Masih Ingat Dukun Cilik Ponari? Sekarang Hidupnya Memprihatinkan
https://www.naviri.org/2019/04/dukun-cilik-ponari.html
Naviri Magazine - Siapa yang tak mengenal Ponari? Nama dukun cilik beken asal Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur, ini pernah fenomenal di Indonesia.
Berawal dari main mandi hujan disertai badai, Ponari menemukan batu yang diyakini memiliki kekuatan menyembuhkan orang sakit. Ratusan orang berbondong 'berobat' ke Ponari saban hari.
Namun, saat Ponari beranjak remaja, kesaktian yang dimilikinya seolah meredup. Pasiennya kini bisa dihitung jari.
"Sekarang tak menentu. Kadang ada satu orang, kadang sepi pasien," ujar nenek Ponari, Mbok Legi.
Setiap tamu yang datang, meski tak pernah diminta dan dipatok tarif, rata-rata memberikan uang Rp20.000.
Kata sang ibu, Mukaromah, sejak pasien mulai sepi, kini Ponari lebih fokus sekolah. Putra pertamanya itu kembali meneruskan pendidikan yang sempat tertunda 3 tahun lamanya.
Status Ponari sebagai dukun cilik memang mengubah hidupnya. Setelah ekonomi keluarganya naik drastis dari hasil pengobatan Ponari, dukun cilik itu justru enggan ke sekolah, hingga akhirnya tidak mengikuti ujian nasional.
"Tahun kemarin ikut ujian di program paket A, alhamdulillah lulus. Sekarang melanjutkan lagi ke sekolah Tsanawiyah (sekolah Islam setingkat SMP). Baru kelas satu," katanya.
Mengenai materi yang didapatnya dari hasil pengobatan Ponari, keluarga ini mengaku saat itu sempat terkumpul uang Rp 1 miliar lebih dari pasien yang datang.
Dengan uang sebanyak itu, dia mampu membangun rumah yang sangat layak, membeli 2 bidang sawah seluas 2 hektar, sepeda motor, dan perabotan rumah tangga.
Namun uang yang jumlahnya fantastis bagi orang kampung itu kini telah habis. Kondisi ekonomi keluarganya pun kembali seperti semula.
Ibu dua anak ini mengeluhkan biaya sekolah Ponari yang tergolong mahal. Padahal biaya ujian akhir semester hanya Rp250.000. Bahkan, untuk melahirkan putra keduanya ia mengalami kesulitan keuangan.