Misteri di Balik Terkuaknya Identitas Jack the Ripper (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2019/04/identitas-ripper-part-2.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Misteri di Balik Terkuaknya Identitas Jack the Ripper - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Teori Trow adalah teori terbaru di antara teori-teori lain yang menyangkut Jack The Ripper. Sejak kasusnya menggemparkan, telah banyak yang dicurigai sebagai Jack The The Ripper. Tapi yang paling memungkinkan adalah Robert Mann.
Jack The Ripper adalah wanita?
Sebuah penelitian dilakukan selama bertahun-tahun oleh John Morris, yang akhirnya menerbitkan sebuah buku mengenai Jack The Ripper. Morris mengatakan bahwa Jack The Ripper ternyata seorang wanita. Berbeda dengan asumsi yang kebanyakan beredar bahwa sang pembunuh berjenis kelamin laki-laki.
Menurut Indiatimes.com, nama sang pelaku adalah Lizzie Williams, seorang wanita asal Swiss yang melampiaskan kemarahannya dengan membunuh banyak PSK, karena dia tidak kunjung dikaruniai anak. Lizzie adalah istri Sir John Williams, seorang pelaku tindak kejahatan di Inggris.
Morris mengumpulkan banyak bukti atas pengerucutan Lizzie sebagai sosok Jack The Ripper. Mulai dari tidak adanya tindak pemerkosaan sampai dengan 'penghancuran' alat kelamin korban. Bukunya, yang berjudul 'Jack The Ripper: The Hand Of A Woman', dibuat oleh Morris untuk meneruskan penelitian yang dilakukan oleh ayahnya, Byron, sebelum meninggal.
Pada zaman Jack The Ripper masih beraksi, Inggris adalah salah satu negara yang mempunyai pemikiran bahwa wanita adalah sosok yang tidak mungkin melakukan tindakan kriminal sekeji itu. Oleh karenanya, banyak pemikiran bahwa Jack The Ripper adalah seorang pria.
Korban Jack The Ripper semuanya wanita penghibur. Mereka bernama Mary Ann Nichols, Annie Chapman, Elizabeth Stride, Catherine Eddowes, dan Mary Jane Kelly. Korban terakhir, Mary Kelly, adalah wanita penghibur yang diketahui pernah berselingkuh dengan suami Leizzie.
Jack The Ripper adalah Aaron Kosminski?
Teori ini ramai dibicarakan berkat keinginan kuat seorang pengusaha properti, Russel Edwards, yang punya tekad menguak misteri pembunuh berantai tersebut. Keinginannya terinspirasi setelah menonton film Johnny Deep, “From Hell” (2001).
Secara kebetulan, pada 2007 Russell Edwards mendengar tentang selendang milik wanita bernama Catherine Eddowes, salah satu korban Jack The Ripper, akan dilelang. Maka ia langsung membelinya, dan selendang usang tersebut ternyata tidak pernah dicuci setelah diwariskan turun temurun.
Kemudian, Edwards meminta bantuan Dr. J. Louhelainen, dosen senior ahli biologi molekuler di Liverpool, untuk memeriksa bukti satu-satunya forensik tersebut. Dari analisis ilmiah beberapa tahun terhadap selendang bernoda darah dari Catherine Eddowes, akhirnya coding DNA terbukti cocok 100% dengan identitas Aaron Kosminski.
Kosminski adalah seorang imigran Yahudi-Polandia yang melarikan diri dari eksekusi Rusia, yang saat itu menguasai negerinya. Ia datang bersama keluarganya ke Inggris pada 1881, dan tinggal di Mile End Old Town. Dia menjadi penghuni rumah sakit jiwa tempat ia meninggal pada 1899 akibat gangren di kakinya.
Meskipun begitu, sejumlah ahli meragukan klaim Edwards. Richard Cobb, yang menjalankan usaha konvensi dan wisata Jack the Ripper, mengatakan kepada Times bahwa selendang itu telah disentuh banyak orang, sehingga sampel DNA yang melekat kurang bisa diandalkan.