Kisah Alexander Graham Bell dan Sejarah Penemuan Telepon
https://www.naviri.org/2019/04/kisah-alexander-graham-bell.html
Naviri Magazine - Dilahirkan di Edinburgh, Skotlandia, pada 3 Maret 1847, Alexander Graham Bell adalah ilmuwan, pencipta, dan tokoh yang selama bertahun-tahun dianggap sebagai penemu telepon. Selain karyanya dalam teknologi telekomunikasi, ia juga menyumbangkan kemajuan penting dalam teknologi penerbangan dan hidrofoil.
Graham Bell tidak banyak mendapatkan pendidikan formal, namun orangtuanya mengajar serta mendidiknya dengan baik. Minatnya kepada telepon sangat wajar, karena ayahnya adalah seorang ahli fisiologi vokal, yang sering diminta orang untuk memperbaiki teks pidato, serta mengajar orang-orang tuli (tuna rungu)—dan istri Graham Bell sendiri juga seorang yang menderita tuli.
Sejak awal 1870-an, Bell telah berkonsentrasi membuat percobaan-percobaan yang mengarah pada penemuan telepon. Pada tahun 1876, ketika kota Philadelphia mengadakan pameran menyambut ulang tahun yang ke-100, Bell mempertontonkan telepon kreasinya yang segera saja mengundang banyak perhatian orang.
The Western Union Telegraph Company menawarkan uang sebesar 100 ribu dollar untuk telepon tersebut, tapi kemudian membatalkan penawarannya.
Kecewa atas pembatalan itu, Bell dan kawan-kawannya mendirikan perusahaan sendiri pada 1877, yang kelak bernama American Telephone and Telegraph Company. Saat ini, AT&T adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia.
Meski selama bertahun-tahun dunia mengenal Graham Bell sebagai penemu telepon, namun kemudian Kongres AS pada Juni 2002 menetapkan bahwa Antonio Meucci-lah yang menemukan telepon.
Graham Bell meninggal dunia di Beinn Bhreagh, Nova Scotia, Kanada, pada 2 Agustus 1922, dalam usia 75 tahun.