Hati-hati, Ini Bahaya Tersembunyi Berkendara di Musim Hujan
https://www.naviri.org/2019/02/berkendara-di-musim-hujan.html
Naviri Magazine - Ada beberapa masalah ketika berkendara di musim hujan. Masalah pertama, bisa jadi hujan pas turun, sehingga kita harus lebih waspada karena kemampuan jarak pandang terbatas akibat air hujan. Masalah kedua, aspal menjadi basah, karena adanya hujan, dan hal itu bisa menyebabkan masalah yang kadang berbahaya.
Beberapa hari lalu sempat viral kecelakaan sebuah Toyota Fortuner yang terekam kamera dasbor. Insiden itu terjadi di ruas tol JORR, saat mobil sedang melaju di bawah guyuran hujan lebat.
Dalam akun Instagram achmad_subechi yang menggungah video tersebut, tertulis "Hati2 ngebut di jalan basah, resiko bahaya aquaplaning/hydroplaning sangat besar."
Pernyataan tersebut secara tidak langsung menduga kecelakaan tersebut dikarenakan efek aquaplaing atau hydroplaning. Bila melihat dari rekaman video, Fortuner berwarna putih tersebut seperti kehilangan kendali, setelah sebelumnya berlari kencang di jalur cepat.
SUV tersebut akhirnya berhenti setelah menghantam dinding pembatas di jalur lambat sebelah kiri, dengan kondisi depan yang hancur.
Menyoal masalah aquaplaning atau hydroplaning, keduanya merupakan musuh besar pengendara saat musim hujan, terutama ketika melintas di jalan yang memiliki genangan air, karena berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Masalah aquaplaning merupakan gejala di mana posisi ban tidak dapat menapak atau bersentuhan dengan permukaan aspal, akibat tertekan genangan air. Hal ini terjadi akibat ban tidak mampu mengurai air dengan baik, sehingga ban terasa berjalan melayang, yang membuat risiko pengendara kehilangan kendali dan tergelincir.
Menurut Fonder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDD), Jusri Pulubuhu, aquaplaning ibarat bahaya tersembunyi saat musim hujan, yang dapat menimbulkan risiko sangat serius.
Jusri menggambarkan kondisi mobil saat mengalami aquaplaning layaknya sebuah batu pipih yang dilemparkan pada permukaan air.
"Gambaran mudahnya seperti batu pipih yang dilemparkan secara menyamping ke danau, batu itu meloncat-loncat dan akhirnya tetap tengelam. Begitu juga dengan kendaraan, hilang traksi yang mengakibatkan slip, baik saat akselerasi atau pengereman," ujar Jusri.
Masalah aquaplaning memang susah untuk diprediksi, satu-satunya jalan untuk menghindarinya dengan tidak memacu kendaraan terlalu cepat saat hujan. Pastikan juga ban masih dalam kondisi prima dan layak pakai.
Bukan hanya mobil, sepeda motor pun bisa menjadi korban aquaplaning. Bahkan hilangnya kendali pada motor jauh lebih berisiko, karena kondisinya yang lebih terbuka tanpa ada perlindungan.