Daftar Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa (Bagian 5)
https://www.naviri.org/2019/04/film-indonesia-terbaik-part-5.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Daftar Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa - Bagian 4). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Kala
Kala adalah film Indonesia tahun 2007 yang disutradarai Joko Anwar dan dibintangi antara lain oleh Fachry Albar, Ario Bayu, Shanty, Fahrani, dan Tipi Jabrik.
Kala, yang juga dikenal dengan judul lengkap Dead Time: Kala, adalah film Indonesia pertama yang bergaya film noir dan disebut-sebut para kritikus sebagai lompatan tinggi dalam sejarah perfilman Indonesia.
Nagabonar Jadi 2
Nagabonar Jadi 2 adalah film Indonesia tahun 2007 yang merupakan sekuel dari film Naga Bonar (1987). Film ini meraih penghargaan sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2007, dan "Movie of the Year" dari Guardians e-Awards.
Modus Anomali
Seorang laki-laki yang sedang berlibur dengan istri dan dua anak mereka di sebuah kabin di hutan, dikejutkan kedatangan seorang tamu yang tak mereka undang. Sebelum menyadari apa yang terjadi, laki-laki itu mendapati dirinya terpisah dari keluarganya.
Ketika menemukan beberapa jam alarm yang tersebar di hutan itu, dia merasa harus berpacu dengan waktu jika ingin bertemu keluarganya kembali. Sementara itu, di hutan juga sedang berlibur satu keluarga lain, yang mungkin berkaitan dengan keanehan yang sedang ia alami.
The Raid
The Raid adalah film aksi seni bela diri Indonesia, yang disutradarai oleh Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais.
Pertama kali dipublikasi pada Festival Film Internasional Toronto (Toronto International Film Festival, TIFF) 2011 sebagai film pembuka untuk kategori Midnight Madness, para kritikus dan penonton memuji film ini sebagai salah satu film aksi terbaik setelah bertahun-tahun, sehingga memperoleh penghargaan The Cadillac People's Choice Midnight Madness Award.
Arisan!
Arisan! adalah film drama satir mengenai kehidupan kosmopolitan di Jakarta. Film ini dirilis pada 2003.
Arisan! menjadi salah satu dari dua film yang berhasil memenangkan kelima penghargaan utama dalam Festival Film Indonesia 2004, yaitu Film Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.
Satu Jam Saja
Satu Jam Saja adalah film Indonesia yang dirilis 7 Oktober 2010, disutradarai oleh Ario Rubbik, dibintangi oleh Vino Bastian, Revalina S Temat, dan Andhika Pratama.
Alangkah Lucunya (Negeri Ini)
Alangkah Lucunya (Negeri Ini) merupakan film drama komedi satire Indonesia yang dirilis pada 15 April 2010, disutradarai oleh Deddy Mizwar. Film ini dibintangi antara lain oleh Reza Rahadian dan Deddy Mizwar.
Film ini mengangkat potret nyata yang ada dalam kehidupan Indonesia. Film ini juga dipenuhi bintang film Indonesia, tercatat ada sembilan nama peraih Piala Citra yang berkolaborasi secara sempurna untuk menyajikan tontonan berkualitas. Di antaranya Slamet Rahardjo, Deddy Mizwar, Tio Pakusadewo, dan Rina Hasyim.
Sang Penari
Sang Penari (internasional: The Dancer) merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 10 November 2011, disutradarai oleh Ifa Isfansyah, serta dibintangi oleh Prisia Nasution dan Oka Antara sebagai pemeran utama, serta Slamet Rahardjo, Dewi Irawan, dan Hendro Djarot sebagai pemeran pendukung.
Film ini diadaptasi dari novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk tahun 1982 karya Ahmad Tohari, penulis asal Banyumas, Jawa Tengah.
Film ini menceritakan kisah cinta tragis seorang pemuda desa dengan seorang penari ronggeng baru di desa kecilnya, yang dirundung kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan, di Indonesia tahun 1960-an yang penuh gejolak politik.
3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
3 Hati 2 Dunia 1 Cinta merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 1 Juli 2010, disutradarai oleh Benni Setiawan, dibintangi antara lain oleh Reza Rahadian, Laura Basuki, dan Arumi Bachsin.
Film ini diangkat dari dua novel karangan Ben Sohib, berjudul Da Peci Code dan Rosid dan Delia. Sementara film ini mengangkat tema mengenai perbedaan agama, dan bagaimana setiap sosok dapat menyikapi perbedaan ini.
Biola Tak Berdawai
Biola Tak Berdawai adalah film Indonesia yang diproduksi tahun 2003, dan disutradarai oleh Sekar Ayu Asmara. Film ini diperankan antara lain oleh Nicholas Saputra, Ria Irawan, dan Jajang C. Noer.