Upaya Google Meningkatkan Keamanan GMail dari Kebocoran

Naviri Magazine - Bocornya aktivitas mata-mata NSA telah membuat banyak perubahan pada perusahaan teknologi, terutama terkait dengan data pengguna mereka. Kini setidaknya banyak perusahaan teknologi yang meninggikan pagar perlindungan data pengguna untuk menjauhi intaian NSA.

Salah satu perusahaan yang cukup tinggi kepeduliannya terhadap aktivitas NSA adalah Google. Raksasa mesin pencari ini melakukan langkah antisipatif terhadap kemungkinan aktivitas NSA, dengan melakukan enkripsi layanan email mereka, yaitu GMail.

Dalam sebuah postingan blog, Google menyatakan bahwa email pengguna merupakan sesuatu yang penting bagi pengguna, dan memastikannya selalu aman. Untuk itu, Google ingin memastikan keamanan akun GMail dengan selalu menggunakan koneksi HTTPS dienkripsi, ketika pengguna mengecek atau mengirim email.

Perubahan ini berarti bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mendengarkan pesan pengguna jika mereka mencoba bolak-balik antara pengguna dan server GMail, tidak peduli jika pengguna menggunakan WiFi publik atau login dari komputer, telepon, atau tablet.

Ini artinya, penerapan enskripsi HTTPS ini tidak hanya berlaku ketika pengguna membuka email via komputer, tetapi juga berlaku saat pengguna menggunakan WiFi publik, smartphone, atau tablet.

Langkah Google merupakan peningkatan dari kebijakan sebelumnya, di mana pengguna dapat memilih HTTPS sebagai pilihan default koneksi. Dengan pembaruan ini, semua pengguna kini hanya bisa menggunakan HTTPS, jadi tidak lagi menjadi pilihan, tetapi sudah di-default sebagai pilihan koneksi.

Langkah Google merupakan tanggapan atas pengungkapan aktivitas mata-mata NSA yang dibocorkan oleh Edaward Snowden. Dalam bocoran tersebut diungkapkan bahwa NSA telah diam-diam memasuki link komunikasi utama yang menghubungkan data center Yahoo dan Google di seluruh dunia.

Alat utama NSA untuk mengeksploitasi link data Google dan Yahoo adalah sebuah proyek yang disebut MUSCULAR yang dioperasikan secara bersama dengan mitra NSA di Inggris, yaitu Government Communications Headquarters (GCHQ).

Baca juga: Memblokir Situs di Internet Tidak Menyelesaikan Masalah