Sejarah Lengkap dan Fakta Bajak Laut di Dunia (Bagian 3)
https://www.naviri.org/2019/04/sejarah-bajak-laut-part-3.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah Lengkap dan Fakta Bajak Laut di Dunia - Bagian 2). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Kekuasaan Corsario diberikan oleh raja. Namun, karena banyak hal yang menyimpang dari Corsario, raja lebih memilih mengirim seorang gubernur dalam setiap ekspedisi melawan bajak laut.
Seluruh harta rampasan yang dimiliki kapal Corsario wajib diserahkan secara utuh ke pihak kerajaan, dan mereka mendapat bayaran 1/5 bagian dari harta jarahan. Ketika kapal Corsario tidak dalam tugas, mereka menjadi bajak laut bagi bajak laut, karena seluruh kekayaan yang didapatkan akan menjadi miliki kru kapal. Mereka hanya dimintai 1/5 bagian dari kekayaan yang didapatkan di luar tugas.
Kapal Corsario tidak dapat dihukum gantung dengan tuduahn pembajakan, karena mereka memiliki izin (hukum Corso) yang dikeluarkan oleh kerajaan. Corsario menjadi bebas di lautan untuk membajak, sehingga musuh utama mereka hanya para bajak laut yang kerja bebas, sedangkan Corsario bekerja bersama dan memahami kode etik yang sama.
Sebagai bentuk perlawanan agar tidak kalah jumlah, para bajak laut membentuk aliansi Jelly Roger. Jelly Roger bukan aliansi kerja, melainkan aliansi kode etik, di mana mereka tidak akan menyerang satu sama lain dan memiliki musuh yang sama.
Bucanero
Bucanerio pertama kali dikenal oleh kolonial Perancis yang berada di sekitar koloni di daerah Haiti. Para bajak laut ini mendapatkan julukan Bucaneros (Buccaners) yang merupakan bahasa India, yang berarti ‘tempat pengasapan daging’. Pengasapan dilakukan dengan cara menumpukkan kayu hijau dengan beberapa tongkat yang membentuk panggangan, atau dikenal dengan nama Barbeque.
Bucanero adalah sekumpulan orang yang hidup di pulau tak berpenghuni, dan memelihara banteng dan sapi secara liar di pulau. Mereka bekerja dengan cara menangkap banteng-banteng liar, kemudian disembelih untuk diasapi dagingnya. Daging asap sangat tahan lama dan tidak mudah busuk, sehingga dapat menjadi teman perjalanan yang sangat baik.
Bucanero hidup di alam bebas dan tidak mengenal perintah dari raja atau koloni mana pun. Bucanero menerima seluruh orang yang diusir dari kerajaan, bajak laut, indian pemberontak, buronan, dan orang-orang yang menjadi musuh agama.
Jumlah para Bucanero semakin subur dan bertambah sampai tahun 1620, dan mulai menjadi musuh orang-orang Spanyol. Hal ini memicu para Bucanero melakukan perampokan kecil di laut, dan memiliki basis pangkalan di Tortuga, sebuah pulau dekat dari koloni Spanyol.
La Vasseur dari Perancis mengakui keberadan mereka sebagai pemilik dan pemegang kendali pulau serta pelabuhan Tortuga. Hal ini didasari kesamaan misi dalam menghancurkan angkatan laut Spanyol di daerah Karibia, kemudian dikenal dengan nama "Hermandad de la Costa" atau persaudaran daratan pantai. Ke depannya, persatuan ini memunculkan afiliasi filibusteros.
Fillibustero
Kehidupan yang mulai memadat di Tortuga karena semua yang diusir diterima di Tortuga, mengakibatkan masalah baru, yakni habisnya stok daging segar karena habis diburu dan dimakan.
Untuk terus hidup, mereka terpaksa mencari tempat berburu baru, dan daerah yang paling dekat adalah Canoa. Sayanganya, Canoa berada di wilayah kekuasan kolonial Spanyol. Cara lain untuk tetap bertahan hidup adalah dengan menjadi bajak laut murni.
Pilihan yang mereka ambil adalah Fillibusteros (Freebooter). Istilah Fillibustero beradal dari bahasa Belanda, yakni Vrij Buiter, yang berarti orang yang merampas harta.
Kebiasaan hidup yang merdeka dan tidak mengikuti perintah mana pun merupakan ciri khas Fillibustero. Fillibustero menyerang siapa saja selaian saudara mereka, meskipun pada kenyataannya pelaut Spanyol yang paling sering mendapatkan perhatian dari para Fillibustero.
Berbeda dengan perampok lainnya, para Fillibustero menggunakan kapal kecil, ringan, dan bergerak dengan cepat di lautan. Sumber utama kapal mereka adalah pasokan ilegal dari Eropa, terutama musuh-musuh Spanyol seperti Inggris dan Perancis.
Keberanian mereka menjadi legenda dan sering dijadikan dongeng, bahkan belakangan dibuat menjadi sebuah film dengan judul "Pirates of Carribean". Kondisi kapal dengan persenjataan minim, namun dengan gagah berani menyerang kapal-kapal jenis Galeon yang memiliki senjata lengkap.
Engagé
Engagé berasal dari bahasa Perancis, yang "berarti terlibat", "berkomitmen", atau "siap untuk bekerja". Engagé adalah orang yang hidup bebas dan menandatangani kontrak selama tiga tahun untuk bekerja di bawah perintah seseorang dengan kondisi sebagai budak, namun dengan bayaran kurang setimpal.
Para engagé biasanya mendapatkan kontrak selama 2 tahun. Namun, jika pekerjaan mereka bagus, seringkali mereka mendapatkan paksaan untuk bekerja lagi selama satu tahun. Engagé yang tidak memiliki aliansi, dengan kata lain lemah dalam kekuatan militer, harus menerima kenyataan bekerja di atas kapal atau mati.
Baca lanjutannya: Sejarah Lengkap dan Fakta Bajak Laut di Dunia (Bagian 4)