Menurut Al-Qur’an, Bangsa Israel Memang Senang Membangkang
https://www.naviri.org/2019/03/bangsa-israel.html
Naviri Magazine - Sejarah telah membuktikan bahwa orang-orang Israel adalah kaum pembangkang, sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 67-73:
67. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyembelih seekor sapi betina.” Mereka berkata, “Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?” Musa menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil.”
68. Mereka menjawab, ” Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina seperti apa.” Musa menjawab, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.”
69. Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya.” Musa menjawab, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya.”
70. Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami, dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).”
71. Musa berkata, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah, dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.” Mereka berkata, “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya.” Kemudian mereka menyembelihnya, dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.
72. Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.
73. Lalu Kami berfirman, “Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina itu!” Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti.
Ayat-ayat di atas menjelaskan bagaimana kaum Yahudi sangat “ngeyel” dengan apa yang diperintahkan kepada mereka. Walaupun Allah dan Rosul-Nya yang memerintah kepada mereka, tetap saja mereka masih membangkang. Apalagi kalau hanya manusia biasa, pasti lebih membangkang lagi.
Dua per tiga isi Al-Quran merupakan sejarah, dan dari dua per tiga tersebut sejarah Nabi Musa As, paling banyak disebutkan dalam Al-Quran.
Kenapa Allah banyak sekali menyebutkan kisah Nabi Musa As di dalam Al-Quran? Karena Nabi Musa As merupakan Nabi bani Israil. Sengaja Allah banyak mengupas sejarah bani Israil di dalam Al-Quran untuk dijadikan pelajaran, agar kaum-kaum setelahnya tidak mempunyai sifat membangkang seperti mereka.