Kisah Tenggelamnya Kapal yang Diyakini Tidak Bisa Tenggelam
https://www.naviri.org/2019/02/tenggelamnya-kapal-titanic.html
Naviri Magazine - Hancur dan karamnya kapal Titanic menjadi salah satu bencana paling terkenal di dunia. Kapal super besar yang dirancang arsitek Irlandia, William Pirie, menabrak gunung es raksasa di Atlantik Utara, dan tenggelam.
Padahal, kapal kebanggaan perusahaan White Star Line itu diyakini tidak akan tenggelam karena memiliki 16 kompartemen baja yang tidak tembus air. Tetapi, begitu menabrak gunung es, banyak kompartemen itu yang terbuka dan bocor.
Titanic merupakan kapal uap penumpang terbesar dan termewah di dunia pada masa peluncurannya. Pada waktu pelayaran pertamanya dari Southampton, Inggris, dalam perjalanan ke New York City, pada Rabu 10 April 1912, di bawah kendali Kapten Edward J. Smith, Titanic menabrak gunung es pada pukul 23.40 (waktu kapal), Minggu, 14 April 1912, dan tenggelam 2 jam 40 menit kemudian, pada pukul 2.20 pagi hari Senin.
Bencana tersebut mengakibatkan kematian lebih dari 1.500 orang, dan menjadikannya sebagai bencana laut terburuk semasa aman dalam sejarah.
Karena sejak awal telah diyakini kapal itu tidak akan tenggelam, maka Titanic pun tidak diperlengkapi alat penyelamatan secara layak. Jumlah sekoci yang disediakan jauh dari memadai untuk mengangkut semua penumpang yang ada. Akibatnya, ketika tragedi itu terjadi, banyak orang yang tewas karena tak bisa diselamatkan.
Kegemparan media massa yang meliput bencana, para korban Titanic, serta legenda mengenai apa yang terjadi di atas kapal, bisa dikatakan nyaris tak berhenti selama beberapa tahun sejak kapal itu tenggelam.
Pada tahun 1985, tim yang dipimpin Jean-Louis Michel dan Robert Ballard berhasil menemukan bangkai Titanic yang telah patah di dasar laut, dan penemuan itu menjadikan Titanic kembali populer, hingga kemudian difilmkan.