobil-mobil melewati daerah tersebut. Spekulasi lain menduga, cahaya itu muncul dari material organik yang membusuk, atau bisa jadi dari petir bola—fenomena listrik atmosfer yang menghasilkan cahaya berbentuk bola dengan ukuran bervariasi.
Fisikawan Northwest Missouri State University, David Richardson, berencana menyelidiki cahaya misterius itu pada 2011, namun niatnya dihadang tornado yang melanda Joplin.
"Aku selalu tertarik dengan petir bola. Jika cahaya misterius di Joplin gagal memenuhi hipotesis pertama, lampu, maka alternatifnya adalah petir bola," kata dia seperti dikutip dari Mysterious Universe.
"Jika perkiraan kedua benar, akan sangat menarik untuk mempelajari sebuah tempat yang memproduksi fenomena alam itu secara reguler."