Kisah Nabi Muhammad (9): Terjadinya Perang Uhud
https://www.naviri.org/2019/06/kisah-nabi-muhammad-part-9.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Nabi Muhammad 8: Pecahnya Perang Badar). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Perang yang terjadi di Bukit Uhud ini berlangsung pada tahun 3 H. Perang ini disebabkan karena keinginan balas dendam orang-orang Quraisy Mekah yang kalah dalam perang Badar.
Pasukan Quraisy, dengan dibantu kabilah Tihama dan Kinanah, membawa 3.000 ekor unta dan 200 pasukan berkuda, di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Tujuh ratus orang di antara mereka memakai baju besi.
Adapun pasukan Nabi Muhammad SAW hanya berjumlah 700 orang. Perang pun berkobar. Prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur pasukan musuh yang jauh lebih besar. Tentara Quraisy mulai mundur dan kocar-kacir meninggalkan harta mereka.
Melihat kemenangan yang sudah di ambang pintu, pasukan pemanah yang ditempatkan oleh Rasulullah di puncak bukit meninggalkan pos mereka, dan turun untuk mengambil harta peninggalan musuh. Mereka lupa pesan Rasulullah untuk tidak meninggalkan pos mereka dalam keadaan bagaimana pun, sebelum diperintahkan. Mereka tidak lagi menghiraukan gerakan musuh.
Situasi itu dimanfaatkan musuh untuk segera melancarkan serangan balik. Tanpa konsentrasi penuh, pasukan Islam tak mampu menangkis serangan. Mereka terjepit, dan satu per satu dari mereka berguguran.
Nabi SAW juga terkena serangan musuh. Sisa-sisa pasukan Islam diselamatkan oleh berita tidak benar yang diterima musuh bahwa Nabi SAW sudah meninggal. Berita ini membuat mereka mengendurkan serangan, untuk kemudian mengakhiri pertempuran. Perang Uhud ini menyebabkan 70 orang Islam gugur sebagai syuhada.
Baca lanjutannya: Kisah Nabi Muhammad (10): Peristiwa Perang Khandaq