Misteri Ya’juj Ma’juj yang Akan Muncul di Hari Kiamat (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2019/04/yajuj-majuj-part-1.html
Naviri Magazine - “Mereka berkata; ‘Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’”
QS. Al-Anbiya: 96, “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari Berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata), “Aduh, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian, bahkan kami orang-orang yang zalim.”
Ya-juj dan Ma-juj dalam hadits
Dari Zainab Binti Jahsh, istri Nabi SAW, berkata, “Nabi SAW bangun dari tidurnya dengan wajah memerah, kemudian bersabda, ‘Tiada Tuhan selain Allah, celakalah bagi Arab dari kejahatan yang telah dekat pada hari kiamat, (yaitu) telah dibukanya penutup Ya-juj dan Ma-juj seperti ini!’ Beliau melingkarkan jari tangannya. (Dalam riwayat lain tangannya membentuk isyarat 70 atau 90). Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah SAW, apakah kita akan dihancurkan walaupun ada orang-orang shalih?’ Beliau menjawab, ‘Ya, jika banyak kejelekan.’” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim)
Jenis dan asal usul Ya-juj dan Ma-juj
Ya-juj dan Ma-juj menurut ahli bahasa, ada yang menyebut isim musytaq (memiliki akar kata dari bahasa Arab), berasal dari ajaja an-nar, yang artinya jilatan api. Atau dari al-ajjah (bercampur/sangat panas), al-Ajju (cepat bermusuhan), al-ijajah (air yang memancar keras) dengan wazan maf’ul dan yaf’ul/fa’ul.
Menurut Abu Hatim, Ma-juj berasal dari kata maja, yaitu kekacauan. Ma-juj berasal dari Mu-juj, yaitu Malaja. Namun, menurut pendapat yang sahih, Ya-juj dan Ma-juj bukan isim musytaq tapi merupakan isim ‘ajam dan laqab (julukan).
Para ulama sepakat, bahwa Ya-juj dan Ma-juj termasuk spesies manusia. Mereka berbeda dalam menentukan siapa nenek moyangnya. Ada yang menyebutkan dari sulbi Adam AS dan Hawa, atau dari Adam AS saja. Ada pula yang menyebut dari sulbi Nabi Nuh AS, dari keturunan Syis/At-Turk, menurut hadits Ibnu Katsir.
Sebagaimana dijelaskan dalam tarih, Nabi Nuh AS mempunyai tiga anak, Sam, Ham, Syis/At-Turk. Ada lagi yang menyebut keturunan dari Yafuts Bin Nuh. Menurut Al-Maraghi, Ya-juj dan Ma-juj berasal dari satu ayah, yaitu Turk. Ya-juj adalah At-Tatar (Tartar) dan Ma-juj adalah Al-Maghul (Mongol), namun keterangan ini tidak kuat. Mereka tinggal di Asia bagian Timur dan menguasai Tibet, China, sampai Turkistan Barat dan Tamujin.
Ya-juj dan Ma-juj adalah kaum yang banyak keturunannya. Menurut mitos, mereka tidak mati sebelum melihat seribu anak lelakinya membawa senjata. Mereka taat pada peraturan masyarakat, adab, dan pemimpinnya. Ada yang menyebut mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa meter, dan ada yang sangat pendek sampai beberapa centimeter. Konon, telinga mereka panjang, tapi ini tidak berdasar.
Pada QS. Al-Kahfi: 94, Ya-juj dan Ma-juj adalah kaum yang kasar dan biadab. Jika mereka melewati perkampungan, membabat semua yang menghalangi dan merusak atau bila perlu membunuh penduduk. Karenanya, ketika Dzulkarnain datang, mereka minta dibuatkan benteng agar mereka tidak dapat menembus dan mengusik ketenangan penduduk.
Siapakah Dzulkarnain? Menurut versi Barat, Dzulkarnain adalah Iskandar Bin Philips Al-Maqduny Al-Yunany (orang Mekedonia, Yunani). Ia berkuasa selama 330 tahun. Membangun Iskandariah, dan murid Aristoteles. Memerangi Persia, dan menikahi putrinya. Mengadakan ekspansi ke India, dan menaklukan Mesir.
Sedangkan al-Quran menyebutkan; “Kami (Allah) mengokohkannya di bumi, dan Kami memberikan kepadanya sebab segala sesuatu.” Menurut sejarawan muslim, Dzulkarnain adalah julukan Abu Karb Al-Himyari atau Abu Bakar Bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM - 552 M).
Baca lanjutannya: Misteri Ya’juj Ma’juj yang Akan Muncul di Hari Kiamat (Bagian 2)