Misteri Kapal Mary Celeste dan Kisah Horor di Lautan (Bagian 2)

 Misteri Kapal Mary Celeste dan Kisah Horor di Lautan

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri Kapal Mary Celeste dan Kisah Horor di Lautan - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Sejak lama, misteri ini telah menarik perhatian sejumlah besar orang, dan banyak teori telah diajukan untuk menjelaskan peristiwa ini, mulai dari penculikan oleh alien, lorong waktu, monster laut, hingga Segitiga Bermuda. Soal Segitiga Bermuda, kita bisa mengabaikannya, karena posisi kapal berada jauh dari lokasi itu.

Selain teori di atas yang sepertinya tidak masuk akal, teori lain yang lebih ilmiah juga dipertimbangkan.

Karena tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan di kapal atau bercak darah, dan tidak adanya barang berharga yang hilang, maka teori bajak laut dan pemberontakan menjadi tidak mungkin. Jadi, kita bisa melihat alternatif teori lainnya.

Pembunuhan oleh kru Dei Gratia

Menurut beberapa penulis, ada kemungkinan para awak Mary Celeste dibunuh oleh awak Dei Gratia, dengan tujuan untuk mengamankan hak kepemilikan kapal karena penemuan kapal itu.

Namun teori ini dibantah, karena Kapten Dei Gratia, David Moorehouse, adalah teman lama Kapten Briggs. Lagi pula, Kapal Dei Gratia berlayar 7 hari setelah Mary Celeste, sehingga tidak mungkin kapal ini bisa menyusulnya. Penyelidikan oleh otoritas berwenang di Gibraltar juga tidak menemukan indikasi ini.

Penipuan asuransi

Teori ini mengatakan adanya kemungkinan Kapten Briggs dan Kapten Moorehouse berkomplot untuk melakukan penipuan asuransi, dan sesungguhnya Kapten Briggs masih hidup dengan menggunakan identitas baru.

Namun teori ini juga dibantah, karena hasil penggantian asuransi tidak akan cukup untuk membiayai hari tua mereka berdua.

Badai

Teori ini mengatakan kalau Mary Celeste menjumpai badai. Lalu air mulai memenuhi kapal, dan para kru segera menyelamatkan diri dengan sekoci.

Walaupun argumen ini cukup masuk akal, namun beberapa fakta sepertinya tidak mendukung. Misalnya, jumlah air di kapal tidak cukup untuk menenggelamkannya. Kapten Briggs yang berpengalaman pasti mengetahui hal ini, sehingga ia tidak akan dengan gegabah memerintahkan evakuasi. Lagi pula, tidak ada badai yang dilaporkan terjadi di wilayah itu ketika Mary Celeste berlayar.

Gempa bumi

Teori ini diajukan oleh kapten David Williams, yang pernah mengalami beberapa kali gempa bumi ketika sedang berlayar. Menurut Kapten Williams, mungkin sebuah gempa bumi telah terjadi, dan membuka 9 tong barel berisi alkohol yang kemudian bocor ke lambung.

Gempa ini juga dipercaya telah menyebabkan perapian di dek bergeser. Bau alkohol dan bara api yang tercium mungkin telah membuat para awak meninggalkan kapal untuk menyelamatkan diri. Tetapi, karena Kapal Mary Celeste terus berlayar sendiri, para awak di sekoci tidak dapat mengejarnya, dan mati di laut.

Aktivitas seismik memang umum terjadi di wilayah itu, dan karenanya teori ini cukup populer dan sering disinggung oleh para penulis.

Namun, teori ini menjadi lemah karena para awak Kapal Dei Gratia tidak merasakan adanya gempa, demikian juga para penduduk sekitar di Portugis. Lagi pula tidak ada bau alkohol yang tercium di kapal, dan tidak ada bukti tumpahan alkohol di palka.

Semburan air (waterspout)

Waterspout adalah semburan air laut yang menjulang tinggi seperti tornado. Jika waterspout terjadi, para awak Mary Celeste akan merasakan kapal seperti tenggelam, sehingga mungkin mereka telah meninggalkan kapal dalam usaha menyelamatkan diri.

Ini mungkin bisa menjelaskan mengapa kapal Mary Celeste ditemukan dalam keadaan basah, kompas rusak, dan kondisi yang terlihat seperti kapal ditinggalkan tiba-tiba. Teori ini termasuk yang paling masuk akal.

Risiko ledakan

Teori ini diajukan oleh James Winchester. Ketika Mary Celeste ditemukan, 9 tong barel anggur ditemukan dalam keadaan kosong. Ini bisa terjadi karena 9 tong tersebut ternyata terbuat dari kayu oak merah, bukan kayu oak putih seperti yang lain. Kayu oak merah dikenal berpori-pori besar dan gampang bocor.

Kapten Briggs, yang tidak pernah membawa barang berbahaya seperti alkohol, mungkin telah memutuskan untuk meninggalkan kapal ketika mencium bau alkohol, karena takut akan adanya ledakan. Sejarawan Conrad Byers percaya, teori ini yang paling masuk akal.

Ia percaya kalau kapten Briggs mungkin telah memerintahkan dibukanya lubang palka, sehingga menimbulkan semburan uap. Kapten, yang mengira akan terjadi ledakan, akhirnya memerintahkan untuk meninggalkan kapal dengan terburu-buru.

Teori ini kemudian disempurnakan oleh ilmuwan dari Jerman, Eigel Wiese. Ia meminta tim dari University College London untuk menciptakan eksperimen yang menunjukkan efek ledakan uap alkohol. Dalam eksperimen itu, terbukti uap alkohol yang terbakar telah meledakkan lubang palka sehingga terbuka, namun ledakan itu tidak cukup kuat untuk merusak sekelilingnya. Karena panik, Kapten Briggs mungkin telah memerintahkan untuk meninggalkan kapal.

Teori Eiese ini dianggap sebagai argumen paling logis yang bisa menjelaskan misteri Mary Celeste.

Setelah peristiwa misterius itu, Mary Celeste kemudian dijual oleh James Winchester dengan kerugian yang cukup besar. Selama 13 tahun berikutnya, kapal itu berpindah tangan sebanyak 17 kali.

Pada 3 Januari 1885, pemilik terakhirnya bernama GC Parker, dan ia berusaha menenggelamkan kapal itu di laut Karibia dengan cara membakarnya, dalam usaha menipu perusahaan asuransi. Saat itu, kapal tersebut memuat kargo yang diasuransikan dengan nilai besar. Namun usaha ini diketahui, dan GC Parker pun dipenjara.

Karena kerusakan berat akibat usaha GC Parker, Kapal Mary celeste dibiarkan begitu saja, dan perlahan-lahan tenggelam ke laut, membawa pergi semua misteri yang menyertainya.

Related

World's Fact 6540604723130598802

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item