Nilai Belanja dan Bisnis Besar di Balik Perayaan Hari Valentine
https://www.naviri.org/2019/02/bisnis-besar-di-balik-valentine.html
Naviri Magazine - Perayaan hari Valentine di Indonesia menuai pro dan kontra. Sebagian orang yang kontra dengan hal tersebut menyatakan bahwa Valentine bukanlah bagian dari tradisi ketimuran, sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu merayakannya. Sementara di berbagai negara, Valentine dirayakan sebagaimana umumnya perayaan lain.
Seperti umumnya hari besar, Valentine juga menjadi moment bagi para pengusaha untuk menaikkan omset bisnis. Bagaimana pun, ada banyak orang berbelanja di hari Valentine. Dari sekadar membeli cokelat sampai aneka barang untuk hadiah.
Di negara seperti Amerika Serikat, perayaan hari Valentine merupakan kesempatan besar bagi pengusaha untuk meraih pendapatan. Valentine dijadikan momen perdana di awal tahun, untuk menangguk untung besar bagi para produsen. Nilai belanja terkait Valentine dari tahun ke tahun terus meningkat.
National Retail Federation (NRF) pada awal Januari 2016 memperkirakan rata-rata belanja Valentine mencapai $19,7 miliar. Angka itu naik hampir $1 miliar dibandingkan proyeksi tahun 2015.
"Sebagai musim belanja besar tahun 2016, hari Valentine bisa memberikan dorongan positif untuk belanja bagi kebutuhan ekonomi," kata President dan CEO NRF, Matthew Shay.
NRF memperkirakan, belanja Valentine rata-rata mencapai $146,84 per orang pada tahun 2016. Pada 2015, belanja Valentine hanya $142,31 per orang. Nilai belanja pada Valentine tahun 2015 setara 47,5 persen dari total belanja konsumen AS saat Black Friday.
Black Friday merupakan hari belanja setelah Thanksgiving. Sebanyak 30 persen penjualan ritel AS terjadi antara Black Friday dan Natal. Menurut NRF, nilai belanja per orang pada Black Friday 2015 mencapai $299,60.
Pendapatan dari perayaan hari Valentine di Amerika juga negara lain di Eropa sangat menggiurkan. Para produsen akhirnya menjadikan Valentine sebagai momen penting untuk mendorong penjualan. Beberapa perusahaan mempersiapkan paket Valentine untuk produk mereka, mulai dari cokelat, pakaian, sampai dengan alat elektronik.
Perusahaan jasa seperti perhotelan dan agen perjalanan juga menawarkan paket Valentine. Sejumlah hotel di Indonesia mengadopsi hal ini melalui diskon menginap untuk meraih pasangan pelanggan.
Hari Valentine memang dianggap penting bagi mereka yang kasmaran, jatuh cinta, atau sedang pacaran. Namun, bagi para pengusaha, Valentine adalah momen untuk menjual sebanyak-banyaknya produk. Mereka harus melakukan antisipasi, mengingat masih banyak orang yang menganggap Valentine sebagai momen sakral untuk mengambil hati pasangannya.
Baca juga: Fakta di Balik Mug Starbucks yang Berharga Mahal