Skandal Pencurian Otak Albert Einstein yang Menghebohkan
https://www.naviri.org/2019/02/skandal-pencurian-otak-albert-einstein.html
Naviri Magazine - Perjalanan otak Einstein dimulai pada malam 17 April 1955, ketika Einsten berumur 76 tahun di Princeton Hospital, dan dia mengeluh dadanya terasa sakit. Lalu dia meninggal pagi hari berikutnya, karena aneurisma aorta yang pecah.
Thomas Harvey, seorang ahli patologi, ditugaskan di Princeton Hospital, New Jersey, mengotopsi otak Einsten selama 7 jam setelah kematiannya. Tetapi, karena otopsi pengangkutan otak Einsten dilakukan tanpa izin pihak keluarga, hal itu pun menjadi kontrovensi.
Putra Einstein menuduh Harvey mencuri otak Einsten. Namun, tidak hanya Harvey yang mengambil otak tersebut, ia juga melepaskan sepasang bola mata Einsten, dan memberikannya kepada Henry Abrams, dokter mata Einstein.
Harvey pun akhirnya dipecat dari Princeton Hospital, karena menolak menyerahkan otak yang dicurinya. Jabatan Harvey sebagai seorang ahli patologi berakhir.
Harvey sempat kabur meninggalkan Princeton, dan otak Einsten pun menghilang selama 23 tahun.
Ketika seorang jurnalis, Steven Levy, menemukan Harvey di Wichita, Kansas, otak Einsten pun ditemukan di dalam sebuah kotak bertuliskan 'Costa Cider '. Menurut Harvey sendiri, dia tidak sungguh-sungguh mempunyai kemampuan untuk mempelajari otak Einsten, jadi dia mulai mengirimkan bagian-bagian kecil otak tersebut ke ahli saraf yang berpengalaman.
Otak Einsten pun kemudian dikembalikan ke Princeton, di tempat rahasia yang tersembunyi. Sampai sekarang.