Misteri dan Fakta Dinosaurus yang Sangat Membingungkan Dunia
https://www.naviri.org/2019/02/misteri-dan-fakta-dinosaurus.html
Naviri Magazine - Kalau melihat film Jurassic Park dan The Lost World, kita akan menyaksikan dinosaurus-dinosaurus yang digambarkan dengan begitu menarik. Namun apa sebenarnya dinosaurus itu?
Sekarang, setiap orang sudah mendengar mengenai dinosaurus. Dari anak-anak sampai orang dewasa telah melihat gambar mereka, dan banyak orang mengira dinosaurus-dinosaurus itu telah punah 65 juta tahun sebelum manusia ada di bumi. Pandangan mengenai dinosaurus sangat berhubungan erat dengan teori evolusi.
Para penganut paham evolusi mengatakan bahwa dinosaurus pernah hidup di bumi antara 65 sampai 230 juta tahun yang lalu. Dinosaurus ditemukan hanya di 3 kolom geologis yaitu Triassic, Jurassic, dan Cretaceous. Evolusionis menamakan tiga lapisan tanah tersebut dengan nama zaman Mesozoic. Itulah zaman yang mereka berikan untuk zaman dinosaurus.
Menurut mereka, makhluk-makhluk ini punah pada akhir zaman Mesozoik (Cretaceous). Teori evolusi mengajarkan bahwa dinosaurus punah kira-kira 65 juta tahun sebelum manusia mulai berevolusi.
Pandangan dari teori evolusi berbeda dari para ilmuwan yang percaya pada teori penciptaan. Ilmuwan yang percaya pada teori penciptaan berpendapat bahwa dinosaurus tidak punah 65 juta tahun yang lalu, namun hidup bersama-sama dengan manusia. Dinosaurus diciptakan oleh Tuhan dan bukan melalui evolusi reptil.
Sejarah penemuan dinosaurus
Tulang-tulang mereka sangat besar ketika ditemukan tahun 1677 oleh Dr. Robert Plot. Tulang-tulang itu semula dikira tulang gajah raksasa. Nama pertama yang diberikan kepada binatang ini adalah Scrotum humanum. Hal ini terjadi 2 abad sebelum nama "dinosaurus" dimunculkan.
Pada 1822, Mary Anne Mantell berjalan-jalan di sebuah jalan raya di Sussex. Berdasarkan tradisi, ia menemukan sebuah tulang yang berkilau ditimpa sinar matahari, dan membawa pulang tulang tersebut untuk ditunjukkan kepada suaminya, Dr. Gideon Mantell, dokter Inggris dan pemburu fosil amatir.
Dr. Mantell mengumumkan bahwa tulang tersebut mempunyai sebuah gigi yang lebih besar dari reptil modern. Ia menyimpulkan tulang ini adalah tulang reptil pemakan tumbuhan yang sudah punah, dengan gigi seperti seekor iguana. Pada tahun 1825, Dr. Mantell menamakan fosil tersebut Iguanodon (gigi iguana).
Dr. Mantell pula yang mempopulerkan zaman reptil-reptil. Tahun 1841, anatomis dan paleontologis Inggris, Sir Richard Owen, yang secara kebetulan lawan terkuat Charles Darwin, menemukan kata "dinosaurus". Secara teknis, dinosaurus menunjuk pada makhluk raksasa yang menyerupai reptil, yang hidup di darat bukan di air.
Kata ini berarti "kadal yang mengerikan". Tulang rahang Tyrannosaurus rex, panjang 6 kaki dengan gigi 6 inci panjangnya, tentu cocok dengan nama "kadal yang mengerikan".
Dinosaurus, diciptakan atau berevolusi?
Sejak penemuan Dr. Mantell, fosil-fosil dinosaurus telah ditemukan di beberapa benua di dunia, dari jauh ke utara seperti Alaska dan jauh ke selatan seperti Antartika. Dinosaurus ada dalam berbagai ukuran, bentuk, dan jenis.
