Melihat Bekas Keberadaan Kaum Tsamud, Umat Nabi Saleh yang Kini Musnah
https://www.naviri.org/2019/06/melihat-bekas-keberadaan-kaum-tsamud.html
Naviri Magazine - Batu-batu besar dengan ragam bentuk estetis berdiri kokoh di sepanjang jalan di Madain Saleh, sekitar 470 kilometer dari Madinah, Arab Saudi. Lokasi ini disebut-sebut sebagai tempat tinggal kaum Tsamud, umat Nabi Saleh yang dimusnahkan oleh Allah SWT akibat keingkarannya.
Butuh waktu sekitar enam jam dari Madinah untuk menuju lokasi. Sepanjang perjalanan, mata 'dimanjakan' dengan pemandangan khas Arab Saudi, yaitu padang pasir tandus yang dihiasi aktivitas sekelompok unta tengah berjalan mencari makan.
Saat akan memasuki daerah Madain Saleh, pengunjung harus melewati pintu masuk yang dijaga petugas kepolisian setempat.
Memasuki daerah Madain Saleh yang berpasir, gunung berbatu sudah mulai terlihat seolah menyambut pengunjung. Batu-batu super besar berdiri tegak memisah, dan ada pula yang menyatu berbentuk bukit.
Di tiap sudut batu, terdapat tekstur dalam ragam bentuk. Juga goresan garis-garis dalam bidang, menghadirkan volume cekung, cembung, dan datar, bahkan lubang yang tembus ke sisi lainnya.
Tak hanya itu, di sebagian besar batu juga terdapat pintu beserta ruangan kecil. Di dalam ruangan yang menyerupai kamar, ada bangku dari batu dengan goresan-goresan pahat tak beraturan di dindingnya. Di situs bersejarah ini disebutkan memiliki 132 kamar dan kuburan.
Bangsa pemahat batu
Menurut arkeolog, Brian Doe, dalam buku 'Southern Arabia, Thames and Hudson', kaum Tsamud dikenali melalui tulisan dan pahatan-pahatan yang mereka buat di dinding-dinding batu. Tulisan itu secara grafis sangat mirip huruf-huruf Smaitic (yang disebut Thamudic), dan banyak ditemukan di Arabia selatan sampai Hijaz.
Kaum Tsamud, yang juga disebut Ashab al-Hijr, atau penduduk di batu, memang diakui dalam Alquran sebagai bangsa yang ahli dalam memahat gunung berbatu. Mereka hidup pada abad ke-8 Sebelum Masehi, sekitar tahun 800 SM.
"Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanah yang datar, dan kamu pahat gunung-gunung untuk dijadikan rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah, dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan." Begitu firman Allah dalam Alquran, surat al-A’raf ayat 74.
Karena keahlian dan kepandaian itu, hasil ukiran yang dibuat kaum Tsamud dijadikan sebagai barang dagangan dengan komoditas lainnya. Sebagian lagi dibuat hiasan di rumah-rumah mereka.
Produk utama kaum Tsamud adalah barang pecah-belah (tembikar) yang unik, dan memiliki nilai seni berkualitas tinggi, sedangkan produk lain berupa kemenyan dan rempah-rempah. Hasil perdagangan tersebut memberikan kekayaan, sehingga memungkinkan mereka membangun istana, rumah yang dipahat, dan makam pada batu karang.
Namun, lantaran mereka mengingkari Allah SWT dan tidak mengakui Saleh sebagai Nabi, Kaum Tsamud pun dihancurkan Allah SWT dengan petir yang menggelegar. Hal itu tertera dalam Quran, surat Hud 67-68.
Kini, kota bekas peninggalan umat Nabi Saleh menjadi salah satu kota warisan dunia. Badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan (UNESCO), pada awal Juli 2008 mengesahkan kota tua Madain Saleh yang terletak di utara Madinah itu sebagai salah satu warisan dunia (World Heritage Site).
Peninggalan jejak kaum Tsamud tentu menghadirkan pelajaran tersendiri. Seperti halnya Allah menyelamatkan jasad Firaun setelah tewas tenggelam di Laut Merah.
"Agar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu, dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami." Demikian firman Allah SWT dalam Quran surat Yunus, ayat 92.