Kini, Indonesia Jadi Negara Berpendapatan Menengah ke Atas
https://www.naviri.org/2019/02/indonesia-jadi-negara-berpendapatan-menengah.html
Naviri Magazine - Meski mungkin sebagian orang Indonesia merasakan sulitnya perekonomian akhir-akhir ini, namun ada kabar yang cukup mengejutkan, yaitu bahwa Indonesia kini masuk menjadi negara berpendapatan menengah ke atas.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis rata-rata pendapatan orang Indonesia per tahun, atau pendapatan per kapita, mencapai 3.927 dollar AS atau sekitar Rp 56 juta pada tahun 2018. Angka pendapatan tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya 3.876 dollar AS atau Rp 51,9 juta per tahun.
Naiknya pendapatan per kapita tersebut turut mengantar Indonesia naik peringkat ke kelompok negara dengan pendapatan menengah ke atas (upper-middle income), menurut versi Bank Dunia.
Sebelumnya, Indonesia masih berada di kategori negara dengan pendapatan per kapita menengah ke bawah (lower-middle income).
Sekadar informasi, Bank Dunia membagi negara-negara di dunia menjadi empat kategori berdasarkan pendapatan per kapita. Pertama, negara berpendapatan rendah (low income), dengan pendapatan per kapita di bawah 995 dollar AS per tahun.
Kedua, negara berpendapatan menengah ke bawah (lower-middle) di kisaran 996-3.895 dollar AS per tahun. Ketiga, negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income) di kisaran 3.896-12.055 dollar AS. Terakhir, negara pendapatan tinggi (high income) alias negara maju, dengan pendapatan per kapita di atas 12.056 dollar AS per tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menilai naiknya tingkat pendapatan per kapita Indonesia ke dalam kategori menengah ke atas tak serta merta menjadi jaminan Indonesia menjadi negara maju.
"Banyak juga negara yang pendapatannya naik, tapi tidak maju-maju juga. Di Amerika Latin, misalnya, banyak yang seperti itu," tutur Darmin.
Selain itu, Darmin juga berpendapat, perjuangan Indonesia untuk mencapai predikat negara berpenghasilan tinggi atau negara maju masih panjang. Sebab, Indonesia harus terlebih dahulu keluar dari kategori negara berpenghasilan menengah sebelum tahun 2045, untuk menghindari middle income trap.
"Itu dia, perjuangannya masih perlu waktu untuk menjawab itu," sebut dia.
Adapun Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, sebelumnya menyatakan, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang konstan di atas 5,1 persen untuk dapat menembus kategori negara high-income country pada 2045.
Dengan skenario tersebut, pendapatan per kapita bisa menyentuh 19.794 dollar AS atau Rp 277,12 juta per tahun.
Ekonom Bank Central Asia, David Sumual, pun mengingatkan, pemerintah tengah berkejaran dengan waktu untuk memenuhi target tersebut. Sebab, range kategori pendapatan per kapita dunia bisa saja berubah sewaktu-waktu, seiring dengan makin tingginya pendapatan per kapita negara-negara lainnya.
"Perlu diingat kalau range ini dinamis. Pertumbuhan PDB nominal Indonesia perlu dipacu sampai 12-15 persen, jika mau mencapai target negara maju pada 2045 mendatang," tandas David.
Baca juga: Utang Luar Negeri Pemerintah Menggerus Cadangan Devisa Negara