Tak Terduga, Ternyata Albert Einstein Diduga Menderita Autis
https://www.naviri.org/2019/02/ternyata-albert-einstein-autis.html
Naviri Magazine - Einstein tidak dapat berbicara dengan baik pada masa kecilnya, dan masih gagap berbicara hingga usianya mencapai 7 tahun.
Fakta ini, bersama dengan kesetiaannya semata-mata pada fisika, talenta musiknya, dan faktor-faktor lainnya, telah menyebabkan beberapa orang menganggap Einstein mengidap sindrom Asperger, bagian dari gangguan autisme yang mempengaruhi kemampuan berbahasa dan perkembangan perilaku anak-anak.
Beberapa orang bertalenta lainnya, termasuk fisikawan Isaac Newton dan Marie Curie, serta artis-artis seperti Wassily Kandinsky dan J.M.W. Turner, juga didiagnosa yang sama, berdasarkan hasil pemeriksaan postmortem.
Berlainan dengan pandangan ini, ekonom Stanford dan penulis, Thomas Sowell, menciptakan istilah “sindrom Einstein” untuk menggambarkan gejala nonautistik yang diberikan kepada orang yang terlambat berbicara.
Bagaimana perbedaan ide ini dengan fenomena yang umum diketahui sebagai perkembangan yang tidak sinkron, dimana anak-anak penderita mengalami perkembangan yang lebih cepat dari anak rata-rata pada pelbagai aspek dan berkembang lebih lambat pada aspek-aspek lainnya, tetap belum jelas bagi ahli perkembangan anak-anak.
Ada dugaan bahwa Einstein, yang merupakan pemikir visual sepanjang hidupnya, mungkin telah memiliki kehidupan batin yang lebih kaya dan tidak perlu berbicara karena, seperti anekdot yang pernah dikatakannya suatu waktu, “Sampai sekarang ini, segala sesuatunya berada dalam keteraturan.”
Baca juga: Misteri Mahavatar Babaji, Manusia Berusia Ribuan Tahun