Ilmuwan Menemukan Kehidupan Pada Meteorit yang Jatuh di California
https://www.naviri.org/2019/02/meteorit-jatuh.html
Naviri Magazine - Para ilmuwan telah menemukan sejumlah bahan kehidupan baru. Bahan berupa molekul organik yang belum pernah diketahui sebelumnya itu ada di dalam potongan batu meteorit yang jatuh ke bumi di wilayah California, Amerika Serikat.
Menurut para ilmuwan, penemuan ini bermula dari analisis meteorit yang disebut Sutter. Meteorit ini menerangi langit California dengan bola api menyilaukan. Fragmen meteorit dari peristiwa itu diklaim dapat menjelaskan proses terbentuknya kehidupan di bumi.
"Pelopor evolusi yang membentuk asal-usul kehidupan di bumi bisa saja berasal dari material yang terdapat pada meteorit," kata pemimpin penelitian, Sandra Pizzarello, yang juga seorang ahli biokimia dari Arizona State University, Amerika Serikat.
Seperti dikutip laman NBC News, meteor-meteor yang melewati lapisan atmosfer menuju bumi sebagian besar merupakan fragmen dari asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Batuan angkasa ini diperkirakan kaya senyawa organik, termasuk beberapa senyawa yang ditemukan pada kehidupan di bumi.
Pizzarello dan timnya menganalisis dua fragmen meteorit Sutter. Bahan kimia organik pada meteorit bisa diekstrasi dengan cairan pelarut.
Spekulasi tentang asal-usul kehidupan di bumi dilandasi gagasan bahwa kehidupan berkembang dari "prebiotik" campuran molekul organik, yang kemungkinan terkirim menjadi beberapa bagian oleh meteorit.
Namun, rupanya fragmen meteorit Sutter ini mengandung senyawa organik yang lebih sedikit setelah dilakukan perbandingan dengan meteorit lain sejenis, melalui proses ekstraksi. "Anda mungkin akan mengatakan bahwa ini mengecewakan," katanya.
Kemudian, para ilmuwan mencoba melarutkan senyawa organik dalam kondisi menyerupai ventilasi hidrotermal di bumi, kondisi bumi yang serupa saat pertama kehidupan muncul.
Setelah percobaan, meteorit melepaskan molekul organik yang sebelumnya tidak terdeteksi pada meteorit sejenis. Pizzarello akhirnya menemukan bahwa kandungan material organik yang dihasilkan oleh meteorit Sutter jauh lebih banyak.
Molekul-molekul organik yang ditemukan pada fragmen meteorit Sutter bisa berguna untuk suatu tujuan. "Membentuk dasar lampiran senyawa yang berguna untuk evolusi prebiotik," ujar Pizzarello.
Berdasarkan temuan ini, Pizzarello dan timnya yakin bahwa jumlah material organik di meteorit jauh lebih banyak dari yang diduga para ilmuwan selama ini. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Academy of Sciences.
Baca juga: Misteri Harta Bung Karno yang Mulai Terkuak di Bank Swiss