Endometriosis Bisa Menyebabkan Rasa Sakit Saat Bercinta
https://www.naviri.org/2019/02/endometriosis-bisa-menyebabkan-rasa-sakit.html
Naviri Magazine - Aktivitas bercinta dengan pasangan mestinya menjadi sesuatu yang menyenangkan, selain juga memupuk kedetakan dan ikatan batin di antara keduanya. Namun, bagi wanita yang kebetulan menderita endometriosis, seks bisa terasa menyakitkan, sampai menyebabkan frustrasi.
Kondisi yang demikian terjadi karena penderitanya bisa merasakan sakit parah, terutama saat menstruasi dan berhubungan seks. Berikut hubungan antara endometriosis, seks, dan cara mengatasinya.
Apa itu endometriosis?
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan yang disebut endometrium ini dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi, vagina, atau di rektum.
Mengapa seks menyakitkan untuk penderitanya, salah satunya karena penetrasi serta gerakan lain yang berhubungan dengan seks dapat menarik dan meregangkan jaringan endometrium, terutama jika sudah tumbuh di belakang vagina atau rahim bagian bawah.
Belum lagi, ditambah masalah lain seperti kekeringan vagina yang menyertai. Kecemasan tentang seks yang menyakitkan juga bisa membuat segalanya menjadi sulit.
Apa gejalanya?
Sakit saat berhubungan seks memang menjadi salah satu gejala endometriosis sebab umum terjadi, selain perdarahan berat dan haid yang menyakitkan.
Tingkat rasa sakit saat masih gejala terbilang bervariasi pada setiap orang, tergantung kondisi masing-masing. Beberapa mengalami rasa sakit hanya selama penetrasi yang dalam, misalnya, sementara yang lain mengalami rasa sakit setelah berhubungan seks.
"Ketika ada rasa sakit selama hubungan seksual, selama periode waktu tertentu, ketegangan memainkan peran besar," kata dokter ahli kandungan, John C. Petrozza. "Seorang perempuan kemudian mengantisipasi rasa sakit yang menciptakan kondisi emosional yang sulit. Anda ingin menyenangkan pasangan, tetapi takut akan rasa sakit setelah bercinta. Kecenderungannya adalah tegang, dan seks menjadi lebih menyakitkan bahkan dengan penetrasi minimal.”
Bagaimana penanganannya?
Bila Anda memiliki endometriosis dan merasa sakit selama atau setelah berhubungan seks, sebaiknya bicarakan dengan dokter. Tak perlu malu membicarakan seks karena fungsi seksual adalah bagian dari kesehatan Anda secara keseluruhan sebagai manusia.
Fungsi dan respons seksual sangat kompleks, dan tidak hanya melibatkan fisik, tetapi juga kesehatan psikologis dan hubungan Anda. Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengatasi kondisi tersebut, salah satunya dengan lebih kreatif dalam mencari posisi bercinta.
Posisi misionaris seringkali menyakitkan bagi perempuan dengan endometriosis. Namun, ada juga beberapa posisi yang memberikan sedikit tekanan pada area panggul yang mengandung jaringan endometrium.
Setiap orang akan mengetahui posisi bercinta yang nyaman, sehingga penting untuk mengeksplorasinya bersama pasangan.
Jadi, misalnya, ketika Anda mengambil posisi di atas, Anda dapat mengontrol kedalaman dan kecepatan penetrasi, memungkinkan untuk menentukan kecepatan yang nyaman.
Anda pun bisa memanfaatkan pelumas, terutama bila mengalami sakit karena kekeringan pada vagina atau kurangnya pelumasan. Menggunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon selama berhubungan seks dapat benar-benar membantu meringankan ketidaknyamanan.
Namun, ada juga yang merasakan segala bentuk penetrasi seks menyakitkan, dan untuk sementara waktu memilih untuk terlibat dalam jenis aktivitas seksual lain seperti stimulasi oral atau pijat.
Ingat juga bahwa pendarahan selama berhubungan seks adalah gejala umum dari endometriosis. Perdarahan dapat terjadi karena penetrasi menyebabkan jaringan rahim menjadi iritasi dan lunak.
Pengalaman ini bisa membuat Anda frustrasi, tetapi ada beberapa cara yang bisa dipersiapkan untuk kemungkinan pendarahan, misalnya menaruh tisu atau handuk agar mudah membersihkan darah, fokus pada posisi yang menyebabkan iritasi lebih sedikit, dan beri tahu pasangan soal kemungkinan pendarahan.
Pastikan Anda berkomunikasi dengan pasangan soal kondisi yang dialami. Mungkin malu atau tidak nyaman berbicara tentang seks dengan pasangan, tetapi komunikasi adalah kunci untuk kehidupan seks yang sehat.
Baca juga: Nyeri Dada, Antara Serangan Jantung dan Robeknya Pembuluh Aorta