Beginilah Keadaan Manusia Saat Dikumpulkan di Padang Mahsyar
https://www.naviri.org/2019/02/keadaan-manusia-saat-di-padang-mahsyar.html
Naviri Magazine - Setelah dunia hancur karena kiamat, dan setelah manusia-manusia dari awal zaman sampai hari akhir dibangkitkan dari kematiannya, mereka semua akan dikumpulkan di sebuah tempat luas yang disebut Padang Mahsyar. Di tempat itu, beginilah keadaan yang terjadi, sebagaimana dijelaskan dalam banyak hadist Nabi.
Matahari didekatkan kepada makhluk
Matahari akan didekatkan pada kepala manusia, sehingga semakin memberatkan dan menakutkan mereka. Itulah di antara peristiwa yang amat dahsyat di Padang Mahsyar.
Maka, keluarlah keringat mereka yang menyiksa pemiliknya sesuai dosa-dosa mereka ketika hidup di dunia. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam, “Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal satu mil.” Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata, “Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata.”
Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Maka manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Maka, di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kaki. Ada yang sampai kedua betisnya. Ada pula yang sampai pinggangnya. Ada juga yang keringatnya sungguh-sungguh menyiksanya.” Perawi berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam menunjuk dengan tangan ke mulutnya.” (HR. Muslim no. 2864)
Juga hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Sesungguhnya keringat manusia pada hari kiamat akan membanjiri bumi selebar tujuh puluh depa, dan sungguh akan membanjiri sampai setinggi mulut atau telinga mereka.” (HR. Muslim)
Seandainya ada yang bertanya. Kalau di dunia, jika matahari mendekat sedikit saja dari garis edarnya, bumi akan terbakar. Maka, bagaimana mungkin hal ini akan terjadi dengan jarak sedemikian dekat, namun tidak membakar makhluk?
Jawabannya, kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, manusia akan dibangkitkan lalu digiring ke Padang Mahsyar pada hari kiamat bukan dengan kekuatan yang ada pada mereka ketika hidup di dunia. Bahkan mereka lebih kuat dan lebih mampu.
Bila manusia sekarang berdiri selama 50 hari di bawah terik matahari, tidak berteduh, tidak makan dan tidak minum, mereka tidak mungkin mampu melakukannya. Mereka akan binasa.
Namun, pada hari kiamat, mereka mampu berdiri selama 50 tahun tanpa makan dan minum ataupun berteduh, kecuali beberapa golongan yang Allah naungi. Mereka mampu menyaksikan kegerian-kengerian yang terjadi. Perhatikanlah keadaan penghuni neraka yang disiksa, mereka tidak binasa karenanya.
“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain…” (An-Nisa’: 56)
Oleh karena itulah, Rasulullah memberikan contoh kepada umatnya untuk senantiasa meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari berbagai kesempitan dan kengerian yang akan terjadi pada hari kiamat.
Sebagaimana dalam hadits Aisyah ra, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam senantiasa meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari kesempitan-kesempitan di Mahsyar pada hari kiamat.” (HR Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Majah).
Berdiri dalam posisi terbalik
Di Padang Mahsyar, orang-orang kafir berdiri dengan keadaan terbalik, kepala mereka di bawah.
"’Wahai Rasulullah! Bagaimana seorang kafir dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bukankah Tuhan yang membuatnya berjalan di atas kedua kakinya di dunia, juga berkuasa untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat’?" (Muslim No.5020, riwayat Anas bin Malik ra)
Di sana, seluruh manusia yang dulu kafir dan membangkang akan tunduk dan beriman.
Rasulullah saw bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat, sebelum matahari terbit dari barat. Apabila matahari telah terbit dari barat, maka seluruh manusia akan beriman." (Bukhari 1557, Muslim 226)
Mereka berada di sana selama 50.000 tahun. Sebuah masa yang tidak lagi diukur dengan peredaran bulan atau matahari. Karena matahari tidak beredar lagi, cahayanya telah dipadamkan.
Waktu yang begitu panjang itu adalah tempo yang sebentar bagi Allah membiarkan manusia di Mahsyar, suatu tempo deraan yang tidak tertanggungkan oleh manusia menuggu hari perhitungan amal.
Berdiri berhimpit-himpitan
"Bagaimana keadaan kalian, jika Allah mengumpulkan kalian di suatu tempat seperti berkumpulnya anak-anak panah di dalam wadahnya selama 50.000 tahun, dan Dia tidak menaruh kepedulian terhadap kalian?" (HR Hakim dan Thabrani)
Demikianlah penghuni Mahsyar berhimpit padat, sehingga tidak ada ruang untuk bernapas, menahan dahaga yang membakar tenggorokan, dan rasa lapar yang tidak dapat dibayangkan lagi.
Di sana, Allah menunjukan kekuasaan Nya. Allah mendiamkan penghuni Mahsyar yang ia kehendaki dalam jangka puluhan ribu tahun, di antara penderitaan yang tiada tara.
Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, "Ada tiga orang yang nanti pada hari kiamat tidak akan diajak bicara oleh Allah, dan mereka mendapat siksa yang pedih, yaitu orang yang mempunyai kelebihan air di gurun sahara tapi tidak mau memberikannya kepada musafir, orang yang membuat perjanjian dengan orang lain untuk menjual barang dagangan sesudah asar; ia bersumpah demi Allah telah membeli barang itu dengan harga sekian dan orang lain mempercayainya padahal sebenarnya tidak begitu, dan orang yang berbaiat kepada peminpin untuk kepentingan dunia. Jika sang peminpin memberikan keuntungan duniawi kepadanya, ia penuhi janjinya, jika tidak maka ia tidak penuhi janjinya." (Sahih Muslim 157, Bukhari 2186, At Tirmidzi Abu Daud, Ibn Majah, dan Imam Ahmad)
Di dalam hadits lainnya, seperti dikutip dari kitab Riyadhussalihin disebutkan, dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Ada tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, dan tidak pula menganggap mereka sebagai orang bersih (dari dosa), juga tidak hendak melihat mereka dan bahkan mereka akan memperoleh siksa yang pedih, yaitu orang tua yang berzina, raja (pemimpin negara) yang suka berbohong, dan orang miskin yang sombong." (Riwayat Muslim).
Semoga kita semua dilindungi oleh Allah dan tidak termasuk salah satu dari orang-orang di atas. Naudzubillah himindzalik.