Fosil-fosil dinosaurus merupakan studi kasus yang menarik untuk membuktikan penciptaan atau teori evolusi. Ada berbagai jenis dinosaurus. Beberapa berukuran kecil seperti ayam, dan yang lain ada yang berukuran sangat besar sehingga beratnya kira-kira 8 ton. Banyak dari antara dinosaurus tersebut mempunyai struktur tulang yang lain dari biasanya.
Karena itu, jika dinosaurus berevolusi dari sekitar 230 juta tahun yang lalu, dimulai dari sejenis reptil (menurut kepercayaan evolusionis), maka harus ada ribuan makhluk perantara. Selama jangka waktu tersebut, jutaan dinosaurus hidup dan mati.
Kalau teori evolusi benar, museum-museum dapat menampilkan ribuan bentuk transisi reptil dinosaurus yang tak dapat dibantah. Jika penciptaan benar, setiap jenis dinosaurus muncul dalam bentuk yang sudah jadi dari sejak permulaan dicipta, tidak ada jenis fosil perantara yang mengisyaratkan bahwa dinosaurus berevolusi dari nenek moyangnya.
Fosil-fosil dinosaurus menunjukkan dengan sangat jelas bahwa tiap satu jenis dinosaurus yang ditemukan sudah dalam bentuk utuh, tidak ada bukti bahwa binatang ini berevolusi dari jenis makhluk sebelumnya.
Brontosaurus, kesalahan rekonstruksi
Kalau kita mengunjungi museum kelas dunia, kita akan menemukan banyak sekali bukti mengenai dinosaurus. Tulang-tulang dan tengkorak telah digali dari bumi, dan semuanya menunjukkan adanya makhluk hidup yang sangat besar, yang pernah hidup di bumi. Tetapi, ketika tulang-tulang itu disusun, ilmuwan tidak selalu membuat rekonstruksi yang akurat.
Setiap orang telah mendengar atau melihat gambar Brontosaurus dengan lehernya yang panjang, tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa Brontosaurus adalah sebuah kesalahan. Ilmuwan-ilmuwan menemukan bahwa mereka telah menaruh fosil kepala yang salah pada fosil badan yang salah pula.
Dua peneliti dari Institut Carnegie telah membuktikan bahwa tulang-tulang Brontosaurus di 5 museum utama, termasuk di museum Carnegie, telah menaruh kepala yang salah. Kedua orang itu, pada tahun 1979, telah memberitahu media cetak bahwa deskripsi yang diberikan oleh Dr. O.C. Marsh, ahli fosil yang terkenal dari Yale, berdasarkan data tulang kepala yang salah.
Dalam artikel "Scientist Claim Brontosaurus Given Wrong Head" (Pittersebuturgh: Associated Press, October 10, 1979), Berman menjelaskan bahwa Marsh sebenarnya mengunakan tulang kepala yang ditemukan 3 atau 4 mil jauhnya dari tulang badannya. Tetapi tidak ada orang yang mengetahuinya.
Marsh tidak memberitahukan hal ini dalam artikelnya. Tidak ada bukti bahwa tulang kepala ini ada hubungannya dengan Brontosaurus. Anda dapat mencek hal ini dalam Marsh’s Dinosaurus yang ditulis John H. Ostrom dan John S. McIntosh (New Have, Connecticut: Yale University Press, 1966), halaman 244.
Apatosaurus
Kemudian, setelah diberikan kepala yang baru pada Brontosaurus, makhluk itu lebih menyerupai Diplodocus. Kepala yang salah itu sebenarnya milik dinosaurus yang telah ditemukan sebelumnya, yaitu Apatosaurus.
Kesimpulannya, Brontosaurus tidak pernah ada. Karena alasan itu, maka Brontosaurus tidak disebut dalam The New Dinosaur Dictionary karangan Donald. F. Glut (Citadel Press, Secaucus, New Jersey, 1982).
Baca juga: Komodo, Keturunan Dinosaurus yang Masih Hidup di Masa Kini