Asal Usul Teknologi GPS dan Lahirnya Google Maps di Dunia
https://www.naviri.org/2019/02/asal-usul-teknologi-gps.html
Naviri Magazine - Setiap ponsel saat ini telah dilengkapi Global Positioning System (GPS) yang memungkinkan penggunanya untuk mengetahui di mana ia berada, dan ke mana harus menuju kalau sedang berada dalam perjalanan. Belakangan, di ponsel, GPS lebih dikenal sebagai Google Maps, sarana serupa yang berbasis GPS.
GPS, seperti ditulis Chakradhara Rao dalam “GPS Based Vehicle Navigation System Using Google Maps,” paper yang terbit pada International Journal of Computer Science and Information Technologies (2013), merupakan sistem yang mampu menyajikan titik lokasi secara akurat memanfaatkan satelit.
Teknologi GPS mula-mula dikembangkan pada 1973, yang merupakan pembaruan dari sistem navigasi sebelumnya, misalnya sistem navigasi berbasis radio seperti LORAN dan Decca Navigator, yang dikembangkan di masa-masa Perang Dunia II.
GPS dikembangkan dengan memanfaatkan 24 satelit, dan kali pertama diciptakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Sistem ini sempurna digunakan sejak 1994.
Keunggulan navigasi berbasis GPS bertambah ketika teknologi ini kehadiran turn-by-turn navigation, layanan yang menuntun pengemudi dari satu titik ke titik lainnya. Ia adalah teknologi yang dikembangkan James Raymond Davis dan Christopher Schmandt dari MIT Media Laboratory.
Navigasi berbasis GPS lalu masuk ke dunia web pada 1996. Kala itu, sebuah situsweb bernama MapQuest.com menjadi pelopor.
“The Normal, Natural Troubles of Driving With GPS,” paper yang ditulis Barry Brown dan terbit pada 2012, menyebut navigasi berbasis GPS umum dipasang pada kendaraan, utamanya mobil.
Pada tahun tersebut, 30 persen populasi mobil yang ada di wilayah Amerika Utara dan Eropa memiliki GPS. Kepopuleran GPS digunakan untuk sistem navigasi pada kendaraan bertambah manakala ponsel pintar memasyarakat, khususnya dengan bantuan aplikasi seperti Google Maps.
Google Maps lahir dari dua sosok bersaudara asal Australia, bernama Lars Eilstrup Rasmussen dan Jens Eilstrup Rasmussen, yang mula-mula mengembangkan peta digital bernama Where 2 Technologies pada 2003. Marcus Oppitz, dalam buku “Inventing the Cloud Century”, menyebut dua bersaudara itu menawarkan ide tentang peta digital yang “searchable, scrollable, dan zoomable” pada Google.
Pada 2004, Google mengakuisisi Where 2 Technologies, dan melahirkan Google Maps, yang kemudian jadi salah satu eksperimen di divisi Google, bernama Google Labs. Pada 8 Februari 2005, Google meluncurkan Google Maps ke publik Amerika Serikat dan kemudian pada masyarakat dunia. Dua tahun berselang, Google Maps versi aplikasi lebih dulu di iPhone, bukan Android.
Dalam laporan Business Insider yang mengutip riset comScore, pada 2017 Google Maps merupakan aplikasi terpopuler ke-5 atau sekitar 57 persen pengguna ponsel, menggunakan Google Maps. Ini membuktikan betapa populernya aplikasi navigasi ini.
Baca juga: Tak Lama Lagi, Dunia Akan Mengenal Mobil dan Taksi Terbang