Al-Malhamah Kubra, Perang Besar Menjelang Munculnya Dajjal
https://www.naviri.org/2019/05/al-malhamah-kubra-perang-besar.html
Naviri Magazine - Perang al-Malhamah Kubra merupakan perang besar pertama yang terjadi setelah peperangan beruntun yang terjadi sebelumnya. Pada perang ini, pasukan kaum muslim akan melawan kaum Rum. Namun, sebelum menaklukkan Rum, kaum muslim akan memerangi jazirah Arab dan Persia. Kejayaan Persia pada masa lalu memang tinggal sejarah, dan kini berubah nama menjadi Iran.
“Kalian akan memerangi jazirah Arab, sehingga Allah memenangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia, sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Rum, sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal, sehingga Allah memenangkan kalian atasnya.” (HR Muslim).
Dalam hadist lain, Rasulullah SAW juga bercerita tentang kehancuran yang terjadi. Bahwa perang Al-malhamah Kubra akan terjadi sebelum pembukaan Konstantinopel atau Turki saat ini. Setelah Konstantinopel terbuka, akan keluar Dajjal yang menjadi awal perang kedua yang lebih dahsyat.
“Makmurnya Baitul Maqdis adalah tanda kehancuran Madinah, hancurnya kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar (al-Malhamah Kubra), terjadinya peperangan besar adalah tanda pembukaan Konstantinopel, dan pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal.”
Kemudian beliau menepuk-nepuk paha orang yang beliau ceritakan tentang hadits tersebut. Atau, dalam riwayat lain, 'pundaknya'. Kemudian bersabda, “Semua ini adalah sesuatu yang benar, sebagaimana engkau, Mu'adz bin Jabal, sekarang berada di sini adalah sesuatu yang benar”. (HR. Abu Daud)
Lantas, siapakah kaum Ruum yang dimaksud? Rum yang dimaksud dalam hadist adalah Romawi timur yang pusat pemerintahannya dulu berada di Konstantinopel. Dahulu, setelah Romawi timur runtuh, pusat pemerintahan berpindah ke Tsar Rusia. Tsar adalah asal kata kaisar, yang mengadopsi sistem kekaisaran romawi Timur.
Di Wikipedia dijelaskan, setelah Konstantinopel direbut kaum muslimin, kekaisaran Byzantine beralih ke Rusia. Peran kaisar sebagai pelindung ortodoks timur diklaim oleh Ivan III, pemimpin Moskwa. Ia menikahi Shopia Paleologue. Cucunya, Ivan IV, akan menjadi Tsar Rusia yang pertama. Tsar adalah istilah dulu yang digunakan bangsa Slavia untuk kekaisaran Byzantine.
Penerus-penerus mereka mendukung gagasan bahwa Moskwa adalah penerus kekaisaran Byzantine yang berpusat di Konstantinopel. Gagasan kekaisaran Rusia sebagai kekaisaran Rum tetap hidup hingga meletusnya revolusi Rusia tahun 1917.
Setelah berdirinya Uni Soviet, kekaisaran Rum runtuh, dan digantikan sistem komunis. Tetapi, setelah Uni Soviet runtuh, kekaisaran Rum dilanjutkan kembali oleh Rusia modern sekarang. Maka, Rum yang dijelaskan dalam hadist adalah Rusia saat ini.
Saat ini, sikap Rusia adalah penentang zionis Dajjal, namun mereka masih bersekutu dengan Iran. Pada masa Al Mahdi nanti, Rusia akan meninggalkan sekutunya, dan berdamai dengan kaum muslim, sedangkan Iran akan bersekutu dengan zionis Dajjal.
“Di antara kamu dan orang-orang Rum akan berlaku 4 kali perdamaian. Pada kali keempat, berlaku di tangan salah seorang dari keluarga Hiraqlu. Perjanjian itu berterusan selama 7 tahun.”
Ada seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah! Siapakah imam orang ramai (orang Islam) pada hari itu?”
Rasulullah SAW menjawab, “Al Mahdi, dari anak cucuku. Dia berumur 40 tahun, mukanya bagai bintang yang bersinar, di pipi kanannya terdapat tahi lalat hitam, dia memakai dua jubah Qatwaniyyah bagaikan pemuda Bani Israel. Dia mengeluarkan gedung-gedung dan menaklukkan negeri-negeri syirik.”
Berdasarkan hadist riwayat Abu Daud tersebut, nantinya perang al-Malhamah Kubra akan berpusat di Syam, yang kini berubah nama menjadi Suriah. Seperti diketahui, di Suriah terjadi perang besar yang menyebabkan banyak kaum muslim mengungsi ke berbagai negara dan menderita berkepanjangan.
“Sungguh Rum benar-benar akan memasuki Syam (Suriah). Selama empat puluh hari tidak ada yang selamat selain Damaskus dan Amman.” (HR Abu Daud)
Setelah Rum ditaklukkan, kemudian kaum muslimin menaklukkan Turki tanpa peperangan. Setelah Turki ditaklukkan, maka keluarlah Dajjal.