Sejarah Lengkap dan Fakta Bajak Laut di Dunia (Bagian 2)

Sejarah Lengkap dan Fakta Bajak Laut di Dunia

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sejarah Lengkap dan Fakta Bajak Laut di Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Bajat laut tersebar sangat banyak di sebelah barat laut, di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Saat ini, lokasi tersebut di bagian utara Selat Malaka, yang merupakan jalur utama perdagangan dan wilayah kekuasaan Sriwijaya.

Posisi yang startegis menjadikan Selat Malaka sebagai posisi yang strategis dan ramai dalam jalur perjalanan dari India, atas bantuan angin yang berasal dari Tiongkok.

Kondisi lautan Nusantara yang dihimpit selat-selat sempit dan banyak muara sungai menjadikan Nusantara sebagai tempat persembunyian yang paling baik untuk para perompak. Keadaan geografi menjadikan kesulitan bagi para penjaga laut untuk menjaga keamanan laut di daerah tersebut.

Para perompak dari Asia Tenggara tidak disebut bajak laut, melainkan lanun. Para lanun kebanyakan bermukin di perkampungan pesisir di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Para lanun kebanyakan dari Tiongkok, yang merupakan orang buangan dari Dinasti Ching, yang mencari mangsa di sekitar laut China Selatan dengan menggunakan kapal Jung. Selain alasan harta, perampokan dilakukan dengan tujuan menghilangkan pengaruh budaya asing dari Eropa masuk ke Nusantara.

Bajak laut Jepang

Dalam bahasa Jepang, bajak laut disebut dengan nama wokou (dibaca wako), yang beroperasi di sekitar Tiongkok dan Korea, sejak abad ke-13. Para wokou biasanya bajak laut yang terdiri dari rounin, serdadu Jepang, pedagang, dan penyelundup dari Jepang. Bajak laut dari Jepang terkenal keji, kasar, dan tanpa belas kasihan.

Aktivitas awal para wokou berpusat di semenanjung Korea hingga di Laut Kuning, China (Tiongkok). Serangan demi serangan yang dilakukan bajak laut membuat kerugian besar di pihak Dinasti Ming, yang melakukan perdagangan ke Jepang. Hasilnya, Kaisar Ming mengeluarkan larangan berdagang ke Jepang, namun untuk perdagangan pemerintahan tetap dijalankan.

Embargo perdagangan sipil ternyata tidak cukup ampuh, dan memaksa para pedagang dari Tiongkok untuk melindungi kepetingan mereka. Para pedagang sipil ngotot melakukan perdagangan dengan cara ilegal karena terdesak kebutuhan dagang.

Perdagangan ilegal yang dilakukan oleh para pedagang memicu aktivitas wokou, mulai abad pertengahan sampai abad 16. Pusat pergerakan para wokou tidak lagi di semenanjung Korea, tapi berpusat di China. Puncak kejayaan para bajak laut bahkan sampai tahun 1550-an, yang beroperasi di sekitar laut Asia Timur, bahkan berlayar ke sungai Tangtze untuk melakukan perompakan.

Jenis dan golongan bajak laut

Pirate atau bajak laut adalah perampok yang bertindak mengambil alih kapal orang lain, di luar ketentuan hukum yang berlaku. Pirate berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "menyerang" atau "yang merampok". Dalam bahasa Indonesia, lanun (sebutan bajak laut) merupakan kelompok yang sengaja mengambil alih dengan paksa harta benda kapal lain.

Bajak alut tidak memiliki sifat politik, karena memiliki tujuan untuk memperkaya diri sendiri, dan tidak melayani siapa pun kecuali mereka yang berada di bawah naungan bendera Jolly Riger (Bendera Bajak Laut). Kebanyakan dari bajak laut di Karibia adalah para Corsario (Corsair) yang menjadi bajak laut pada rentang perdamaian antara Portugis dan Spanyol.

Sasaran utama para bajak laut adalah para pedagang dengan kapal ukuran besar, yang berasal dari daerah kolonial, terutama kapal dagang Spanyol dan Portugis. Hal ini bukan karena sentimen kerajaan, tapi karena hak monopoli yang dilakukan oleh kedua negara tersebut, sehingga seluruh kapal yang ada hanya berasal dari kedua negara tersebut. Faktanya, bajak laut hampir menyerang kapal apa saja.

Kapal yang menjadi sasaran utama para bajak laut adalah pengangkut perak dan emas dari Amerika. Raja-raja Eropa yang mulai kesal kemudian berjuang melawan para pembajak dengan memasok banyak senjata dan peralatan pada setiap kapal yang membawa emas.

Ironisnya, persenjataan yang banyak menyebabkan para kapten berubah haluan menjadi seorang bajak laut, karena kekayaan yang labih banyak dibandingkan menjadi pesuruh kerajaan.

Corsario

Corsario (Corsair) adalah kapal layar yang bergerak di lautan atas perintah seorang raja yang melakukan pemberantasan kapal bajak laut. Lawan yang bersifat melemahkan secara komersial dan kolonial akan ditupas di lautan.

Corsario memiliki banyak kekuasaan, seperti membuat surat penagkapan atau perintah menyerang kapal lain yang dianggap membahayakan kekuasan kerajaan di lautan. Dokumen dan surat tersebut dinamakan Letter of Marque atau Patente de Corso. Batasan isi surat sangat kabur, dan sengaja dikaburkan, sehingga para kapten yang menjadi aturan dalam sebuah perang.

Baca lanjutannya: Sejarah Lengkap dan Fakta Bajak Laut di Dunia (Bagian 3)

Related

World's Fact 6795935221158969069

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item