Daftar Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2019/04/film-indonesia-terbaik-part-2.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Daftar Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Jinak-Jinak Merpati
Jinak-Jinak Merpati adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1975, disutradarai oleh Sophan Sophian. Film ini dibintangi antara lain oleh Sophan Sophiaan dan Widyawati.
Kejarlah Daku Kau Kutangkap
Film ini dirilis pada 1980 dan dibintangi oleh Dedy Mizwar, Lydia Kandou, Ully Artha, dan Ikranegara.
Kejarlah Daku Kau Kutangkap merupakan salah satu film komedi paling berhasil yang pernah dibuat di Indonesia. Dengan akting yang cemerlang dan dialog yang cerdas, film ini menjadi film terlaris kelima di Jakarta pada tahun 1986.
Keluarga Markum
Keluarga Markum adalah film Indonesia yang dibuat sebagai sekuel atas suksesnya film Kejarlah Daku Kau Kutangkap. Film ini disutradarai oleh sutradara yang sama, yaitu Chaerul Umam, tetapi tidak melibatkan Deddy Mizwar lagi yang muncul pada film sebelumnya.
Film ini menceritakan kehidupan Markum (Ikranegara), paman Ramadan (Deddy Mizwar) di film pertamanya, dengan Marni (Ully Artha), sahabat Ramona (Lydia Kandou), setelah mereka menikah.
Sang Guru
Sang Guru adalah film Indonesia tahun 1981, disutradarai oleh Parakitri dan dibintangi oleh S. Bagio dan Rahayu Effendi. Film ini mendapatkan nominasi untuk aktor terbaik (S. Bagio) dalam Festival Film Indonesia 1982.
Bing Slamet Dukun Palsu
Bing Slamet Dukun Palsu adalah film Indonesia pada tahun 1973, disutradarai oleh Motinggo Boesje. Film ini dibintangi antara lain oleh Bing Slamet, Ateng, dan Iskak.
Kejamnya Ibu Tiri Tak Sekejam Ibu Kota
Kejamnya Ibu Tiri Tak Sekejam Ibu Kota adalah film Indonesia pada tahun 1981, disutradarai oleh Imam Tantowi. Film ini dibintangi antara lain oleh Ateng dan Iskak.
Ateng Mata Keranjang
Ateng Mata Keranjang adalah film Indonesia pada tahun 1975, disutradarai oleh Asrul Sani. Film ini dibintangi antara lain oleh Ateng dan Iskak.
Dua buruh kasar, Ateng dan Iskak, berjumpa dengan Edy Sud, seorang doktorandus gadungan, dan dua orang eksentrik (Purnomo dan Aedy Moward) yang membawa peta harta karun. Mereka sepakat mencari harta karun itu.
Dalam perjalanan, rombongan ini berjumpa dua gadis (Vivi Sumanti dan Mutiara Sani). Ateng dan Iskak mulai ada main dengan dua gadis tadi. Sementara sekelompok penjahat ingin menjarah hasil galian mereka. Ternyata dua orang eksentrik tadi adalah pasien rumah sakit gila yang sedang dicari-cari polisi.
Orang-Orang Sinting
Film ini diperankan oleh para pemain PSP (Pancaran Sinar Petromak). James, anak tunggal janda Marni yang miskin, bermimpi dapat lotre Rp 120 juta. Ia marah ketika dibangunkan ibunya dan disuruh mencari kerja.
Keluar-masuk kantor tak dapat kerja, ia melamun di taman dan bisa menurunkan emas dari tugu Monas. Dengan harta itu, ia mendirikan PT Siluman Kontraktor, dengan sekretaris Dewi yang merangkap pacarnya.
Tengah asyik pacaran, ia dibangunkan polisi yang sedang mengadakan razia kartu penduduk. Karena dianggap sinting, ia dimasukkan rumah sakit jiwa. Di sini ia selalu membuat gaduh dan onar. Bagian terbesar film digunakan untuk mengeksploitasi kesintingan di rumah sakit ini. James akhirnya melarikan diri.
Hippies Lokal
Hippies Lokal adalah film Indonesia tahun 1976 yang disutradarai oleh Benyamin S dan dibintangi antara lain oleh Benyamin S dan Benno Benyamin.
Ratu Amplop
Ratu Amplop adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1974, dengan disutradarai oleh Nawi Ismail. Film ini dibintangi antara lain oleh Benyamin S dan Ratmi.
Benyamin Tukang Ngibul
Benyamin Tukang Ngibul adalah film Indonesia pada tahun 1975, disutradarai oleh Nawi Ismail. Film ini dibintangi antara lain oleh Benyamin S. dan Grace Simon.
Musuh Bebuyutan
Film komedi yang dirilis pada tahun 1974 ini dibintangi oleh maestro lawak Indonesia, Benyamin S. Bercerita tentang perseteruan abadi yang sangat kocak dan menggemaskan, antara Benyamin dan Mansjur Sjah.
Gembong Ibu Kota
Film komedi yang dibintangi oleh S. Bagyo, Darto Helm, dan Kirun, ini dirilis pada 1976. Bercerita tentang seorang pedagang koran keliling yang akhirnya berubah nasib menjadi bos (gembong) narkotika.
Apa Ini Apa Itu
Apa Ini Apa Itu adalah film Indonesia pada tahun 1981, dengan sutradara Irwan Abim. Film ini dibintangi antara lain oleh Jojon dan Enny Haryono.
Sinyo Adi
Sinyo Adi adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1977, yang disutradarai oleh Lilik Sudjio serta dibintangi Adi Bing Slamet dan Eddy Sud.
Adi Bing Slamet sebagai anak seorang kaya raya. Kedua orang tuanya berada di luar negeri, sedangkan kakeknya terlalu memanjakannya. Akhirnya, akibat buruk dari sikap kakek yang selalu memanjakannya sangat terasa, saat kedua orangtua kembali
Pintar Pintar Bodoh (Warkop DKI)
Pintar Pintar Bodoh adalah film pertama Warkop DKI di bawah naungan PT. Parkit Film milik Raam Punjabi. Film ini diproduksi tahun 1980, dan disutradarai oleh Arizal. Film ini meraup sukses dan berhasil mendapat piala Antemas, dan dinobatkan sebagai Film Terlaris versi Muri.
Gengsi Dong (Warkop DKI)
Gengsi Dong adalah film drama komedi Indonesia yang diproduksi pada 1980, dan disutradarai oleh Nawi Ismail serta dibintangi antara lain oleh Warkop DKI, Camelia Malik, dan Zainal Abidin.
Doea Tanda Mata
Doea Tanda Mata adalah film drama Indonesia yang diproduksi pada 1985. Film yang disutradarai Teguh Karya ini dibintangi antara lain oleh Alex Komang, Yenny Rachman, dan Sylvia Widiantono.
Film yang berlatar belakang tahun 1930-an ini menceritakan ketika Indonesia masih disebut sebagai Hindia Belanda. Karena pembunuhan politik temannya, Alex Komang, yang berperan sebagai seorang musisi, merencanakan pembunuhan politik terhadap seorang Komisioner Belanda yang terlibat.
Tetapi, ketika dia jatuh cinta terhadap Jenny Rachman, saudara perempuan temannya yang terbunuh, Komang menjadikan tujuannya menjadi balas dendam. Film ini juga memenangi beberapa Piala Citra di Festival Film Indonesia.
Baca lanjutannya: Daftar Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa (Bagian 3)