Kisah Lengkap Nabi Yusuf yang Sangat Mengharukan (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2019/06/kisah-lengkap-nabi-yusuf-part-2.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Lengkap Nabi Yusuf yang Sangat Mengharukan - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
"Hai Yusuf yang berkata benar, terangkanlah arti mimpi berikut: 7 ekor sapi gemuk dimakan 7 ekor sapi kurus, dan 7 batang gandum hijau berdekatan dengan 7 batang gandum kering.
“Berilah fatwa kepadaku tentang hakikat mimpi ini, supaya aku memberitahukannya kepada orang-orang di kerajaan, agar mereka mengetahui keutamaan dan kedudukan pengetahuanmu."
Yusuf pun menerangkan arti mimpi raja. Bukan hanya itu, ia menerangkan pula pemecahan kesulitan yang timbul dari arti mimpinya. Ia berkata, "Mesir akan mengalami 7 tahun yang subur. Pada tahun-tahun itu hendaklah kamu menanami tanahmu dengan gandum, kemudian hasil panennya kamu simpan dalam batang-batang gandumnya, dan jangan boros dalam pemakaiannya.
“Setelah itu akan datang 7 tahun yang kering, dimana kamu akan memakan persediaan gandum yang kamu simpan. Jangan dihabiskan, supaya dapat digunakan sebagai bibit untuk tahun-tahun berikutnya. Setelah lewat tahun-tahun kering ini, akan datang satu tahun yang subur, dimana turun hujan dan tanah akan menghasilkan biji-bijian yang banyak, dan sari buah-buahan seperti anggur dan zaitun."
Kisah tentang mimpi raja ini diceritakan dalam surat Yûsuf: 43-49.
Yusuf dibebaskan dari penjara
Kepala tukang minuman segera menyampaikan tafsir mimpi yang telah diterangkan Yusuf kepada raja, dan raja pun mengirim utusan untuk memanggil Yusuf agar menjelaskan kembali secara rinci.
Akan tetapi, Yusuf enggan keluar dari penjara sebelum namanya dibebaskan dari segala tuduhan yang difitnahkan kepadanya. Ia minta supaya pihak kerajaan menyelidiki persekongkolan terhadap dirinya, dan menanyai wanita-wanita yang menghadiri jamuan makan di rumah istri pembesar bekas majikannya dulu tentang sebab-sebab penahanannya, supaya mereka menjadi saksi dalam perkaranya.
Permintaan Yusuf kemudian disampaikan oleh utusan kepada raja. Raja pun menyuruh para utusan untuk memanggil wanita-wanita itu, dan menjelaskan fakta yang sebenarnya. Mereka pun bersaksi bahwa Yusuf memang tidak bersalah, dan bahwa istri pembesar Mesir, Zulaikha, itulah yang justru merayu Yusuf.
Setelah adanya kesaksian dari wanita-wanita itu, Zulaikha tidak bisa menyangkal lagi. Akhirnya ia pun mengakui perbuatannya. Dengan demikian, keluarlah Yusuf dari penjara dengan nama yang bersih dari segala tuduhan dan fitnah. Raja kemudian juga merehabilitasi namanya di masyarakat. Allah telah menakdirkan kezaliman yang selama ini diterima oleh Yusuf berganti dengan kemuliaan.
Kisah ini diterangkan dalam Al-Qur'an surat Yûsuf: 50-53.
Kebenaran tentang Yusuf telah menambah kepercayaaan raja kepadanya, sehingga ia kemudian mengangkatnya menjadi menteri yang mengurusi berbagai masalah ekonomi dan keuangan negara Mesir. Inilah balasan Allah kepada hamba-Nya yang saleh.
Kisah pengangkatan Yusuf dalam kedudukan yang mulia ini diterangkan dalam surat Yûsuf: 54-57.
Pertemuan Yusuf dengan saudara-saudaranya
Takwil mimpi yang telah diterangkan Yusuf kemudian benar-benar terwujud. Pada masa 7 tahun yang subur, Yusuf memerintahkan rakyat Mesir untuk menyimpan kelebihan biji-bijian dari hasil tanaman mereka.
