10 Kebohongan Sejarah Terbesar yang Akhirnya Terungkap
https://www.naviri.org/2019/04/10-kebohongan-sejarah-terbesar.html
Naviri Magazine - Ada banyak hal dari masa lalu yang kita kenal hari ini melalui lembar-lembar buku sejarah. Ada pula sejarah yang diketahui melalui cerita dari mulut ke mulut. Versi sejarah biasanya menggunakan versi yang terkenal. Namun, sayangnya, versi yang terkenal belum tentu memang benar.
Ada banyak peristiwa sejarah yang belakangan terungkap bahwa ternyata kejadiannya tidak seperti yang kita kenal selama ini. Berikut adalah sepuluh kebohongan besar sejarah yang akhirnya terungkap.
Napoleon dan hidung Sphinx
Sphinx, yang terletak di gurun pasir Mesir, dikenal tak memiliki hidung. Hidung yang hilang itu diceritakan dalam sejarah karena telah dipenggal oleh Napoleon, seorang penguasa Perancis, saat perang melawan Turki pada tahun 1798.
Namun, dalam perjalanan sejarah orang Denmark, Frederich Norden sudah menyebutkan Patung Sphinx tanpa hidung pada tahun 1737. Sehingga catatan Frederich mematahkan cerita sejarah bahwa hidung Sphinx dipenggal Napoleon.
Helm Bertanduk Viking
Para Viking selalu digambarkan memakai helm bertanduk. Namun, sesungguhnya itu hanya imajinasi karakter Viking secara fiktif. Karena para arkeolog belum mampu menggambarkan hiasan kepala Viking seperti apa.
Helm bertanduk telah ditemukan dalam makam para Viking. Namun, diduga helm tersebut hanya digunakan saat ritual, bukan untuk perang. Selain itu, helm bertanduk telah digunakan sejak zaman tembaga, jauh sebelum era Viking.
Amerika Serikat Merdeka
Sebagaimana telah diketahui oleh hampir seluruh anak sekolah di Amerika, bahwa Amerika menandatangani deklarasi kemerdekaan pada 4 Juli 1776. Namun nyatanya perang kembali berkobar pada 7 tahun berikutnya, sampai kemerdekaan dari Inggris diberikan penuh pada 3 September 1783.
Pada hari itu, Jos Tigo dari Inggris, dengan para pemimpin Amerika Serikat, menandatangani perjanjian damai. Dan saat itulah Amerika telah benar-benar merdeka.
Benua Australia
Pasti banyak siswa, bahkan orang di seluruh dunia, yang berkeyakinan penemu Benua Australia adalah Kapten Cook. Telah dijelaskan pula dalam banyak buku sejarah di sekolah.
Akan tetapi, banyak orang yang akhirnya menyimpulkan bahwa bertahun-tahun sebelum Cook tiba di Sydney pada tahun 1770, penjelajah Belanda bernama Abel Tasman dan D. Hartok, beserta bajak laut, Willliam J, telah mengunjungi Benua Australia. Berarti Kapten Cook bukan orang pertama yang menemukan benua ini.
Kemerdekaan India
Menurut banyak orang, Mahatma Gandhi adalah pemimpin gerakan kemerdekaan India. Dialah yang menggunakan ideologi kuno tanpa kekerasan, sehingga para sejarawan setuju kemerdekaan akan terjadi. Mahatma Gandhi sebenarnya salah satu anggota kongres kemerdekaan.
Kongres Nasional India pertama kali didirikan pada tahun 1885, ketika Mahatma Gandhi baru berusia 16 tahun. Sehingga para sejarawan berspekulasi, kemerdekaan India bisa lebih awal jika menggunakan metode memaksa, 50 tahun sebelumnya. Karena juga didukung oleh pemimpin kemerdekaan lainnya, seperti Netaji Chandra Nose, yang juga dihormati di India.
Piltdown Man
Pada tahun 1910, Charles Dolson mengklaim telah menemukan rangka yang hilang dari teori evolusi Charles Darwin. Namun, pada kenyataannya, pernyataan tersebut hanyalah hoax atau kebohongan. Dan itu kebohongan yang hingga hari ini masih banyak yang memercayai, apalagi golongan yang menganut teori evolusi.
Ia telah memanipulasi tengkorak sehingga menyerupai tengkorak manusia purba, dan membawanya ke ahli peleontologi. Namun akhirnya kebohongan terbongkar, karena fosil tersebut baru berusia 600 tahun.
Puisi terjemahan
Diceritakan dalam sejarah, penyair Scotlandia bernama James McPherson merupakan orang yang menerjemahkan puisi Ossian. Namun terjemahan tersebut belum bisa ditemukan sampai sekarang.
Ketika James McPherson disuruh mempresentasikan, ia selalu saja menghindar. Isi puisi itu sekarang dianggap sebagai mistisifikasi.
Penjajahan Belanda
Belanda memang datang ke Indonesia pada tahun 1595, dan Indonesia merdeka pada tahun 1945. Namun, apakah mungkin Nusantara yang memiliki banyak pulau dan kerajaan kuat di masa lampau langsung takluk begitu saja? Jawabannya tentu saja tidak.
Belanda harus berusaha keras untuk menguasai Indonesia yang saat itu masih sekumpulan kerajaan. Mereka memerlukan personil dan alat perang yang banyak untuk menaklukan kerajaan-kerajaan. Dan senjata Belanda yang paling ampuh adalah sistem adu domba.
Sehingga kerajaan di Nusantara saling menghancurkan dengan sendirinya. Dan Belanda baru menguasai Indonesia sepenuhnya setelah berjuang 325 tahun, dan 25 tahun setelahnya baru Indonesia benar-benar terjajah penuh.
Propaganda Nazi
Sebelum munculnya Nazi di Jerman, orang Yahudi selalu menderita dalam penganiayaan, dan hidup dengan kemiskinan. Untuk mempercepat solusi atas penderitaannya, menteri propaganda di Jerman meluncurkan kampanye untuk meyakinkan orang Jerman bahwa Yahudi adalah musuh.
Kobohongan besar kemudian dirangkai dan menyalahkan orang Yahudi atas segala kekacauan di Jerman. Juga membuat orang di Jerman percaya bahwa orang Yahudi memiliki ritual pembunuhan pada anak-anak kristiani.
Stonehenge
Meja Batu Raksasa, atau sering disebut Stonehenge, menjadi misteri besar di dunia. Para peneliti dibuat bingung bagaimana memasang batu besar tersebut di atas batu besar yang tinggi pada zaman dahulu. Meskipun demikian, tiap tahun ada saja hipotesa yang menjelaskan.
Kini banyak foto yang beredar bahwa bentuk Stonehenge telah berubah dari yang aslinya dahulu. Pada tahun 1901, William Gowland berinisiatif membuat restorasi monumen. Ini membuktikan bahwa meja batu raksasa tersebut sudah mengalami perubahan pada letak aslinya. Ternyata, restorasi yang dilakukan William sangat berbeda dengan Stonehenge kuno.