Misteri Bencana Alam yang Akan Menyebabkan Kiamat (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2019/02/bencana-kiamat-page-1.html
Naviri Magazine - Selain banjir, senjata nuklir, polusi lingkungan, memburuknya iklim, dan lain sebagainya, para ilmuwan juga memperhitungkan puluhan jenis bencana alam atau ulah manusia yang bisa mengakibatkan kiamat atau era manusia mendekati kepunahan.
Zaman sekarang, setiap saat orang-orang menyebarkan informasi tentang kepunahan spesies, sehingga kita mulai menyadari bahwa ini bukan fenomena perputaran alam yang baik.
Para ilmuwan telah memperkirakan, bahwa rasio kepunahan spesies organisme sekarang adalah 1.000 kali lipatnya zaman fosil. Menurut statistik, di atas bumi secara aktual terdapat 99% spesies berada di ujung kepunahan.
Dan pembunuh-pembunuh yang menghancurkan spesies ini, sebagian besar disebabkan aktivitas peradaban manusia. Aktivitas-aktivitas ini menyebabkan berbagai jenis makhluk hidup di bumi, termasuk manusia sendiri, secara perlahan-lahan menuju kondisi yang kritis, dan ada beberapa kondisi yang mungkin dapat dialami dalam gerakan putaran alam.
Mungkin Anda akan menganggap bahwa peringatan di atas hanya imajinasi sastrawan. Namun, di bawah pengamatan dan penyelidikan ilmuwan, ditemukan bahwa dalam sejarah ratusan juta tahun, bumi berkali-kali menyisakan bekas-bekas kehancuran.
Gempa bumi dan perubahan kerak bumi
Dari sejumlah besar bangunan yang ditemukan di samudra, dengan fosil makhluk hidup samudra di atas daratan, semua itu cukup membuktikan “samudra berubah jadi sawah ladang, dan sawah ladang berubah jadi samudra (dunia mengalami perubahan besar)”, daratan tenggelam ke samudra, dan perubahan kerak bumi dasar laut yang naik menjadi daratan adalah fenomena yang sangat normal dalam aktivitas bumi.
Seperti misalnya Danau Lago Titicaca di Bolivia, Amerika Selatan. Meski terletak di atas dataran tinggi, namun di kawasan sekeliling danau muncul jutaan fosil kulit kerang samudra, dan hingga sekarang masih terdapat makhluk samudra di danau tersebut. Nelayan dapat menjala kuda laut, udang bercapit hijau, dan kerang-kerangan.
Ini menunjukkan bahwa pada zaman dulu, dataran tinggi di sana mungkin masih berada di dasar laut. Namun, karena perubahan kerak bumi, didesak hingga naik ke atas, dan masa terjadinya diperkirakan kurang lebih seratus juta tahun lampau. Daratan Atlantis dalam legenda, adalah peradaban yang hilang tenggelam ke laut karena perubahan kerak bumi.
Kerak bumi berubah posisi
Dalam kondisi tertentu, segenap kerak luar bumi mungkin dapat menggerakkan posisinya secara menyeluruh, bagaikan selembar kulit jeruk tak berisi, setelah kendor dan terkelupas, akan menggerakkan segenap posisinya.
Menurut hipotesa tersebut, kerak bumi setebal 30 mil dapat meluncur di atas inti bumi yang tebalnya 8 ribu mil. Beberapa ilmuwan AS mengaitkan hipotesa ini dengan bencana dahsyat di Alaska dan Siberia pada 11 ribu tahun lampau. Mereka memprediksikan daratan di Kutub Selatan saat ini adalah daerah berjarak sekitar 2 ribu mil sebelah utara Kutub Selatan.
Sebelum adanya peradaban manusia saat ini, minimal pada 6 ribu tahun silam, telah terjadi peralihan kerak bumi. Segenap kerak bumi menggerakkan posisi, hingga menggeser daratan Kutub Selatan ke posisinya saat ini. Itu membuat daratan yang hangat mendadak menjadi dingin, dan secara perlahan diselimuti es dan salju.
Di saat bersamaan, Alaska dan Siberia juga mengarah ke Kutub Utara, sehingga membuat daratan yang semula hangat, dalam sekejap menjadi dingin “membeku”.
Ini secara rasional telah menjelaskan tentang lapisan tanah beku di utara Siberia, gajah raksasa berbulu panjang yang ditemukan, serta sejumlah besar binatang yang tidak dapat hidup di daerah dingin, seperti badak, banteng, kuda, gezelle, serigala, machairodont (harimau bergigi pedang), singa, dan sebagainya, selain itu juga ada mayat manusia.
Ledakan sinar gamma
Sinar gamma adalah ledakan dengan kekuatan terdahsyat yang sudah diketahui di alam semesta saat ini, dan pengetahuan yang dipahami ilmuwan atas hal ini masih sangat terbatas.
Ilmuwan mendapati bahwa sinar gamma (Gamma Ray Burst, GRB) yang berasal dari galaksi luar yang jauh, adalah energi yang dilepaskan kembali setelah hancurnya 2 bintang tetap. Energi pancarannya sangat kuat dan tak dapat diduga, kurang lebih seribu kali lipatnya matahari.
Sebelum perubahan besar ini terjadi, manusia sama sekali tidak dapat mengamati perubahan sesudahnya, sehingga dengan demikian juga tidak tahu bagaimana cara mengantisipasinya.
Jika terjadi, maka meski berada di tempat sejauh seribu tahun cahaya, dan meski pada malam yang biasanya cerah di sebuah tempat yang jauhnya tidak dapat Anda saksikan, ia juga akan terang secara tiba-tiba seperti matahari, kemudian melepaskan energi yang luar biasa besar, dan menyinari bumi dengan pancarannya.
Baca lanjutannya: Misteri Bencana Alam yang Akan Menyebabkan Kiamat (Bagian 2)