Kemudian datanglah masa paceklik pada 7 tahun berikutnya. Timbul bencana kelaparan dan kekeringan, terutama di negeri-negeri tetangga, lantaran ketiadaan persiapan penduduk untuk menghadapinya, termasuk negeri Palestina dimana keluarga Yusuf tinggal.
Ya'qub dan anak-anaknya juga mengalami kesulitan ini. Ia mendengar bahwa di Mesir ada persediaan makanan yang cukup, maka ia pun menyuruh anak-anaknya, kecuali Bunyamin, untuk pergi ke Mesir dengan membawa perbekalan berupa barang-barang dan perak serta lainnya, untuk ditukar dengan gandum.
Tatkala mereka telah tiba di istana kerajaan Mesir, Yusuf melihat raut wajah mereka dan pakaian mereka yang menunjukkan bahwa mereka berasal dari Palestina, dan Yusuf tahu bahwa itu adalah saudara-saudaranya. Namun mereka tidak mengenali dirinya, karena kondisi Yusuf yang sudah jauh berubah; pakaiannya yang mewah, dan logat bicaranya yang menggunakan bahasa Mesir kuno.
Yusuf memperlakukan saudara-saudaranya layaknya seorang tamu, dan menimbang gandum bagi mereka dengan takaran yang dilebihkan, serta memberi bekal untuk perjalanan pulang mereka.
Ketika mereka bersiap-siap akan pergi, Yusuf berkata, "Bawalah kepadaku seorang lagi saudaramu yang seayah denganmu. Jika kalian tidak membawanya, aku tidak akan mau menukarkan makanan lagi bagi kalian, jika kalian kembali ke Mesir untuk kedua kalinya."
Mereka pun berkata, "Kami akan membujuk ayah kami supaya beliau mengizinkan kami membawanya ke Mesir, dan kami tegaskan kepadamu bahwa kami akan melaksanakan perintahmu."
Ketika mereka hendak pulang, Yusuf menyuruh pelayan menyisipkan kembali barang-barang saudaranya yang telah ditukar dengan gandum itu ke dalam karung-karung mereka, tanpa sepengetahuan mereka. Hal ini dimaksudkan supaya mereka senang dan berbaik sangka kepadanya, sehingga akan kembali lagi ke Mesir karena berharap akan mendapat lebih banyak lagi kebaikan darinya.
Saudara-saudara Yusuf kembali ke Palestina, dan menceritakan tentang kebaikan menteri ekonomi Mesir, serta penghormatan yang mereka terima. Mereka juga menyampaikan permintaan menteri Mesir itu, agar mereka membawa Bunyamin jika nanti mereka hendak kembali ke Mesir.
Rupanya, setelah ditinggalkan oleh Yusuf, Ya'qub sangat berduka. Setiap hari ia menangis sampai matanya memutih dan buta. Mendengar permintaan yang disampaikan saudara-saudara Yusuf, Ya'qub tidak mempercayai mereka. Namun mereka terus membujuk dan mengatakan bahwa jika Bunyamin tidak mereka bawa, mereka tidak akan mendapatkan makanan lagi. Mereka juga berjanji akan menjaga Bunyamin sebaik-baiknya.
Setelah mendengar janji putra-putranya, hati Ya'qub lebih tentram. Akhirnya, dengan berat hati, Ya'qub pun mengizinkan mereka membawa Bunyamin. Ia juga berpesan pada mereka supaya masuk ke kota melalui beberapa pintu, agar tidak menarik perhatian.
Kisah pertemuan Yusuf dengan saudara-saudaranya ini diterangkan dalam surat Yûsuf: 58-67.
Yusuf menahan Bunyamin
Saat mereka datang lagi ke Mesir bersama Bunyamin, Yusuf berusaha mencari kesempatan untuk bisa berdua saja dengan Bunyamin, kemudian ia mengatakan padanya bahwa ia adalah Yusuf, saudaranya sekandung. Ia menceritakan tentang apa yang telah dilakukan saudara-saudaranya dulu kepadanya, dan apa yang telah terjadi padanya.
Yusuf memiliki rencana untuk menahan Bunyamin lebih lama bersamanya. Ketika saudara-saudara Yusuf akan pulang, Yusuf menyelipkan piala untuk minum raja ke dalam karung Bunyamin.
Baca lanjutannya: Kisah Lengkap Nabi Yusuf yang Sangat Mengharukan (Bagian 3)