Delhi Iron Pillar, Misteri Tugu Besi Kuno Berusia Ribuan Tahun
https://www.naviri.org/2019/02/delhi-iron-pillar-misteri-tugu-besi.html
Naviri Magazine - Tugu peringatan di candi sekitar Siamaihaluoli di kota New Delhi, India, berdiri tegak sebagai pilar besi raksasa. Tinggi pilar besi yang oleh penduduk setempat disebut "Raja Ah-Yii" ini sekitar 6,7 meter, diameternya sekitar 0,37 meter, dan beratnya kira-kira 6 ton, hasil pengecoran besi panas, dan terdapat pola hiasan bercorak kuno di atasnya.
Konon, pilar besi itu telah berusia ribuan tahun lamanya. Namun, yang paling membuat orang heran dan takjub, pilar besi yang telah berdiri tegak selama ribuan tahun ini tidak berkarat hingga sekarang, meski diterpa angin dan hujan!
Semua orang pasti tahu, besi merupakan logam yang mudah berkarat. Besi pada umumnya, jangankan ribuan tahun, dalam beberapa tahun saja telah dipenuhi karat. Hingga saat ini, manusia belum menemukan cara yang efektif untuk mencegah timbulnya karat pada perkakas besi. Kalau demikian, siapakah yang membuat pilar besi di India itu?
Kemurnian peleburan
Setelah dilakukan penelitian, pilar besi itu terbentuk melalui tingkat kemurnian peleburan besi yang mencapai 99,72%, dan hingga kini juga tidak ada orang yang mengetahui bagaimana orang-orang zaman dulu menguasai teknik peleburan tersebut.
Teknik manusia pada zaman sekarang juga tidak memungkinkan bisa melebur hingga mencapai tingkat peleburan yang demikian murni. Karenanya, pilar besi ini bukan hanya bekas peradaban prasejarah manusia yang ditinggalkan, tapi juga menunjukkan majunya tingkat peradaban manusia yang telah hilang, dan meninggalkan misteri.
Mengenai peradaban prasejarah, sudah banyak ilmuwan yang mengakui realitas keberadaannya secara terbuka. Arkeolog Michael Claimo dan Richard Thompson, dalam monograf mereka, menceritakan ribuan kejadian peninggalan peradaban prasejarah. Pakar manusia prasejarah dari Inggris, bernama Genamd Hundcock, dalam bukunya juga telah mencatat begitu banyak peninggalan peradaban prasejarah penting.
Berkaitan dengan peradaban prasejarah dan sifatnya yang berkala, pendiri Falun Gong/Fulun Dafa, Mr. Li Hongzhi, dalam buku Zhuan Falun menyebutkan, "Di luar negeri, banyak ilmuwan secara terbuka telah mengakui itu suatu kebudayaan prasejarah, peradaban sebelum peradaban manusia yang ada sekarang. Sebelum adanya peradaban sekarang ini, ada periode peradaban, bahkan tidak hanya satu kali. Berdasarkan pengamatan benda budaya yang tergali, ternyata itu bukan produk dari satu masa peradaban saja.”
Oleh karena itu, dari sekian banyak peradaban manusia setelah mengalami bencana yang memusnahkan, hanya menyisakan sedikit orang yang masih bertahan hidup dan menempuh kehidupan primitif, kemudian berangsur-angsur berkembang menjadi sejenis manusia baru lagi, demikianlah mereka mengalami perubahan melalui periode demi periode.
Ilmuwan fisika menyebut gerakan materi mengikuti hukum tertentu, perubahan segenap alam semesta kita juga mengikuti hukum tertentu. Uraian itu menyingkap pokok masalah penting sejarah manusia, dan telah memecahkan rahasia serta berbagai macam prasangka yang membingungkan para ahli sejarah selama lebih dari setengah abad.
Baca juga: Misteri Penemuan Makhluk Kerdil Aneh yang Membingungkan