Tak Lama Lagi, Akan Ada Museum Vagina Pertama di Dunia
https://www.naviri.org/2019/04/museum-vagina.html
Naviri Magazine - Tempat belajar mengenai sejarah umumnya bisa ditemukan di museum. Tapi, apa jadinya kalau ada museum berisi vagina?
Islandia punya museum falologi, atau penis, alat kelamin pria. Tentunya ini menjadi pertanyaan sejumlah orang, mengapa alat kelamin sampai ada museumnya? Ternyata, banyak penjelasan mengenai hal ini.
Dikumpulkan dari berbagai sumber, Florence Schechter tampaknya ingin membuat tempat khusus untuk mempelajari alat kelamin wanita. Ia berencana membuka satu-satunya museum tentang vagina di dunia, rencananya akan dibuka akhir tahun ini di London, Inggris.
Dalam situs resminya, Vagina Museum memiliki visi untuk membuat seseorang, khususnya wanita, tidak malu membicarakan hal tabu. Selain itu, bertujuan untuk menjalankan fungsi sosial dan kemanusiaan secara bebas dan setara.
Selain itu, Vagina Museum juga ingin menyebarkan awareness mengenai anatomi vagina dan kesehatan seksual. Mereka juga mengajak orang lain lebih terbuka masalah seksual dan mendobrak stigma tabu.
Seperti dilihat dari Lonely Planet, menurut penelitian yang dikumpulkan oleh Eve Appeal, 65% anak usia 16-25 tahun berjuang untuk menggunakan kata-kata vagina atau vulva saat berbicara. Serta lebih dari satu dari sepuluh anak usia 16-35 tahun mengatakan sulit berbicara dengan dokter mereka tentang masalah kesehatan ginekologis.
Tentunya, riset ini menjadi acuan untuk mengajak orang lebih terbuka ketika ada masalah terhadap alat reproduksinya. Hal ini juga dapat membantu wanita untuk lebih mengenal diri sendiri dan menjaga kesehatan.
Traveler akan bisa melihat anatomi kelamin wanita, struktur, dan berbagai aspek budaya dan informasi mengenai alat kelamin wanita. Tentunya, difungsikan untuk edukasi.
Vagina Museum nantinya juga akan terbagi menjadi beberapa wilayah. Seperti ruang pameran, ruang acara, resepsionis, toko suvenir, kantor, dan ruang terbuka yang bisa digunakan pengunjung.
Namun, kini museum tersebut masih mencari donasi tambahan untuk membuat Vagina Museum menjadi nyata. Saat ini, sudah terkumpul dana sekitar 38 ribu Poundsterling (Rp 695 juta), namun targetnya adalah 130 ribu Poundsterling, atau setara dengan Rp 2 miliar.