Kisah-kisah Nyata yang Mirip Film Final Destination (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2019/02/kisah-nyata-mirip-final-destination-part-1.html
Naviri Magazine - Ini adalah jalan cerita film Final Destination yang dirilis pada tahun 2000: Seorang pemuda bernama Alex Browning mendapat semacam 'penglihatan' yang menunjukkan pesawat yang akan dinaikinya, Volee Air Penerbangan 180, bakal celaka.
Ia pun sengaja memancing keributan di pesawat hingga diusir dari Boeing 747 itu. Seorang guru dan sejumlah rekannya juga diminta keluar untuk menjaga Browning.
Benar saja, hanya beberapa saat, pesawat yang seharusnya mereka tumpangi pun meledak, menewaskan seluruh penumpang yang ada di dalamnya.
Meski lolos dari kematian, hal aneh kemudian terjadi pada mereka yang selamat. Satu per satu dari mereka tewas secara misterius.
Mirip dengan alur dalam kisah tersebut, sejumlah orang di kehidupan nyata berhasil lolos dari insiden maut, kecelakaan pesawat, maupun tragedi lainnya, namun meninggal tak lama kemudian.
Kisah-kisah mereka dianggap terlalu aneh untuk dianggap sebagai kebetulan. Seperti dikutip dari Listverse, ini enam di antaranya:
Hilda Yolanda Mayol
Hilda Yolanda Mayol bekerja di sebuah restoran di menara kembar World Trade Center. Untungnya, ia sedang berada di lantai dasar ketika teror 9/11 terjadi. Perempuan itu sempat meloloskan diri.
Namun, keberuntungannya tak berlangsung lama. Ia menjadi salah satu dari 265 orang yang tewas dalam kecelakaan American Airlines Penerbangan 587 di Queens, New York pada 12 November 2001—hanya dua bulan setelah tragedi 9/11.
Kala itu, Mayol yang berusia 26 tahun, terbang menuju Republik Dominika, kampung halamannya, untuk menghabiskan waktu bersama ibu dan anak-anaknya. Tragisnya, ia pergi ke negara kepulauan itu untuk memulihkan mentalnya pasca teror 9/11.
Ye Meng Yuan
Ye Meng Yuan masih berusia 16 tahun saat ia menjadi penumpang Asiana Airlines Penerbangan 214 pada 2013. Ia dalam perjalanan dari China menuju Southern California, untuk mengikuti perkemahan musim panas. Namun, tragedi terjadi.
Pesawat yang terbang dari Seoul, Korea Selatan, itu diduga terempas di ujung landasan dengan sangat keras.
"Semua terjadi dalam 10 detik. Kami mendengar ledakan yang sangat keras, dan kemudian berakhir," kata Vedpa Singh, salah satu penumpang yang mengalami patah tulang, seperti dikutip USA Today.
Pesawat yang mengangkut 291 penumpang dan 16 kru itu juga terbakar. Bagian ekornya patah. Yuan berhasil selamat dari kecelakaan itu, tetapi dia terluka. Setelah keluar dari pesawat, ia tergeletak di jalan, dan tertabrak sebuah truk pemadam kebakaran yang bergegas menuju lokasi untuk memadamkan api.
Tiga orang meninggal dunia dalam tragedi tersebut, termasuk Ye Meng Yuan.
Petugas koroner San Mateo County, Robert Foucrault, mengaku, dia mendapat informasi dugaan bahwa salah satu korban menderita cedera fatal dari sumber lain, "yang bukan kecelakaan pesawat".
Foucrault mengatakan, pejabat senior Pemadam Kebakaran San Francisco juga mengatakan pada dia dan stafnya di TKP bahwa seorang gadis diduga tertabrak di landasan pesawat. Korban ditemukan di sayap kiri, sekitar 30 kaki atau 9 meter dari badan pesawat.
Ia mengaku tiba di TKP, 35 menit setelah kecelakaan, dan ditunjukkan ke lokasi dua korban tewas oleh petugas pemadam kebakaran.
"Yang pertama di temukan di depan pesawat, sementara lainnya ditemukan lebih dekat ke lokasi kecelakaan pertama, di mana pesawat menghantam dinding," kata dia.
Orangtua Yuan sempat melayangkan gugatan pada pihak maskapai, namun dua tahun kemudian mencabutnya. "Para pihak telah mencapai penyelesaian rahasia dengan syarat yang disetujui bersama."
Baca lanjutannya: Kisah-kisah Nyata yang Mirip Film Final Destination (Bagian 2)