Tips Naik Sepeda Motor agar Aman dari Ancaman Serangan Jambret
https://www.naviri.org/2019/04/tips-naik-sepeda-motor-agar-aman.html
Naviri Magazine - Belakangan ini ramai aksi jambret nekad hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Sialnya, aksi jambret ini banyak menimpa pengendara sepeda motor. Lalu bagaimana agar pengendara sepeda motor, terutama pembonceng, agar terhindar dari aksi jambret?
Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan bahwa masalah di jalan bukan hanya ketidaktertiban dalam berlalu lintas, tapi juga masalah security atau keamanan di jalan.
“Ketika di jalan raya, setiap orang pasti merencanakan perilaku, termasuk rute perjalanan, hingga atribut atau cara berpakaian. Mengenai cara berpakaian, jangan pakai yang mencolok, sehingga menarik perhatian para pelaku kriminal,” katanya.
Dari atribut, lanjut dia, dibagi menjadi tiga aspek yang sering menjadi incaran pelaku kriminal. Pertama adalah aspek usia, anak-anak atau remaja. Kedua aspek gender, dalam hal ini wanita cenderung lebih sering menjadi incaran. Ketiga aspek penggunaan perhiasan dan handphone yang terlihat mencolok.
Dalam menanggapi ketiga aspek tersebut, yang perlu dilakukan agar terhindar dari tindak kejahatan di jalan adalah menghindari penggunaan barang-barang yang terlihat menarik atau mencolok, sehingga mengundang pelaku kriminal. Misalnya tas selempang bisa ditempatkan di bagasi.
“Kalau motor tidak ada bagasi, pakai jaket yang sedikit longgar untuk menutupi tas,” ujarnya.
Jusri juga menyarankan agar tidak menggunakan pakaian yang menunjukkan gender, misalnya pakai high heels saat berkendara dengan sepeda motor.
Selanjutnya, jangan menggunakan perhiasan berlebihan, apalagi sampai terlihat. Jusri menilai, pelaku kriminal tidak segan untuk menarik atau bahkan merampas barang milik korban.
Berikutnya adalah mencari rute yang tingkat kriminalnya rendah. Bisa cari tahu melalui media, internet, atau teman, tentang rute mana yang aman untuk dilewati meskipun lebih jauh atau harus memutar.
Jusri menambahkan, ketika ada kejahatan jambret atau bahkan begal menimpa diri, ancaman untuk kehilangan properti atau barang jauh lebih baik dibandingkan nyawa. “Lebih baik memberi barang tersebut, dan jangan buat pelaku begal panik yang menyebabkan pelaku berbuat nekat,” ujarnya.