Misteri Mengerikan di Balik Kalung Paling Mahal di Dunia (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2019/04/misteri-kalung-part-1.html
Naviri Magazine - Kerajaan Prancis di zaman kuno runtuh, karena adanya revolusi. Berdasarkan sejarah yang banyak beredar, timbulnya revolusi Prancis dimulai dengan penyerangan ke Penjara Bastille, yang merupakan tempat untuk menahan orang-orang yang dianggap “musuh kerajaan”.
Sejarah itu tentu saja benar, tapi ada kisah berdarah di baliknya yang mungkin masih jarang diketahui, yaitu mengenai kalung permata paling mahal di dunia.
Hancurnya otoritas kerajaan Prancis tidak semata karena runtuhnya penjara Bastille, tetapi dimulai dari dalam Istana Versailles. Ketika itu, pemerintahan Prancis dipimpin Louis XV (1715-1774). Tahun 1772, terjadi penipuan terbesar dalam sejarah kerajaan Prancis, yang melibatkan gundik Louis XV, Madame du Barry, Ratu Louis XVI, Marie Antoinette, Kardinal De Rohan, dan Jeanne De La Motte.
Menurut sejarah, Raja Louis XV yang sudah berusia lanjut dan mulai pikun, memiliki wanita simpanan (gundik) bernama Madame Du Barry. Wanita cantik ini sangat disayangi Louis XV. Apapun yang diminta Du Barry senantiasa dipenuhi Louis XV. Ketika Du Barry minta kalung berlian yang termahal di dunia, Louis XV segera memanggil Boehmer, seorang pedagang perhiasan yang sangat dipercayai di lingkungan kerajaan.
Louis XV memerintah Boehmer untuk mencari berlian termahal tersebut. Mendapat pesanan yang demikian menggiurkan, Boehmer mulai mengumpulkan berlian termahal dari seluruh daratan Eropa. Akhirnya, Boehmer berhasil mengumpulkan 600 batu berlian termahal, dari semua daerah dan negara di daratan Eropa. Boehmer, yang memiliki naluri bisnis, kemudian menggabungkan seluruh batu berlian dalam untaian kalung.
Sayangnya, ketika untaian kalung berlian tersebut sudah selesai dibentuk, dan hendak ditunjukkan kepada Louis XV dan Madame Du Barry, Louis XV keburu meninggal karena penyakit cacar air.
Boehmer tidak tahu harus berbuat apa lagi. Ia hanya bisa merenungkan nasib, karena yang dikerjakan menjadi sia-sia. Apalagi Madame Du Barry sudah tidak berminat memiliki kalung tersebut. Boehmer pun hampir bangkrut, karena tidak tahu ke mana dan kepada siapa kalung yang nilainya 7 juta poundsterling atau kira-kira US$7 juta itu dijual.
Ketika Raja Louis XV digantikan Raja Louis XVI yang istrinya Marie Antoinette, Boehmer pun berusaha melakukan pendekatan, dan meyakinkan Antoinette agar bersedia membeli untaian kalung berisi 600 berlian tersebut.
Namun, Antoinette tidak tertarik dengan untaian kalung tersebut. Selain menutupi leher pemakai, kalung itu kesannya norak. Yang jelasnya, Antoinette yang ketika itu berusia 20 tahun, merasa tidak nyaman jika memakai untaian kalung tersebut.
Ketika Antoinette melahirkan empat orang anak (Marie Thérèse Charlotte, Louis Joseph Xavier François, Louis Charles, dan Sophie Beatrix, pedagang berlian terus berusaha menawarkan berlian termahal itu.
Walau Boehmer berusaha mengugah hati Antoinette, agar kalung tersebut dibeli sebagai hadiah baptis bagi anak-anaknya, Antoinette tetap tidak tertarik. Boehmer merasa sangat terpukul dengan kegagalannya menjual untaian kalung berlian tersebut.
Kardinal berjubah merah dan wanita penipu
Dalam perjalanan hidup sebagai anggota keluarga istana, Antoinette bertemu dengan De Rohan, yang dikenal sebagai Kardinal Berjubah Merah. Antoinette, yang putri Raja Austria, menyimpan perasaan tidak suka terhadap De Rohan. Antoinette senantiasa mensejajarkan De Rohan dengan untaian kalung berlian yang senantiasa ditawarkan Boehmer.
Keduanya, De Rohan dan kalung berlian itu, sama buruknya, dan menyembunyikan kemunafikan. Untaian kalung berlian sungguh mahal, namun tidak kelihatan indah. Demikian juga dengan De Rohan yang menerima suap, senantiasa menghabiskan uang untuk para gundiknya. Di mata Antoinette, De Rohan merupakan sosok menyebalkan, pembohong, dan licik.
De Rohan, walau tahu sangat dibenci Antoinette, tetap bersikukuh untuk bisa dekat dan diterima dalam lubuk hati Antoinette. Berbagai upaya dilakukan De Rohan untuk dapat mengetuk pintu hati Antionette. Namun, upaya itu sia-sia, karena Antoinette memang muak melihatnya. Apalagi kebusukan De Rohan yang punya jabatan rangkap, sebagai Utusan Raja Prancis dan Kardinal Berjubah Merah, sudah tersebar di seluruh daratan Eropa.
Kemudian, De Rohan bertemu seorang wanita licik bernama Jeanne De La Motte, keturunan keluarga kerajaan Valois. Wanita cantik ini adalah istri seorang komandan angkatan darat yang tidak terkenal dan tidak punya uang.
Ketika bertemu De Rohan, Jeanne mengaku memiliki keahlian khusus, di mana ia dapat melakukan sesuatu yang bisa mendekatkan De Rohan dengan Antoinette. Untuk memperkuat keyakinan De Rohan, Jeanne mengatakan bahwa dirinya teman dekat Antoinette. Usahanya berhasil, De Rohan percaya dan meminta Jeanne untuk melakukan apapun agar Antoinette bisa dekat dengannya.
Baca lanjutannya: Misteri Mengerikan di Balik Kalung Paling Mahal di Dunia (Bagian 2)