Hati-hati, Waspadai Spionase Cyber yang Kini Makin Canggih
https://www.naviri.org/2019/02/spionase-cyber.html
Naviri Magazine - Sebuah laporan terbaru mengenai kegiatan mata-mata elektronik dirilis oleh Verizon Communication. Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa sebagian besar kegiatan mata-mata elektronik dilakukan oleh pemerintah (negara).
Laporan tahunan terbaru Data Breach Investigations Report by Verizon Communications menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan tiga kali lipat dalam spionase cyber sejak laporan terakhir diterbitkan pada bulan April 2013.
Dari 511 insiden mata-mata, tercatat 87 persen dilakukan oleh aktor negara yang berafiliasi dengan pemerintah, dan hanya 11 persen yang dilakukan oleh kelompok-kelompok penjahat terorganisasi.
Menurut laporan yang dirilis Verizon tersebut, China dan negara Asia Timur lainnya diidentifikasi sebagai asal dari 49 persen serangan spionase, sementara negara-negara Eropa Timur diduga sebagai asal dari 21 persen serangan. Selebihnya, sekitar 25 persen insiden mata-mata tidak dapat dikaitkan dengan penyerang dari negara manapun.
Perlu diketahui, pemerintah dan penjahat cyber menggunakan berbagai alat untuk melakukan spionase cyber, mulai dari phishing dan pemindaian jaringan untuk rootkit dan melakukan serangan.
Di antara metode tersebut, metode yang paling produktif untuk mendapatkan akses ke lingkungan korban adalah phishing, dimana email dibuat dan didesain secara pribadi kemudian dikirim ke pengguna yang ditargetkan, sehingga mendorong mereka untuk membuka lampiran atau klik link yang ada di dalam pesan.
Tak pelak, karena didesain sedemikian rupa, korban memakan umpan ini, sehingga malware terinstal pada sistem sehingga terbukalah backdoor dan penyerangan bisa dimulai.
Laporan yang dirilis oleh Verizon ini merupakan pertanda bahwa telah terjadi spionase cyber yang cenderung terus meningkat dan dilakukan oleh negara atau pihak-pihak yang berafiliasi dengan pemerintah atau negara tertentu.
Melihat data, di mana hanya 11 persen spionase cyber yang dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir, adalah pertanda bahwa pengguna internet harus lebih waspada terhadap pemerintah atau agen yang terkait dengan pemerintah. Tampaknya, pemerintah lebih memiliki kepentingan sehingga mereka melakukan spionase cyber lebih banyak.
Baca juga: Ngeri, Sekarang Ada Lampu Mata-mata yang Bisa Live Tweet