Emiliano Zapata, Pemimpin Revolusi Meksiko Paling Berpengaruh
https://www.naviri.org/2019/02/emiliano-zapata-pemimpin-revolusi.html
Naviri Magazine - Dilahirkan di Morelos, Meksiko, 8 Agustus 1879, Emiliano Zapata Salazar adalah pemimpin dalam Revolusi Meksiko yang melawan diktator Porfirio Díaz pada tahun 1910.
Di Meksiko, Emiliano Zapata dianggap sebagai pahlawan nasional, sehingga kota, jalan, ataupun perumahan di sana sering dinamai “Emiliano Zapata”, dan tokoh itu pun beberapa kali pernah dicantumkan di lembaran kertas uang peso Meksiko. Gerakan revolusioner Tentara Pembebasan Nasional Zapatista yang muncul mulai tahun 1994 di Meksiko, juga dinamai berdasarkan namanya (Zapata).
Sebagai keturunan Indian-Spanyol, Zapata aktif membela hak-hak penduduk Indian di Morelos, yang mendapatkan perlakuan tidak adil dari para tuan tanah dalam sistem hacienda. Selama bertahun-tahun Zapata memperjuangkan hak-hak penduduk tersebut.
Hingga ketika dirasanya pemerintah bertindak terlalu lambat dan lebih memihak tuan tanah, dia pun mulai membentuk angkatan bersenjata, dan mengambil alih tanah-tanah sengketa.
Perjuangan Emiliano Zapata tidak hanya sebatas pada masa kepemimpinan Porfirio Díaz. Ketika Díaz digulingkan oleh Francisco I. Madero pada 6 November 1911, Zapata kembali berjuang melawan Madero, karena Madero masih menggunakan sistem hacienda, meski telah memberlakukan aturan agraria yang baru. Dalam perjuangan kali ini, Zapata bergabung dengan Pascual Orozco, jenderal yang memberontak pada Madero.
Dalam konsep Zapata, tanah harus dimiliki oleh kota dan warga negara, bukan hanya dikuasai oleh segelintir penguasa dan tuan tanah. Konsep itu dituangkannya dalam dokumen yang disebut Plan de Ayala.
Konfrontasi antara Zapata dengan Madero mencapai puncaknya ketika Madero menunjuk gubernur yang lebih mendukung tuan tanah. Zapata pun menggerakkan tentaranya kembali.
Sampai kemudian, pada 18 Februari 1913, Madero digulingkan oleh Victoriano Huerta, yang lalu memberikan amnesti kepada Díaz, dan menekan gerakan rakyat yang meminta pembebasan tanah. Tindakan Huerta mengakibatkan bertambahnya pendukung Zapata, bahkan kemudian muncul pula gerakan serupa bernama Villistas yang dipimpin Pancho Villa.
Kekuasaan Victoriano Huerta tidak lama, karena kemudian ia digulingkan oposisi yang dipimpin Venustiano Carranza. Carranza mengangkat dirinya sendiri sebagai kepala negara pada 15 Juli 1914, yang juga mengundang reaksi penolakan dari pihak pengikut Zapata maupun kaum Villistas.
Menghadapi hal itu, Carranza pun menerjunkan pasukan untuk memberantas gerilya kaum Villistas, dan menawarkan hadiah bagi yang dapat membunuh Zapata.
Ketika akhirnya Zapata ditemukan meninggal secara mendadak pada 10 April 1919, banyak pihak yang mencurigai bahwa itu ulah lawan politiknya. Yang jelas, hingga hari ini, Zapata dikenang oleh kaum kulit merah Meksiko sebagai tokoh pembebas.
Baca juga: Bangkitnya Partai Fasis dan Impian Mussolini Menguasai Eropa