Di Sinilah Tempat Terjadinya Kisah Ajaib Ashabul Kahfi (Bagian 1)

Naviri Magazine - Lokasi Gua Ashabul Kahfi terletak kira-kira 7 km dari pusat bandar Amman, Jordania. Kawasan ini dahulu dikenal dengan nama Ar-Raqim, karena terdapat tapak arkeologi bernama Khirbet Ar-Raqim. Perkataan Ar-Raqim juga disebut di dalam Al-Quran, dan ahli tafsir menafsirkan Ar-Raqim sebagai batu bersurat.

Kahf Ahlil Kahf merupakan lokasi sejarah yang membuktikan kebenaran kisah di dalam Al-Quran, yaitu dalam Surah Kahfi mulai ayat 9 hingga 26. Ayat dalam Surah tersebut menceritakan 7 orang pemuda yang beriman kepada Allah, melarikan diri ke sebuah gua dan Allah menidurkan mereka selama 309 tahun Qamariah (300 tahun Shamsiah), sehingga mereka tidak dapat dibangunkan oleh suara apa pun.

Kisah 7 pemuda ini bermula saat mereka berhadapan dengan raja yang zalim, dan mereka hanya beriman kepada Allah yang menguasai langit dan bumi. 7 pemuda tersebut melarikan diri dari raja yang zalim, bersama seekor anjing ke sebuah gua, dan bersembunyi di situ. Lalu mereka ditidurkan oleh Allah selama 309 tahun Qamariah.

Saat akhirnya terbangun, salah seorang dari mereka keluar untuk membeli makanan, dan mendapati zaman tersebut telah berubah dari zaman mereka memasuki gua. Ini disadari ketika uang yang mereka gunakan sudah tidak laku pada zaman tersebut.

Pemuda itukembali ke gua, dan pemuda-pemuda tersebut kemudian dimatikan oleh Allah di dalam gua.

Ahli sejarah Islam dan barat telah banyak menjalankan kajian mengenai di mana tempat berlakunya kisah 7 pemuda tersebut ditidurkan oleh Allah dalam tempo yang lama. Para pengkaji Islam menjadikan Al-Quran sebagai sumber rujukan.

Pelbagai hasil kajian dan pandangan telah diberikan untuk membuktikan kisah ini benar terjadi. Persoalan-persoalan ini telah coba dikupas sejak zaman dulu, dan turut dibincangkan oleh par ulama dalam kitab-kitab mereka.

Kapan kisah itu terjadi?

Pandangan pertama menyatakan, kisah ini terjadi pada zaman maharaja Rum, Daqyanus, atau dikenali sebagai Decius, yang menguasai Amman dan memerintah sekitar tahun 249-251 Masehi. Daqyanus terkenal sebagai raja yang memusuhi agama, dan menyiksa pengikut-pengikutnya. Pemuda-pemuda tersebut dikatakan bangun ketika zaman Theodicius II, yang memerintah antara tahun 408 hingga 521 Masehi.

Pandangan kedua berpendapat bahawa kisah ini terjadi pada zaman penguasaan Maharaja Trajan. Manuskrip sejarah membuktikan bahawa diktator ini menyembah berhala, dan membunuh siapa saja yang menentang tuhan-tuhannya, sehingga Trajan mengeluarkan peraturan terkait hal tersebut. Siapa yang beriman selain dari tuhan yang dia sembah, akan dibunuh.

Masa kekuasaan Trajan antara tahun 98-117 Masehi. Pemuda-pemuda beriman tersebut dikatakan bangun dari tidur ketika zaman Theodicius, yang memerintah antara tahun 408-450 Masehi.

Di manakah peristiwa itu terjadi?

Terdapat pandangan yang mengatakan bahawa kisah ini terjadi di Turki, Jordania, Syria, Arab Saudi, dan Spanyol. Di Turki saja terdapat 4 lokasi yang dikatakan tempat peristiwa itu (Ephesus, Tarsus, Kahramanmaras, dan Mardin). Ada pula Gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda, Jordania. Juga Ephesus di Turki, dan Jabal Qassiyun di Syria.

Lokasi-lokasi di Ephesus dan Jabal Qassiyun tidak banyak membuktikan bahwa di sana terjadinya peristiwa tersebut. Bukti yang dimaksud ialah ciri-ciri gua yang diterangkan dalam ayat Al-Quran. Berbeda dengan gua yang terdapat di Abu Alanda, Jordania. Ciri-cirinya lebih seperti yang dikisahkan dalam Al-Quran. Tiga ciri dari ayat Al-Quran tersebut ialah:

Pertama, firman Allah dalam Surah Kahfi ayat 17:

“Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, cenderung ke kanan dari gua mereka; dan apabila ia terbenam, meninggalkan mereka ke arah kiri, sedang mereka berada dalam satu lapangan gua itu...”

Baca lanjutannya: Di Sinilah Tempat Terjadinya Kisah Ajaib Ashabul Kahfi (Bagian 2)