Alan Turing, Pahlawan Besar yang Mengalami Nasib Tragis
https://www.naviri.org/2019/03/alan-turing-pahlawan-besar.html
Naviri Magazine - Alan Turing adalah orang yang memiliki jasa besar selama Perang Dunia 2, namun bukan penghargaan yang ia peroleh, tapi justru nasib yang tragis dan menyedihkan.
Ketika Perang Dunia 2 berlangsung, Alan Turing memang tidak terjun ke medan pertempuran. Namun, dia berjasa memenangkan Sekutu dalam Perang Dunia 2 berkat mesin ciptaannya.
Pada masa Perang Dunia 2, Jerman menciptakan mesin untuk mengkode pesan rahasia, bernama Enigma. Karena itu, jika pihak Sekutu ingin menang dalam perang tersebut, maka cara paling cepat adalah menciptakan mesin tandingan untuk memecahkan kode, sehingga isi pesan rahasia bisa diketahui.
Alan Turing berhasil membuat mesin pemecah kode, bernama Bombe, yang selanjutnya membantu Sekutu menumbangkan Jerman. Kisah hidup Alan Turing juga sudah diangkat ke dalam film. Tetapi, seperti yang disebut tadi, dia pahlawan yang menjalani kehidupan tragis.
Homoseksualitas hampir membuat Turing dipenjara
Turing adalah seorang gay, inilah penyebab hidupnya menjadi tragedi. Di tahun 1950-an, gay dianggap kejahatan di Inggris. Hal itu terungkap ketika Turing berusia 39 tahun, dia menjalin hubungan dengan laki-laki bernama Arnold Murray yang justru merampok rumah Turing.
Perampokan itu membuat polisi turun tangan. Ketika investigasi dilakukan, terungkap bahwa Turing seorang gay. Karena itulah, Turing ditangkap atas tuduhan “tak bermoral”. Selanjutnya, Turing diberi dua pilihan, yaitu masuk penjara atau menjalani terapi hormon, dan dia memilih terapi hormon.
Walaupun Turing pahlawan, jasanya dilupakan
Ternyata, jasa besar tidak bisa melepaskan Turing dari jerat hukum. Dia memang pahlawan besar, tapi di zaman itu menjadi gay dipandang sebagai kejahatan yang lebih besar daripada jasanya.
Turing memang tidak dipenjara, tapi tetap menjalani proses percobaan dan harus mengonsumsi pil estrogen. Itu sama saja dengan kebiri kimia, yang biasanya diterapkan untuk menangani pedofilia.
Tujuan terapi hormon adalah untuk mengembalikan si gay menjadi hetero. Tetapi tetap ada kerugian yang dirasakan orang yang menjalani perawatan tersebut. Salah satu masalah yang timbul pada Turing adalah tumbuhnya payudara dan menjadi impoten. Walaupun kondisinya sudah seperti itu, Turing masih mengerjakan banyak proyek.
Bunuh diri menggunakan apel bersianida
Wajah senyum tapi hati menangis, mungkin itu yang terjadi pada Alan Turing, yang memasang wajah tenang dan berani, tapi dalam hatinya menderita karena kondisi yang dijalani.
Alan Turing ditemukan tewas pada 8 Juni 1954. Dia memakan apel yang sudah dicampur Sianida. Ahli koroner yang memeriksa tubuh Turing menyimpulkan bahwa dia bunuh diri.
Selain itu, ada beberapa teori yang cukup menarik. Ibu Turing dan rekannya mengatakan bahwa Turing terlihat biasa-biasa saja di minggu-minggu menjelang kematiannya. Bahkan Turing sempat bereksperimen di laboratorium pribadi menggunakan sianida. Mungkin saja Turing tidak sengaja menelan sianida ketika makan apel.
Selain itu juga ada teori yang mengatakan bahwa pemerintah Inggris sengaja membunuh Turing, karena khawatir akan membocorkan rahasia. Ditambah lagi terungkapnya status gay Turing yang membuatnya rentan ditekan oleh pihak luar. Tapi kita tak tahu yang sebenarnya, karena Turing juga tidak meninggalkan surat wasiat atau catatan bunuh diri.
Homoseksualitas dianggap pelanggaran keamanan
Walaupun Perang Dunia 2 sudah berakhir, tapi Turing masih tetap bekerja, karena munculnya Perang Dingin, sehingga skill Turing masih dibutuhkan. Gajinya saat itu sekitar 5.000 poundsterling per tahun.
Di Perang Dingin, Inggris dan Amerika menjadi sangat dekat. Amerika Serikat juga sangat membenci gay, bahkan lebih parah dari Inggris. AS meminta agar Turing diasingkan, karena AS khawatir Turing akan membocorkan rahasia ke Uni Soviet. Ketika itulah akses keamanan Turing dicabut, sehingga otomatis kehilangan pekerjaan.
Seorang rekan turing menceritakan betapa marahnya Turing atas kejadian itu, dan bisa jadi inilah penyebab Turing bunuh diri.
Tidak bisa menceritakan jasanya selama perang
Turing adalah pahlawan, kenapa hidupnya tragis sekali? Alasan utamanya karena Turing tidak bisa menceritakan hal yang dilakukannya selama perang. Pembuatan mesin pemecah kode adalah rahasia besar, mereka disumpah untuk tidak menceritakan apa yang mereka kerjakan, bahkan kepada keluarga mereka sendiri.
Semua jasa mereka baru terungkap jelas di abad 21. Mungkin karena itulah Turing tak bisa mengatakan kepada polisi bahwa dia pahlawan perang ketika akan ditangkap atas tuduhan gay. Mungkin juga orang tidak akan sekejam itu kepada Turing jika tahu kenyataan yang sebenarnya.
Hasil kerjanya menyelamatkan jutaan orang
Pemecahan kode adalah hal yang rumit dan bikin pusing di zaman Perang Dunia 2. Ketika Jerman menciptakan mesin Enigma untuk mengkode pesan rahasia, awalnya masih bisa dipecahkan oleh Polandia. Tetapi Jerman kemudian memperumit kode mesinnya. Bahkan dengan 12.000 orang mencoba memecahkan kode itu juga tidak berhasil, di situlah Alan Turing masuk.
Turing membuat mesin bernama Bombe, di akhir masa perang. Mesin itu berhasil memecahkan pesan rahasia dan data yang berasal dari angkatan laut Jerman. Presiden AS, Einshower, mengatakan bahwa karya Turing sudah menyelamatkan jutaan orang.